Sukabumi Update

6 Ciri Anak Trauma Karena Sering Dimarahi, Perilaku Sosial Tidak Sehat

Ilustrasi. Ciri Anak Trauma Karena Sering Dimarahi, Perilaku Sosial Tidak Sehat (Sumber : pixabay.com/@ HansKretzmann)

SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang sering dimarahi dapat mengalami dampak trauma emosional yang signifikan. Trauma anak ini bisa berasal dari berbagai faktor, termasuk intensitas dan frekuensi marah, serta bagaimana cara orang tua marah.

Berikut beberapa ciri anak trauma karena sering dimarahi, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

Ciri Anak Trauma Karena Sering Dimarahi

1. Emosional

Anak mungkin mengembangkan perasaan rendah diri, cemas, atau depresi akibat sering merasa tidak dihargai.

Baca Juga: 10 Cara Menyembuhkan Trauma Masa Kecil Akibat Inner Child yang Terluka

Anak yang sering dimarahi mungkin mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan mereka dengan bebas karena takut dikecam.

2. Gangguan Belajar dan Kognitif

Anak-anak yang sering merasa tertekan karena dimarahi bisa mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan belajar. Stres kronis dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk berfokus dan memproses informasi.

3. Perilaku Sosial Tidak Sehat

Anak yang mengalami trauma karena sering dimarahi mungkin mengembangkan pola perilaku sosial yang tidak sehat. Mereka mungkin sulit menjalin hubungan dengan teman sebaya, menghindari interaksi sosial, atau bahkan menjadi lebih agresif atau pemarah.

4. Sulit Mengatur Emosi

Anak-anak yang tidak memiliki contoh yang sehat dalam mengelola emosi mungkin kesulitan mengatasi kemarahan dan frustasi dengan cara yang produktif.

Baca Juga: Apakah Orang Introvert Selalu Silent Treatment? Simak Perbedaannya!

Hal ini bisa berdampak jangka panjang pada kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan kehidupan.

5. Gangguan Kesehatan Mental

Trauma kronis akibat sering dimarahi dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan kesehatan mental misalnya gangguan kecemasan, gangguan stres pascatrauma (PTSD), atau gangguan mood seperti depresi.

6. Hubungan Bermasalah

Anak-anak yang mengalami trauma karena sering dimarahi mungkin mengalami kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat di masa depan. Mereka mungkin merasa tidak aman dalam hubungan dan menghindari keterlibatan emosional.

Baca Juga: 9 Kondisi Mental Korban Silent Treatment, Dihantui Perasaan Bersalah

Penting bagi orang tua dan caregiver untuk menyadari dampak potensial dari perilaku marah yang berlebihan terhadap anak-anak.

Jika orang tua merasa anak telah mengalami dampak yang serius akibat trauma emosional, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Updaters juga bisa menghubungi terapis yang dapat memberikan panduan dan dukungan yang sesuai.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT