Sukabumi Update

Fakta Bahasa Sunda: Terseret Isu Kematian dan Rawan Punah di Masyarakat

Klip Lagu Kapalang Nyaah Bahasa Sunda | Fakta Bahasa Sunda: Terseret Isu Kematian dan Rawan Punah di Masyarakat | Foto: Instagram/@abiel_jatnika

SUKABUMIUPDATE.com - Bahasa Sunda adalah salah satu bahasa daerah yang digunakan di Jawa Barat, Indonesia. Bahasa Sunda bahkan telah dipercaya oleh UNESCO sebagai bahasa yang harus dijaga kelestariannya.

Bahasa Sunda menjadi aset budaya penting di Jawa Barat karena mengandung nilai-nilai sejarah, sastra hingga tradisi. Bahasa Ibu orang sunda ini digunakan dalam komunikasi sehari-hari.

Fakta Bahasa Sunda: Terseret Isu Kematian dan Rawan Punah di Masyarakat

Sayangnya, fakta menyedihkan juga datang dari penggunaan Bahasa Sunda di kalangan masyarakat. Hal tersebut diungkap oleh penelitian Samsudin, D. (2021) tentang "Pengetahuan Generasi Milenial Sunda Perkotaan terhadap Peralatan Dapur Tradisional Sunda" yang dipublikasi di Jurnal Suar Betang.

Baca Juga: 13 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan, Tanpa Kafein Lebih Bagus!

Samsudin menyebut bahwa salah satu latar belakang penelitiannya adalah karena adanya isu kematian Bahasa Sunda di kalangan masayarakat. Meskipun sebenarnya, isu kematian Bahasa Sunda sudah terdengar sejak satu abad yang lalu.

Kala itu, pengarang Sunda, Raden Haji Moehamad Moesa, dalam tulisannya menyebutkan bahwa Bahasa Sunda baru sembuh dari “sakit” dan belum “sehat” benar. Hal tersebut sehubungan dengan kondisi bahasa Sunda -pada saat itu- yang sudah banyak menyerap kosakata asing.

Secara umum dalam pengamatan sekilas, saat ini Bahasa Sunda tidak termasuk bahasa yang aman (safe). Akan tetapi tergolong bahasa yang mengalami tahap kemunduran (eroding) atau termasuk kondisi stabil namun terancam punah (stable but threatened).

Padahal faktanya, menurut Lauder (2012), jumlah penutur bahasa Jawa adalah 75.200.000 orang, disusul jumlah penutur bahasa Sunda sebanyak 27.000.000 orang.

Baca Juga: 99% Melek Huruf, Sistem Pendidikan Finlandia Terbaik di Dunia

Selain di Jawa Barat, Badan Bahasa Kemdikbud RI menyebutkan bahasa Sunda juga memiliki wilayah tutur di beberapa wilayah Indonesia lain. Mulai dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu hingga Sulawesi Utara.

Di Provinsi DKI Jakarta, Bahasa Sunda juga dituturkan di Pulau Lancang Besar, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Administrasi Kepulauan Seribu dan di Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Kota Jakarta Timur.

Walaupun demikian, berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Sunda di Provinsi DKI Jakarta dengan bahasa Sunda di Jawa Barat berbeda dialek. Yakni dengan persentase perbedaan dialek mencapai 51,25%.

Baca Juga: 5 Bahasa Tubuh Tanda Orang Berbohong, Salah Satunya Ekspresi Wajah

Maka dari itu, pelestarian Bahasa Sunda harus benar-benar dilakukan agar tidak lenyap ditelan bumi. Fakta kepunahan bahasa tersebut didukung oleh data bahwa di Indonesia terdapat 13 bahasa lokal yang sudah punah, 340 terancam punah dan hanya 366 masih bertahan dan lestari.

Catatan lain menyebutkan bahwa dari 340 bahasa yang terancam punah tersebut, 75 bahasa akan segera punah dan sisanya menyusul ikut punah apabila tidak ada upaya perlindungan dan penyelamatan.

Seperti diketahui, Sunda adalah salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah Jawa Barat. Sunda merupakan bahasa daerah kedua terbesar di Indonesia setelah Bahasa Jawa.

Sumber: Jurnal Suar Bétang

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT