Sukabumi Update

4 Jenis Golok, Benda Pusaka Khas Betawi yang Sakral Digunakan

Ilustrasi. Golok Bendo | Jenis-Jenis Golok, Benda Pusaka Khas Betawi yang Sakral Digunakan (Sumber : Instagram/@thebetawiestore)

SUKABUMIUPDATE.com - Golok adalah sejenis pisau atau belati yang memiliki bentuk yang khas dan umumnya digunakan untuk berbagai keperluan, terutama dalam aktivitas pertanian, kehutanan dan pekerjaan luar ruangan.

Golok dapat beragam bentuk dan ukuran, tergantung pada kegunaannya. Bagi masyarakat Betawi terdahulu, golok adalah alat atau senjata yang bernilai sakral sehingga tidak sembarang orang bisa membuatnya.

Pemilik golok juga tidak bisa sembarang mencabut golok dari sarungnya. Bahkan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi jika memperlihatkan golok di muka umum saja.

Baca Juga: 7 Ciri Seseorang Punya Mental Kuat, Optimis dan Tenang

Golok disebut sebagai salah satu benda pusaka khas Betawi. Pasalnya, orang Betawi tempo dulu sering mengisahkan bahwa penempa golok harus orang suci dan alim. Berikut jenis - jenis golok, salah satu Benda Pusaka Khas Betawi yang dikutip dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Jenis-Jenis Golok, Benda Sakral Khas Betawi

1. Golok Bendo Betawi

Golok Bendo Betawi digunakan untuk keperluan di dalam rumah. Panjang golok ini bervariasi bisa 25 cm hingga 50 cm.

Keunikan Bendo Betawi terletak pada gagangnya yang melengkung seperti bentukan bonggol. Disebutkan, bentukan itu sengaja dibuat agar dalam penggunaannya tidak mudah lepas dari genggaman.

Sementara bahan gagangnya, terbuat dari kayu jati, bisa juga dari kayu mahoni atau akasia. Bahkan ada juga yang membuat gagang golok dari tanduk kerbau.

Adapun bilah besi golok ini dulu terbuat dari besi. Sekarang bilah itu banyak diproduksi menggunakan bahan stainless steel.

2. Golok Betok

Golok Betok masuk kategori golok simpenan untuk keperluan membela diri. Orang Betawi juga sering menyebut golok ini dengan sebutan badik-badik.

Golok ini kerap dibawa oleh pendekar Betawi dan berfungsi sebagai senjata pusaka. Fungsi lainnya juga bisa digunakan sebagai pisau serut untuk mengasah Golok Ujang Turun.

Baca Juga: 9 Ciri Seseorang Mengalami Gangguan Kepribadian, Impulsif dan Emosian

Gagang golok ini biasanya terbuat dari tanduk dengan tujuan agar beban golok menjadi ringan. Bilahnya terbuat dari campuran tembaga dan ukurannya bisa mencapai 30 cm sementara lebarnya bisa mencapai 7 cm.

Golok Betok juga biasanya menggunakan wafak (ukir) pada bilahnya serta terdapat ukiran hewan pada gagangnya.

3. Golok Gobang

Orang Betawi menyebut golok ini dengan sebutan golok Gagang Jantuk. Jenis golok ini juga terkategori sebagai golok sorenan atau simpenan untuk keperluan membela diri.

Bahan utama pembuatan Golok Gobang adalah tembaga. Sementara bahan gagang golok ini terbuat dari kayu rengas, dan tidak memiliki ukiran.

Ciri khas Golok Gobang adalah memiliki bentuk ujung yang rata serta melengkung di bagian punggung golok.

4. Golok Ujang Turun

Berbeda dengan golok lain, Golok Ujang Turun memiliki ujung bilah yang lancip. Biasanya golok ini menggunakan wafak (ukir) pada bilahnya serta terdapat ukiran hewan pada gagangnya.

Ukiran bergambar hewan itu mencerminkan kepercayaan orang Betawi terhadap hewan yang dianggapnya keramat.

Golok Ujang Turun sering dibawa dan diselipkan disarung oleh pendekar Betawi. Gagang golok ini juga menggunakan tanduk, agar ketika dipakai bertarung beban golok menjadi lebih ringan.

Baca Juga: Banyak Tekanan Hidup? Coba 10 Tips Memperbaiki Mental Ini!

Penting dicatat bahwa golok adalah alat yang bermanfaat, namun perlu diingat bahwa penggunaan golok harus dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana.

Hal ini berguna untuk menghindari cedera atau bahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

Jika Updaters berencana menggunakan golok, pastikan untuk mengikuti panduan keselamatan yang tepat dan memperlakukan golok dengan penuh pengertian dan tanggung jawab.

Sumber: dinaskebudayaan.jakarta.go.id

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT