Sukabumi Update

11 Tips Mengajak Ngobrol Anak yang Trauma: Sabar dan Perhatian

Ilustrasi. Bayangan Anak dan Orang Tua | Tips Mengajak Ngobrol Anak yang Trauma: Sabar dan Perhatian| Foto : Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Mengajak ngobrol dengan anak yang mengalami trauma bisa menjadi tantangan. Akan tetapi hal ini juga sangat penting untuk membantu mereka mengatasi pengalaman traumatis dan memulihkan diri.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu keluarga atau kerabat berkomunikasi dengan anak yang mengalami trauma, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:

Tips Mengajak Ngobrol Anak yang Trauma

1. Ciptakan Lingkungan Aman

Pastikan anak merasa aman dan nyaman, caranya yaitu coba buat lingkungan yang tenang dan bebas dari gangguan. Kamu dapat duduk bersama di tempat yang nyaman atau ruang kecil yang terlindungi.

Baca Juga: 6 Ciri Anak Trauma Karena Sering Dimarahi, Perilaku Sosial Tidak Sehat

2. Sabar dan Perhatian

Dengarkan anak dengan penuh perhatian dan sabar, serta biarkan mereka berbicara tanpa merasa terburu-buru atau terganggu. Jangan mendesak mereka untuk berbicara jika mereka belum siap.

3. Biarkan Anak Mengendalikan Waktunya

Anak mungkin perlu waktu untuk merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman traumatis mereka. Biarkan mereka mengendalikan kapan dan bagaimana mereka ingin berbicara.

4. Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti

Hindari bahasa yang terlalu teknis atau rumit. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia dan tingkat pemahaman anak.

Ini akan membantu mereka lebih mudah untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka.

5. Coba Pertanyaan Terbuka

Alihkan perhatian dari pertanyaan tertutup yang bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak." Sebaliknya, ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong anak untuk menjelaskan perasaan dan pengalaman mereka.

6. Jangan Memaksa

Jika anak tidak ingin berbicara tentang detail traumatis, jangan memaksanya. Biarkan anak yang trauma berbicara sebanyak yang mereka inginkan, tanpa memaksanya untuk mengungkapkan hal yang membuat mereka tidak nyaman.

Baca Juga: 9 Kondisi Mental Korban Silent Treatment, Dihantui Perasaan Bersalah

7. Beri Empati dan Dukungan untuk Anak yang Trauma

Jelaskan kepada anak bahwa kamu memahami perasaan mereka dan kamu selalu ada di sekitarnya untuk mendukung mereka.

Berikan dukungan emosional dengan mengatakan bahwa kamu peduli dan mereka tidak sendiri dalam mengatasi traumanya.

8. Pakai Teknik Relaksasi

Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam-dalam atau meditasi ringan.

Ini dapat membantu anak yang trauma mengelola kecemasan atau ketegangan yang mungkin muncul saat berbicara tentang traumanya.

10. Hubungi Psikolog atau Tenaga Profesional

Jika anak mengalami trauma yang serius atau sulit untuk diatasi, pertimbangkan untuk melibatkan seorang profesional.

Misalnya konsultasi dengan seorang psikolog anak atau terapis. Mereka memiliki pengalaman dalam membantu anak-anak mengatasi trauma.

11. Berikan Ruang Privasi

Jika anak ingin berbicara secara pribadi, berikan anak ruang privasi yang mereka butuhkan. Tujuannya agar anak yang trauma merasa nyaman berbicara tanpa merasa diperhatikan oleh orang lain.

Baca Juga: Apakah Orang Introvert Selalu Silent Treatment? Simak Perbedaannya!

Ingat selalu bahwa proses pemulihan dari trauma adalah perjalanan yang panjang dan tidak selalu memerlukan pembicaraan terus-menerus. Hormati kebutuhan anak untuk melupakan atau menjauh sejenak dari pengalaman traumatis mereka jika itu yang mereka inginkan.

Mendukung anak yang mengalami trauma memerlukan kesabaran, empati, dan pemahaman. Kemudian selalu pertimbangkan kebutuhan dan kesejahteraan anak di atas segalanya.

Jika orang tua atau keluarga merasa kesulitan atau khawatir, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional yang berpengalaman dalam bekerja dengan anak-anak yang mengalami trauma.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT