Sukabumi Update

5 Jenis Personal Boundaries, Batasan Pribadi agar Hidup Bahagia

Ilustrasi. Batasan di Tempat Kerja | Jenis Personal Boundaries, Batasan Pribadi agar Hidup Bahagia | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Batasan pribadi atau lebih terkenal dengan istilah asing yaitu personal boundaries adalah garis batas yang ditetapkan oleh seseorang agar dirinya dan orang lain dapat merasa nyaman.

Melansir dari psychcentral.com, setiap orang pasti memiliki garis ketidaknyamanan sehingga batasan pribadi harus dikomunikasikan agar kamu dan orang disekitarmu dapat memahami satu sama lain.

Orang-orang tidak akan paham batasan pribadi yang kamu butuhkan apabila kamu hanya diam dan berharap mereka mengerti. Tidak adanya komunikasi tentang batasan pribadi ini lah yang akan memicu terjadinya masalah.

Baca Juga: 10 Dampak Buruk Inner Child yang Terluka, Memori Trauma Masa Kecil

Yuk, pahami 5 Kategori Personal Boundaries dan cara menetapkannya!

Jenis Personal Boundaries

Batas-batas dalam batasan pribadi dikelompokkan menjadi beberapa kategori meliputi:

1. Batasan pribadi: emosional (melindungi kesejahteraan emosional diri sendiri)
2. Batasan pribadi: fisik (melindungi ruang pribadi secara fisik)
3. Batasan pribadi: tempat kerja (melindungi kemampuan untuk melakukan pekerjaan tanpa adanya gangguan)
4. Batasan pribadi: material (melindungi barang-barang pribadi)
5. Batasan pribadi: waktu (melindungi penggunaan dan penyalahgunaan waktu)

Cara menetapkan batasan pribadi

Lima kategori batasan pribadi sebelumnya hanya pengelompokkan yang dapat memudahkan kamu untuk menentukan jenis batasan apa yang cocok untuk kamu dan orang sekitarmu. Sementara cara menetapkan batasan pribadi adalah dengan mengenal diri sendiri dan memahami jenis kategori yang sesuai. 

1. Cara menetapkan batasan emosional

Batasan pribadi dari segi emosional seringkali berkaitan dengan bagaimana orang lain memperlakukan kita dan cara berbicaranya.
Batasan emosional jarang sekali menjadi masalah karena tidak selalu mengganggu pikiran.

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan batasan pribadi ini juga menimbulkan kekeruhan hubunganmu dengan orang lain.

Misalnya saat kamu bertengkar dengan seseorang, mereka menyebut nama mu dengan sebutan yang tidak baik. Kamu pasti akan merasa kesal untuk sesaat, namun setelah merasa tenang kamu akan mencoba menetapkan batasan emosional dengan dirinya melalui cara:

Baca Juga: 10 Cara Mengetahui Karakter Seseorang, Perhatikan Bahasa Tubuhnya

• Dekati dan mintalah dia untuk berpendapat secara terbuka.
• Diskusi mengenai pendapat yang salah baik kamu atau dirinya.
• Memberi tahu bahwa tidak setuju dengan pemanggilan nama yang disebutkan.
• Memberikan kesempatan mengapa ia menyebut namamu dengan panggilan yang tidak baik.
• Orang lain berhak mengutarakan alasannya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

2. Cara menetapkan batasan fisik

Batasan pribadi secara fisik kerap kali membuat seseorang tidak nyaman. Meskipun kontak fisik seperti berjabat tangan lebih dihargai dan menjadi norma sosial, kamu tetap dapat menolaknya dengan cara yang baik apabila memang tidak merasa nyaman.

Saat kamu bertemu seseorang yang baru, cara terbaik untuk menetapkan batasan pribadi ini yaitu dengan:

• Melambaikan tangan dari kejauhan, tersenyum dan katakan “Aku sangat senang bertemu denganmu”

• Tidak perlu meminta maaf atau menjelaskan lebih dalam, karena ini termasuk batasan pribadi yang dipilih.

• Apabila kamu tetap merasa tidak nyaman saat seseorang berada di dekatmu secara fisik, kamu dapat mempertimbangkan untuk mengatakan,

“Aku merasa tidak nyaman ketika orang-orang terlalu dekat. Bisakah kamu mundur selangkah?”

Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!

Bagi orang-orang yang senang melakukan kontak fisik dengan orang lain, batasan pribadi ini mungkin akan terasa aneh. Namun kamu tetap harus menghargai perbedaan dan menerima bahwa tidak semua orang sama denganmu.

3. Cara menetapkan batasan tempat kerja

Pada batasan pribadi yang ketiga ini, langkah terbaik untuk menetapkan batasan tempat kerja yaitu dengan mengatur cara kamu berperilaku secara profesional.

Batasan pribadi di tempat kerja biasanya dilanggar karena didasarkan pada alasan profesional, padahal rekan yang profesional pasti akan menghargai hal-hal yang sifatnya memang personal.

Nah, kalau kamu memiliki rekan kerja yang selalu melanggar batasan pribadi, jangan pernah ragu untuk melibatkan sumber daya manusia lain yang memiliki wewenang sebagai penengah.

4. Cara menetapkan batasan material

Batasan dalam hal material biasanya identik dengan materi atau barang pribadi yang kamu miliki. Misalnya saat kamu melakukan kegiatan kemah dengan teman di sekolah.

Seluruh peserta kemah pasti membawa barang sesuai dengan arahan, namun beberapa peserta ada yang tidak membawa misalnya senter.

Senter yang kamu miliki kemudian dipinjam oleh teman, untuk yang memiliki batasan pribadi secara material kamu pasti meminjamkannya karena ia teman dekat, tapi di satu sisi kamu juga ingin memastikan bahwa ia akan merawat barang tersebut dengan baik.

Upaya yang dapat dilakukan agar orang sekitar memahami batasan material yang kamu miliki kamu dapat memberikan instruksi tertulis pada barang pribadi yang kamu pinjamkan.

Instruksi ini akan mempermudah temanmu memahami dan memperjelas batasan pribadi yang kamu terapkan.

5. Cara menetapkan batasan waktu

Batasan pribadi yang terakhir adalah batasan waktu yang seringkali garis batasnya dilanggar. Kategori mengenai waktu ini berkaitan erat dengan keterlambatan.
Masalah kembali ditemukan ketika mindset yang berbenturan dalam memaknai keterlambatan.

Misalnya, seseorang yang memang selalu terlambat dan mereka yang tepat waktu berpikir bahwa jika tidak datang lebih awal maka mereka akan terlambat.

Baca Juga: Syair Cinta Abu Nawas untuk Sang Kekasih, Romantis Banget!

Bagi kamu yang termasuk kondisi kedua, kamu cenderung akan merasa batasan pribadimu selalu dilanggar oleh orang lain. Nah, langkah yang dapat kamu lakukan adalah sebagai berikut:

• Memberikan keputusan berapa lama bersedia menunggu di luar waktu yang telah disepakati.
• Izinkan diri untuk berkata tidak atau membatalkan janji jika sudah menunggu terlalu lama.
• Ketika kamu berurusan dengan seseorang yang selalu terlambat, komunikasikan hal ini kepada mereka sebelumnya.

Misalnya, kamu dapat memberitahu dengan santun kamu akan pergi setelah jangka waktu tertentu berlalu.

• Pertimbangkan juga diri kamu untuk mengakui bahwa kamu memiliki kepribadian yang berbeda dengan rekanmu.

Sumber : psychcentral.com

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT