Sukabumi Update

Hewan Kurban Jadi Kendaraan di Akhirat? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Hewan Kurban Jadi Kendaraan di Akhirat? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat | (Sumber : Youtube/@Adi Hidayat Official)

SUKABUMIUPDATE.com - Kepercayaan masyarakat tentang hewan kurban yang bisa menjadi kendaraan di akhirat sudah melekat sejak dahulu. Maka, menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk bisa berkurban.

Ya, Umat Islam disunahkan berkurban saat Hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya. Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda agar menggemukkan hewan kurban. Pasalnya hewan kurban tersebut merupakan kendaraan saat menyeberangi jembatan menuju surga.

“Gemukkanlah hewan-hewan kurban kalian, karena sungguh hewan itu adalah kendaraan kalian saat melewati shirath (jembatan) kelak,” kata Rasulullah, diriwayatkan Abu Hurairah ra dalam kitab Al-Firdaus karya Imam Ad-Dailami.

Hal ini yang kemudian membuat umat Islam percaya bahwa hewan kurban merupakan kendaraan di hari akhirat. Hadits tersebut diriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah RA. 

Baca Juga: Jejak Ponpes Al Zaytun di Cisaat Sukabumi, Panji Gumilang Diduga Islamophobia

Namun, para ulama menilai sanad hadis ini sangat lemah, di antaranya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam As-Sakhawi, dan Imam Suyuti. Ustadz Adi Hidayat juga membenarkan terkait lemahnya hadis tersebut dalam tayangan video di kanal YouTubenya pada 6 Juli 2021 silam.

“Riwayat ini dan riwayat-riwayat terkait dinilai oleh para ulama-ulama, pakar di bidang ahli hadis, itu sebagai riwayat-riwayat yang sangat lemah,” kata Ustadz Adi Hidayat, dikutip via Tempo.co, Selasa (27/6/2023).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hewan kurban menjadi kendaraan di akhirat masih belum jelas dalilnya, bahkan dinilai bermasalah. 

Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta Bandung: Syarat dan Cara Daftar

Akan tetapi, umat Islam tetap dapat memetik hikmah dari hadis tersebut. Menurut Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dimaksud kendaraan adalah memudahkan orang yang berkurban melewati shirath.

Dia berpendapat semakin baik hewan kurban yang diberikan, semakin besar pula balasan untuk itu. Berusaha memberikan yang terbaik dalam berkurban adalah sunah. Dahulu, Allah menerima kurban Habil, putra Nabi Adam, karena dia memberikan hewan ternak terbaik yang dimiliki.

Oleh sebab itu, meskipun hadits tentang hewan kurban menjadi kendaraan di hari akhirat sanad-nya lemah, tetapi umat Islam tetap disarankan untuk berkurban dengan hewan terbaik. 

Baca Juga: 5 Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Awet dan Tahan Lama, Boleh Dicuci?

Seperti Rasulullah SAW yang dalam satu riwayat disebutkan berkurban dengan dua domba putih bertanduk yang gemuk-gemuk. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya, 3.113; Ahmad, 24.660 dan 24.699.

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah dan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak menyembelih kurban, Beliau membeli dua ekor kambing kibasy yang besar dan gemuk, bertanduk, berwarna putih dan terputus pelirnya. Beliau menyembelih seekor untuk umatnya yang bertauhid dan membenarkan risalah, kemudian menyembelih seekor lagi untuk diri beliau dan untuk keluarga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam”.

Sumber: Tempo.co

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT