Sukabumi Update

Mengapa PSK Disebut Kupu-kupu Malam? Ini Alasan Metaforisnya!

Web Series Kupu-Kupu Malam (2022) | Mengapa PSK Disebut "Kupu-kupu Malam", Ini Alasan Metaforisnya! (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pekerja Seks Komersial (PSK) identik dengan sosok wanita malam. Maka, istilah "kupu-kupu malam" pun hadir dan melekat dengan mereka.

Sebagian orang memandang "kupu-kupu malam" sebagai pekerjaan terlarang yang terpaksa harus dilakukan demi menyambung hidup. Padahal, tak sedikit wanita justru dijebak dan terpaksa jadi PSK, seperti TKW Cianjur yang belakang viral usai sang anak minta tolong Kapolri.

Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah

Lantas, kembali muncul rasa penasaran soal mengapa PSK disebut kupu-kupu malam. Simak penjelasannya berikut ini!

Alasan Metaforis Mengapa PSK Disebut "Kupu-kupu Malam"

Selain Kupu-Kupu Malam, 5 Series Indonesia Ini Tak Kalah Hot dan Penuh Pelajaran Hidup!Series Kupu-Kupu Malam

Merangkum dari berbagai sumber, istilah "kupu-kupu malam" digunakan secara umum untuk merujuk kepada pekerja seks komersial (PSK) atau orang yang terlibat dalam prostitusi. Ungkapan ini mengandung makna yang menggambarkan aktivitas mereka yang lebih sering terjadi di malam hari.

Ada beberapa teori mengapa istilah "kupu-kupu malam" digunakan. Salah satunya karena kupu-kupu aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari mereka beristirahat.

Baca Juga: 5 Mitos Batu Hitam di Dunia, Ada Misteri Sekitar Stadion Suryakencana Sukabumi!

Secara metaforis, hal tersebut menggambarkan kegiatan PSK yang lebih aktif saat malam hari.

Selain itu, kupu-kupu juga sering dianggap sebagai simbol keindahan dan daya tarik visual. Kemungkinan ada asosiasi antara keindahan kupu-kupu dan kecantikan fisik yang sering dianggap sebagai aset penting dalam industri prostitusi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan istilah "kupu-kupu malam" dapat dianggap merendahkan dan mendiskriminasi terhadap para pekerja seks. Istilah tersebut menggeneralisasi dan menstigmakan mereka (baca: wanita malam), serta mengabaikan keberagaman dan kompleksitas individu yang terlibat dalam pekerjaan ini.

Oleh karena itu, penting bagi kita -sebagai mahluk sosial- untuk menghormati martabat dan hak asasi manusia semua orang, termasuk pekerja seks.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT