Sukabumi Update

10 Alasan Kenapa Anak Tidak Boleh Dimarahi, Kesehatan Mental Berpengaruh!

Ilustrasi - Alasan Kenapa Anak Tidak Boleh Dimarahi, Kesehatan Mental Berpengaruh! | (Sumber : Freepik.com/jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli. Di tahun 2023 ini, Hari Anak Nasional jatuh pada Minggu.

Momentum Hari Anak Nasiona menjadi salah satu upaya untuk mengingat pentingnya tumbuh kembang anak. Salah satu hal yang harus diingat orang tua adalah cara efektif menegur ketika anak berbuat salah bukan dengan memarahi.

Ya, memarahi anak bukan cara yang efektif atau bermanfaat dalam mendidik mereka.

Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!

Berikut beberapa alasan mengapa anak tidak boleh dimarahi, orang tua wajib simak!

Alasan Anak Tidak Boleh Dimarahi

1. Pengaruh negatif pada kepercayaan diri

Marah secara terus-menerus atau berlebihan dapat merendahkan kepercayaan diri anak.

Anak mungkin merasa tidak berharga atau gagal karena sering dimarahi, yang dapat menghambat perkembangan kualitas diri yang positif.

2. Penekanan emosi negatif

Marah secara berlebihan pada anak dapat menunjukkan contoh perilaku yang tidak sehat terkait pengelolaan emosi.

Anak mungkin menginternalisasi pola perilaku tersebut dan mengekspresikannya pada orang lain atau diri mereka sendiri di kemudian hari.

3. Menghambat komunikasi

Ketika anak seringkali dimarahi, mereka mungkin cenderung menarik diri dari komunikasi dengan orang tua atau figur otoritas lainnya.

Ini dapat menyulitkan orang tua untuk memahami perasaan dan kebutuhan anak mereka dengan baik.

4. Membentuk hubungan yang buruk

Marah secara konstan dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak, serta mempengaruhi hubungan sosial anak dengan orang lain. Anak mungkin merasa tidak aman atau tidak nyaman di sekitar orang tua mereka.

5. Risiko perilaku yang tidak diinginkan

Beberapa anak mungkin merespons marah dengan lebih banyak perilaku yang bermasalah, menjadi sulit diatur, atau menunjukkan agresi. Ini bisa menjadi reaksi pertahanan atas rasa takut atau cemas.

6. Anak akan mencontoh orang tua

Anak-anak belajar melalui contoh dan keteladanan dari orang dewasa di sekitar mereka. Jika orang dewasa seringkali marah atau menunjukkan perilaku yang tidak sesuai, anak mungkin meniru pola perilaku tersebut.

7. Berpengaruh pada kesehatan mental anak

Marah yang berlebihan dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada anak, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

8. Cari alternatif yang lebih baik

Alih-alih marah, ada banyak alternatif yang lebih baik untuk menghadapi perilaku anak yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Rumus 7 x 3 Ali Bin Abi Thalib, Ini Cara Mendidik Anak dalam Islam

Misalnya berkomunikasi dengan lembut, memberikan penjelasan, memberikan pujian ketika anak berperilaku baik, atau menerapkan konsekuensi yang sesuai.

9. Mendidik dengan penuh kasih

Mengasuh anak dengan penuh kasih dan kesabaran memungkinkan mereka untuk merasa dihargai dan dicintai.

Pendekatan yang lebih positif ini dapat membantu anak merasa aman, percaya diri, dan belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

10. Membangun ikatan emosional yang positif

Berkomunikasi dengan cara yang lebih lembut dan menghargai perasaan anak dapat membangun ikatan emosional. Sehingga hubungan orang tua dan anak akan berkembang ke arah yang lebih positif.

Baca Juga: 23 Quotes Bijak Umar Bin Khattab tentang Cinta, Kata-kata Mutiara Penuh Makna

Penting untuk diingat bahwa tidak ada orang tua yang sempurna, dan kadang-kadang emosi dapat mempengaruhi interaksi dengan anak-anak.

Namun, berusaha untuk menghindari marah yang berlebihan dan merugikan serta menggunakan pendekatan yang lebih positif dalam mendidik anak adalah langkah penting untuk menciptakan hubungan yang sehat dan berdaya dengan anak-anak.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT