Sukabumi Update

8 Ciri Seseorang Memiliki Trauma Masa Kecil yang Belum Sembuh, Kamu Juga Mengalami?

Ilustrasi - Trauma masa kecil yang tidak sembuh dapat menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan dewasa. (Sumber : Pixabay.com/@WOKANDAPIX.)

SUKABUMIUPDATE.com - Trauma masa kecil adalah peristiwa traumatis yang dialami oleh seseorang pada masa kanak-kanak, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka.

Trauma masa kecil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekerasan fisik, pelecehan seksual, pengabaian, atau bencana alam. Ciri bahwa seseorang mungkin memiliki trauma masa kecil yang belum sembuh dapat bervariasi dan kompleks.

Namun, biasanya mereka akan menunjukan sikap yang berbeda dari orang pada umumnya. Berikut ada beberapa tanda umum mereka-mereka yang memiliki trauma masa kecil yang belum sembuh.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang yang Akan Sukses di Masa Depan, Kamu Termasuk?

1. Kecemasan Berlebihan

Kecemasan berlebihan dapat menjadi tanda bahwa seseorang memiliki trauma masa kecil yang belum sembuh, tetapi juga penting untuk diingat bahwa kecemasan dapat disebabkan oleh banyak faktor lain.

Trauma masa kecil yang tidak teratasi dapat menyebabkan perasaan tidak aman dan ketidakpastian yang berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat menghasilkan kecemasan yang kronis.

2. Depresi

Trauma masa kecil dapat menyebabkan perasaan kehilangan, rasa sakit batin, atau perasaan terluka yang dalam. Ini bisa berkontribusi pada perkembangan depresi. Lebih jauh, gejala depresi akan seperti perasaan sedih yang berat, kehilangan minat, dan perubahan dalam pola tidur atau makan.

Baca Juga: 9 Sikap Karismatik yang Harus Kamu Miliki Agar Tidak Direndahkan Orang Lain

Orang yang mengalami trauma masa kecil yang belum sembuh mungkin merasa kehilangan energi secara fisik dan emosional, yang merupakan ciri depresi.

3. Perasaan Bersalah atau Malu Berlebihan

Perasaan bersalah atau malu mungkin timbul sebagai respons terhadap peristiwa traumatis yang dialami pada masa kecil. Individu mungkin merasa bersalah atas apa yang terjadi atau merasa malu terkait dengan peristiwa tersebut.

Trauma masa kecil yang tidak sembuh dapat membentuk pola pikiran negatif tentang diri sendiri, termasuk perasaan bahwa seseorang pantas bersalah atau merasa malu.

Baca Juga: 7 Cara Bicara yang Membuatmu Banyak Disukai Orang-orang, Yuk Lakukan

4. Ketidakmampuan untuk Menangani Stres atau Tekanan

Trauma masa kecil yang belum sembuh bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosi dengan sehat. Ini dapat menyebabkan meledak-ledak emosional, perasaan tidak stabil, atau bahkan menjadi emosi yang terlalu tumpul.

Seseorang yang memiliki trauma masa kecil yang belum sembuh mungkin mengalami hambatan dalam mengakses dan mengelola emosi mereka, yang pada gilirannya mempengaruhi cara mereka merespons stres.

5. Hambatan dalam Hubungan

Seseorang yang mengalami trauma masa kecil mungkin mengembangkan ketidakpercayaan terhadap orang lain, termasuk kesulitan dalam membentuk hubungan yang mendalam dan berarti.

Baca Juga: 40 Kata-kata Motivasi Untuk Diri Sendiri Agar Semangat Menjalani Hidup

Mereka yang memiliki trauma masa kecil belum sembuh bisa membuat seseorang cenderung menarik diri atau menjaga jarak dalam hubungan, sebagai respons terhadap ketidaknyamanan atau perasaan takut.

6. Perasaan Tidak Aman atau Takut

Seseorang yang mengalami trauma masa kecil mungkin memiliki pemicu atau situasi tertentu yang memicu perasaan tidak aman atau takut, terkait dengan pengalaman traumatis yang belum sembuh.

Perasaan trauma masa kecil yang tidak diatasi bisa memicu perasaan takut atau tidak aman dalam situasi tertentu, baik dalam ruang tertutup maupun terbuka.

Baca Juga: 10 Ciri Anak yang Menjadi Korban Bullying di Sekolah, Yuk Bunda Kenali!

7. Perubahan dalam Kenyamanan Fisik atau Emosional

Perubahan dalam kenyamanan fisik atau emosional dapat menjadi tanda bahwa seseorang memiliki trauma masa kecil yang belum sembuh. Trauma masa kecil yang tidak diatasi atau tidak diobati dengan baik dapat mempengaruhi berbagai aspek kesejahteraan seseorang, termasuk perasaan fisik dan emosional.

8. Kebiasaan Merusak Diri

Kebiasaan merusak diri dapat mencakup tindakan fisik yang merusak tubuh, seperti luka-luka, pemotongan diri, atau melukai diri sendiri. Seseorang yang memiliki trauma masa kecil yang belum teratasi mungkin mengandalkan zat-zat atau narkotika sebagai mekanisme pelarian atau penghilang rasa sakit.

 

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT