Sukabumi Update

Cerita Mistis Lagu Bangbung Hideung, Penyanyi Kerasukan hingga 7 Hari

Penari Jaipong misterius rasuki penyanyi lagu Bangbung Hideung | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin sudah tak aneh lagi mendengar lagu “Bangbung Hideung” yang banyak dibicarakan orang-orang tentang cerita mistis yang terkandung di dalamnya.

Adalah pegiat media sosial Nadia Omara, menceritakan kisah seorang guru di Jawa Barat yang mengalami kerasukan dua sosok mahluk astral yang menyerupakan diri menjadi penari cantik. Ia kerasukan hingga 7 hari lamanya saat setelah menyanyikan lagu yang dikenal misterius itu, Bangbung Hideung.

Menurut Omara, bermula saat seorang guru bernama Ninis di setiap dalam perjalanan berangkat menuju ke sekolah tempatnya mengajar beberapa kali merasa dihantui oleh sosok mahluk halus. Ninis juga sering melihat penampakan sosok wanita cantik misterius dengan pakaian khas penari Jaipong di tempat keramaian.

Menurut Omara, Ninis selain sebagai guru, juga terkadang menjadi MC (pembawa acara) dalam kegiatan-kegiatan di kampung. Suatu waktu, katanya, Ninis secara mendadak harus menjadi pembawa acara dalam suatu acara agustusan tahun di 2022. "Saat menjadi pembawa acara itulah peristiwa menyeramkan terjadi," tutur Omara.

Peringatan agustusan di kampung Ninis tersebut diadakan dengan menggelar kreasi anak dari warga setempat hingga dangdutan. Acara dangdutan sendiri dilaksanakn setelah waktu isya.

Baca Juga: 7 Cerita Mistik Gunung Sunda Sukabumi, Benda Pusaka hingga Pesantren Gaib

Saat tengah malam, dimana acara dangdutan semakin seru dan penonton diperbolehkan untuk mengusulkan lagu. Sontak saja secara serempak penonton mengusulkan lagu Bangbung Hideung.

Nah, sebagai pembawa acara, Ninis juga ikut menyanyikan lagu tersebut secara bersama-sama.

Saat awal lagu tersebut mulai dinyanyikan, kata Omara, belum terlihat ada peristiwa aneh. Namun, Ninis sebagai pembawa acara melihat ada dua sosok wanita cantik naik ke panggung ikut menari. Dua sosok wanita tersebut dengan berpakaian khas ala penari jaipong.

Rupanya, hanya Ninis yang mengetahui dan melihat adanya dua sosok wanita naik ke panggung itu. Sedangkan yang lainnya tidak tahu. Dua sosok penari itu menari mengikuti irama dari lagu Bangbung Hideung dengan sangat lincah dan menikmati alunananya musiknya.

Nah, saat ditengah lagu itu, sambung Omara, dua sosok wanita itu mengebaskan selendangnya kepada penyanyi. Dan tanpa diketahui penyanyi itupun langsung kerasukan dengan terlihat semakin lincahnya menari mengikuti irama lagu.

Ninis, yang juga kerasukan baru berhenti menyanyikan lagu Bangbung Hideung setelah dirinya disuruh pulang oleh ibunya.

Dan ternyata, cerita Ninis kerasukan tidak berhenti sampai disitu.

Baca Juga: Lewat Teatrikal dan Puisi, GPAIH Ketuk Nurani Pemangku Kebijakan Sukabumi

Ketika Ninis sampai dirumah, Ninis masih kerasukan penari msiterius itu hingga 7 hari lamanya, dan baru sadar setelah terus membaca doa dan ayat Al-quran.

Dari cerita Ninis juga diketahui, kata Omara, ternyata, sewaktu menyanyikan lagu Bangbung Hideung dipanggung, penyanyi dan semua yang ada dipanggung tidak menyadari jika lagu itu dibawakan tanpa henti selama 45 menit. "dimulai dari jam 12 malam sampai hampir pukul 01.00 dini hari," katanya.

Cerita mistis lagu Bangbung Hideung tersebut diceritakan dan diunggah 2 bulan lalu di kanal youtube Nadia Omara berjudul "Jangan ada yang sebut lagu itu ya!, video berdurasi 33 menit tersebut telah ditonton sebanyak 3,7 juta orang dan dikomentari 7.217 komentar, seperti dikutip sukabumiupdate.com, Minggu (18/06/2023).

Makna lagu Bangbung Hideung

Melansir dari kompas.com Sekretaris Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP-BS) Universitas Padjadjaran, Teddi Muhtadin menyatakan bahwa lagu Bangbung Hideung sesungguhnya merupakan lagu cinta.

"Lagu tersebut menceritakan kepedihan hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan," jelasnya kepada Kompas.com, Senin (10/4/2023).

Baca Juga: Kapan Hasil PPDB Jabar 2023 Tahap 1 Jenjang SMA dan SMK Diumumkan?

Menurutnya, lagu "Bangbung Hideung" menceritakan seseorang yang sedang mabuk cinta atau mabuk kepayang sehingga ia tidak peduli dengan keadaan dirinya.

"Jadi, si aku dalam lirik tersebut mengalami semacam kerinduan yang luar biasa dan mencapai tahap 'mabuk' atau trance," lanjutnya.

Teddi menyatakan bahwa lagu "Babung Hideung" memang sulit dipahami. Ini karena lirik lagu tersebut menggunakan banyak diksi bahasa Sunda yang arkaik atau kuno dan tidak lazim lagi digunakan. Selain itu, pada bagian awal lagu disusun dalam bentuk wawangsalan atau puisi tradisional.

"Dari liriknya, tampaknya tidak ada yang mistis," tambah Teddi.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT