Sukabumi Update

9 Tanda Pria yang Cenderung Melakukan KDRT, Hati-hati Ya!

Ilustrasi - 9 Tanda Pria yang Cenderung Melakukan KDRT, Hati-hati Ya! (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)

SUKABUMIUPDATE.com - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merujuk pada segala bentuk perilaku fisik, emosional, seksual, atau ekonomi yang merugikan atau mengancam anggota keluarga atau pasangan dalam suatu rumah tangga.

Kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang yang merusak terhadap individu yang terlibat, termasuk korban dan pelaku.

Kekerasan dalam rumah tangga dapat terjadi dalam berbagai jenis hubungan, termasuk antara suami istri, pasangan yang tidak menikah, anak-anak terhadap orang tua, orang tua terhadap anak-anak.

Baca Juga: 5 Fakta Ibu Muda Dibunuh Suaminya di Bekasi, Sempat Jadi Korban KDRT

Dalam banyak kasus, korban kekerasan dalam rumah tangga seringkali merasa terjebak, takut, atau malu untuk melaporkannya.

Meski pelaku KDRT tidak memandang genre, namun pria menjadi pihak yang seringkali menjadi pelaku.
Untuk menghindari hal tersebut, memahami tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa seorang pria memiliki kecenderungan untuk melakukan KDRT penting dilakukan.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua pria dengan karakteristik ini akan menjadi pelaku KDRT, dan tindakan preventif harus diambil dengan hati-hati.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa tanda yang dapat menjadi indikator potensi perilaku KDR pada pria.

1. Pengendalian yang Berlebihan

Pria yang cenderung melakukan KDRT mungkin cenderung mengendalikan pasangan mereka secara berlebihan, termasuk mengatur aktivitas, hubungan sosial, dan keuangan pasangan.

Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Bekasi Kerap Main Fisik, Lakukan 5 Hal Ini Ketika Pasangan KDRT

2. Tidak Bisa Mengontrol Emosi

Pria yang sering marah dan kesulitan mengendalikan kemarahan mereka mungkin lebih rentan terhadap tindakan kekerasan. Ini bisa termasuk melempar barang, menghancurkan barang, atau mengancam secara verbal.

3. Jealousy dan Obsesi Terhadap Pasangan

Pria yang cenderung cemburu berlebihan atau posesif terhadap pasangan mereka bisa menunjukkan tanda-tanda kecenderungan KDRT. Mereka mungkin memantau pasangan secara berlebihan atau mencurigai setiap interaksi yang dilakukan pasangan.

4. Mengisolasi Pasangan

Pria yang cenderung melakukan KDRT, umumnya kerap memisahkan pasangan dari teman-teman dan keluarga adalah tanda umum dari upaya pengendalian dan KDRT. Pria yang melakukan ini ingin menjaga pasangan dalam kendali penuh mereka.

Baca Juga: Psikiater Ungkap Cara Terhindar dari Pasangan KDRT, Wajib Tahu Sebelum Menikah

5. Kekerasan Terhadap Hewan atau Barang

Perilaku kekerasan terhadap hewan peliharaan atau merusak barang-barang bisa menjadi indikator bahwa seseorang mungkin cenderung melakukan kekerasan terhadap manusia.

6. Ancaman atau Penggunaan Kekerasan

Pria yang sering mengancam atau menggunakan kekerasan sebagai alat untuk mengendalikan pasangan mereka atau memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak diinginkan adalah tanda bahaya. Pria seperti itu umunya cenderung melakukan KDRT

7. Penggunaan Alkohol atau Narkoba

Penyalahgunaan zat-zat ini dapat meningkatkan risiko tindakan kekerasan. Mereka akan kesulitan dalam mengontrol tindakan dan mungkin saja secara tidak sadar melakukan tindak KDRT.

Baca Juga: Kiat Memilih Pasangan Hidup untuk Cegah KDRT, Bukan Cuma Lihat Fisik!

8. Sejarah Kekerasan Terhadap Pasangan

Pria yang memiliki sejarah kekerasan terhadap pasangan sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan hal serupa di masa depan.

9. Pengabaian Terhadap Pasangan

Pria yang cenderung melakukan KDRT umumnya secara sistematis mengabaikan perasaan, kebutuhan, dan keinginan pasangan mereka dapat menjadi pelaku KDRT.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua pria yang menunjukkan tanda-tanda ini akan menjadi pelaku KDRT karena setiap orang itu unik.

Namun, jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga atau berada dalam situasi yang berpotensi berbahaya, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari organisasi yang berfokus pada KDRT atau lembaga yang dapat memberikan saran dan perlindungan. Keamanan korban harus selalu menjadi prioritas utama.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT