Sukabumi Update

29 Poin Sinom Isi Ramalan Jayabaya: Negara Rusak hingga Pajak Rakyat

Ilustrasi. Poin Sinom Isi Ramalan Jayabaya: Negara Rusak hingga Pajak Rakyat| Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kitab Asrar/Musarar memuat Ikhtisar (ringkasan) riwayat negara Jawa, yaitu gambaran silih bergantinya negara sejak zaman purbakala hingga jatuhnya Majapahit. Kemudian diganti dengan Ratu Hakikat, sebuah kerajaan Islam pertama di Jawa yang disebut sebagai "Giri Kedaton".

Jongko Joyoboyo yang sekarang dikenal sebagai gubahan dari Kitab Musarar, sebenarnya sebutan untuk "Kitab Asrar", buah karya atau karangan Sunan Giri ke-3. Salah satu isi Ramalan Jayabaya adalah Sinom yang memuat sebanyak 29 poin.

Berikut daftar lengkap 29 isi Sinom dalam Ramalan Jayabaya yang dikutip dari E-Book Publikasi bertajuk "Ramalan Joyoboyo" yang diakses dari situs adoc.pub, Selasa (2/5/2023).

29 Poin Sinom, Isi Ramalan Jayabaya: Gubahan Kitab Musarar Sunan Giri

1. Dia itu sudah diwejang (dibeiitahu) oleh guru mengenai kitab Musarar. Sama seperti saya, namun dia menyalahi janji, musnah raja-raja di Pulau Jawa. Toh saya sudah diberitahu bahwa saya tinggal 3 kali lagi (menitis).

2. Apabila sudah menitis tiga kali kemudian ada jaman lagi bukan perbuatan saya. Sudah dikatakan oleh Maolana Ngali tidak mungkin berubah lagi, diberi lambang Jaman catur semune segara asat.

3. Itulah Jenggala, Kediri, Singasari dan Ngurawan, empat raja itu masih kekuasaan saya. Negaranya bahagia di atas bumi, menghancurkan, keburukan.

4. Setelah 100 tahun musnah keempat kerajaan tersebut. Kemudian ada jaman lagi yang bukan milik saya, sebab saya sudah terpisah dengan saudara-saudara ditempat yang rahasia.

5. Di dalam teken sang guru Maolana Ngali. Demikian harap diketahui oleh anak cucu bahwa akan ada zaman Anderpati yang bernama Kala-wisesa.

6. Lambangnya: Sumilir naga kentir semune liman pepeka. Itu negara Pajajaran. Negara tersebut tanpa keadilan dari tata negara, setelah seratus tahun kemudian musnah.

7. Sebab berperang dengan saudara, hasil bumi dibeli pajak emas. Sebab saya mendapat hidangan Kunir sarimpang dari ki Ajar. Kemudian berganti jaman di Majapahit dengan rajanya Prabu Brawijaya.

8. Demikian nama raja bergelar Sang Rajapati Dewanata. Alamnya disebut Anderpati, lamanya sepuluh windu (80 tahun). Hasil negara berupa picis (uang). Ternyata waktu itu dari hidangan ki Ajar.

9. Hidangannya Jadah satu takir. tambangnya waktu itu Sima galak semune curiga ketul. Kemudian berganti jaman lagi. Di Gelagahwangi dengan ibukota di Demak. Ada agama dengan pemimpinnya bergelar Diyati Kalawisaya.

10. Enam puluh lima tahun kemudian musnah. yang bertahta Ratu Adilserta wali dan pandita semuanya cinta. Pajak rakyat berupa uang. Temyata saya diberi hidangan bunga Melati oleh ki Ajar.

11. Negara tersebut diberi lambang: Kekesahan durung kongsi kaselak kampuhe bedah. Kemudian berganti jaman Kalajangga. Beribukota Pajang dengan hukum seperti di Demak. Tidak diganti oleh anaknya. 36 tahun kemudian musnah.

12. Negara ini dibeli lambang: cangkrama putung watange. Orang di desa terkena pajak pakaian dan uang. Sebab ki Ajar dahulu membeli hidangan sebatang pohon kajar. Kemudian berganti jaman di Mataram. Kalasakti Prabu Anyakrakusuma.

13. Dicintai pasukannya. Kuat angkatan perangnya dan kaya, diseganiseluruh bangsa Jawa. Bahkan juga sebagai gantinya Ajar dan waliserta pandita, bersatu dalam diri Sang Prabu yang adil.

14. Raja perkasa tetapi berbudi halus. Rakyat kena pajak reyal. Sebab waktu itu saya mendapat hidangan bawang putih dari ki Ajar. Rajanya diberi gelar: Sura Kalpa semune lintang sinipat.

15. Kemudian berganti lagi dengan lambang: Kembang sempol Semune modin tanpa sreban. Raja yang keempat yang penghabisan dibeli lambang Kalpa sru kanaka putung. Seratus tahun kemudian musnah sebab melawan sekutu. Kemudian ada nakhoda yang datang berdagang.

16. Berdagang di tanah Jawa kemudian mendapat sejengkal tanah. Lama kelamaan ikut perang dan selalu menang, sehingga terpandang di pulau Jawa. Zaman sudah berganti meskipun masih keturunan Mataram. Negara bernama Nyakkrawati dan ibukota di Pajang.

17. Raja berpasukan campur aduk. Diseganisetanah Jawa. Yang memulai menjadi raja dengan gelar Layon kelisemune satriya brangti. Kemudian berganti raja yang bergelar:semune kenya musoni. Tidak lama kemudian berganti.

18. Nama rajanya Lunggadung rara nglikasi (Raja yang penuh inisiatif dalam segala hal, namun memiliki kelemahan suka wanita; Soekarno) kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki (Raja yang disegani/ditakuti, namun nista; Soeharto). Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggelam negaranya dan hukum tidak karu-karuan.

19. Waktu itu pajaknya rakyat adalah uang anggiis dan uwang. Sebab saya dibeli hidangan darah sepitrah. Kemudian negara geger. Tanah tidak berkasiat, pemerintah rusak. Rakyat celaka. Bermacam-macam bencana yang tidak dapat ditolak.

20. Negara rusak. Raja berpisah dengan rakyat. Bupati berdirisendiri-sendiri. Kemudian berganti jaman Kutila. Rajanya Kara Murka (Raja-raja yang saling balas dendam). Lambangnya Panji loro semune Pajang Mataram (Dua kekuatan pimpinan yang saling jegal ingin menjatuhkan).

21. Nakhoda (Orang asing) ikut serta memerintah. Punya keberanian dan kaya. Sarjana (Orang arif dan bijak) tidak ada. rakyat sengsara. Rumah hancur berantakan diterjang jalan besar. Kemudian diganti dengan lambang Rara ngangsu, randa loro nututi pijer tetukar (Ratu yang selalu diikuti/diintai dua saudara wanita tua untuk menggantikannya; Megawati).

22. Tidak berkesempatan menghias diri(Raja yang tidak sempat mengatur negara sebab adanya masalah-masalah yang merepotkan), sinjang kemben tan tinolih itu sebuah lambang yang menurut Seh Ngali Samsujen datangnya Kala Bendu. Di Semarang Tembayat itulali yang mengerti/memahami lambang tersebut.

23. Pajak rakyat banyak sekali macamnya. Semakin naik. Panen tidak membuat kenyang. Hasilnya berkurang. Orang jahat makin menjadi-jadi. Orang besar hatinya jail. Makin hari makin bertambah kesengsaraan negara.

24. Hukum dan pengadilan negara tidak berguna. Perintah berganti-ganti. Keadilan tidak ada. Yang benar dianggap salah. Yang jahat dianggap benar. Setan menyamar sebagai wahyu. Banyak orang melupakan Tuhan dan orang tua.

25. Wanita hilang kehormatannya. Sebab saya diberi hidangan Endang seorang oleh ki Ajar. Mulai perang tidak berakhir. Kemudian ada tanda negara pecah.

26. Banyak hal-hal yang luar biasa. Hujan salah waktu. Banyak gempa dan gerhana. Nyawa tidak berharga. Tanah Jawa berantakan. Kemudian raja Kara Murka Kutila musnah.

27. Kemudian kelak akan datang tunjung putih semune Pudak kasungsang (Raja berhati putih namun masih tersembunyi). Lahir di bumi Mekah (Orang Islam yang sangat bertauhid). Menjadiraja di dunia, bergelar Ratu Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan.

28. Raja keturunan waliyullah. Berkedaton dua di Mekah dan Tanah Jawa (Orang Islam yang sangat menghormati leluhurnya dan menyatu dengan ajaran tradisiJawa (kawruh Jawa)). Letaknya dekat dengan gunung Perahu, sebelah barat tempuran. Dicintai pasukannya. Memang raja yang terkenalsedunia.

29. Waktu itulah ada keadilan. Rakyat pajaknya dinar, sebab saya diberi hidangan bunga seruni oleh ki Ajar. Waktu itu pemerintahan raja baik sekali. Orangnya tampan, senyumnya manis sekali.

Sumber: adoc.pub

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT