Sukabumi Update

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Mengenai Hukum Puasa di Hari Jumat

Ilustrasi. Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan mengenai hukum melaksanakan puasa di hari Jumat | (Sumber : Freepik.com/@ Sketchepedia)

SUKABUMIUPDATE.com - Puasa menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Ibadah satu ini juga termasuk ke dalam rukun Islam.

Puasa sendiri ada yang sifatnya wajib seperti puasa Ramadan, namun juga ada yang sifatnya sunnah. seperti puasa Senin dan Kamis, Puasa Arafah, Ayyamul Bidh, dan lain sebagainya.

Dari beberapa puasa sunnah ada yang ditentukan waktunya seperti puasa Senin Kamis serta ada juga yang tidak ditentukan waktunya. Lalu bagaimana dengan berpuasa di hari Jumat?

Apakah boleh berpuasa di hari Jumat mengingat hari tersebut merupakan salah satu hari istimewa dalam Islam.

Baca Juga: Hukum Memutus Silaturahmi dalam Islam dan Ganjarannya, Termasuk Mantan?

Dilansir dari Suara.com yang merujuk sebuah unggahan di akun YouTube Audio Dakwah yang diunggah pada 28 Desember 2020, berikut ini adalah penjelasan mengenai hukum puasa di hari Jumat menurut ustadz Adi Hidayat. Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Menurut ustadz Adi Hidayat, apabila seseorang sengaja berpuasa di hari Jumat tanpa ada sebab tertentu atau kaitan dengan puasa yang lain, maka itu tidak dibenarkan.

Hukumnya tidak boleh, karena Jumat itu adalah hari raya bagi umat Islam yang khusus datang setiap pekan, bukan setiap waktu.

Sementara itu, Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah 2 menjelaskan bahwa mayoritas ulama berpendapat mengenai larangan berpuasa di hari Jumat. Puasa di hari Jumat hukumnya adalah makruh bukan haram, kecuali jika seseorang berpuasa satu hari sebelumnya atau satu hari setelahnya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Meninggal Saat Masih Punya Hutang Puasa? Simak Penjelasannya

Lalu, jika puasa di hari Jumat bertepatan dengan hari Arafah atau Asyura, maka puasa itu hukumnya tidak makruh. Dengan begitu, bisa dikatakan dilarang puasa secara tunggal di hari Jumat sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:

"Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali jika kalian berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya", (HR Bukhari).

Juwairiyah binti al Harits RA mendukung hadits itu, dan beliau menuturkan:

"Nabi SAW memasuki rumahnya pada hari Jumat dan ia sedang berpuasa lalu beliau bertanya, 'Apakah engkau berpuasa kemarin?' 'Tidak' jawab Juwairiyah. Beliau bertanya kembali, 'Apakah engkau ingin berpuasa besok?' 'Tidak', jawabnya seperti itu pula, lalu beliau kemudian mengatakan, 'Hendaknya engkau membatalkan puasamu," (HR Bukhari dari Juwairiyah binti al Harits).

Baca Juga: Gaya Hijab Kadinkes Lampung Masih Jadi Sorotan, Begini Hukumnya dalam Islam

Dengan begitu, puasa Syawal di hari Jumat hukumnya adalah boleh asalkan didahului dengan puasa di hari Kamis atau dilanjutkan dengan berpuasa di hari Sabtu, atau bisa juga didahului dengan bacaan niat puasa Syawal selama enam hari.

Sumber: Suara.com/Rishna Maulina Pratama

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT