SUKABUMIUPDATE.com - Selingkuhan yang bersikap pura-pura menjadi suami istri sering disebut sebagai "Selingkuhan palsu" atau "Selingkuhan semu." Pasangan selingkuhan termasuk perilaku tidak jujur dan tidak etis, yang dapat merusak hubungan dan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat.
Pasalnya, selain dalam Islam dikategorikan Dosa Zina, Pasangan selingkuhan yang pura-pura jadi suami istri juga sudah termasuk berbohong. Padahal, lambat laun kebohongan pasangan yang selingkuh akan terbongkar juga.
Agar tidak menjadi korban pasangan yang selingkuh, berikut ciri-ciri yang mungkin terlihat pada selingkuhan semu, dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Pasangan Selingkuhan yang Pura-pura Jadi Suami Istri
1. Berbohong dan Menyembunyikan Identitas
Pasangan selingkuhan yang pura-pura jadi suami istri umumnya berbohong tentang identitas, status pernikahan, atau keadaan mereka.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Tidak Punya Teman di Sekolah, Menyendiri dan Kesepian
Pasangan yang pura-pura jadi suami istri mungkin menggunakan nama palsu dan berpura-pura bahwa mereka bukan orang yang sudah menikah.
2. Menghindari Perkenalan Keluarga hingga Teman
Pasangan selingkuhan akan cenderung menghindari memperkenalkan pasangan selingkuhannya kepada keluarga atau teman-teman mereka, atau sebaliknya, untuk mempertahankan ilusi hubungan yang sah.
3. Menjaga Hubungan Rahasia
Pasangan yang termasuk Selingkuhan semu akan selalu berusaha menjaga hubungan mereka sebagai rahasia, bahkan dari teman-teman dekat mereka.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Akan Sukses Meski Kurang Kasih Sayang Orang Tua, Mental Kuat!
Pasangan yang pura-pura jadi suami istri ini mungkin menggunakan komunikasi tersembunyi atau aplikasi rahasia untuk berkomunikasi dengan pasangan selingkuhannya.
4. Keseriusan yang Meragukan
Seringkali, pasangan yang berselingkuh tidak memiliki niat untuk menjalani hubungan yang serius dengan pasangan selingkuhannya. Pasangan yang pura-pura jadi suami istri mungkin hanya mencari kesenangan atau kepuasan sementara.
5. Tidak Konsisten
Selingkuhan palsu seringkali tidak konsisten dalam perilaku dan komitmen mereka terhadap pasangan selingkuhannya. Pasangan selingkuhan ini mungkin hilang tanpa jejak untuk periode waktu tertentu.
6. Tidak Jujur tentang Status Pernikahan
Pasangan selingkuhan mungkin mengklaim bahwa mereka bercerai atau dalam proses perceraian, meskipun sebenarnya tidak demikian. Akhirnya, mereka memilih untuk menjadi Pasangan yang pura-pura jadi suami istri.
Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Anak Perempuan Kurang Kasih Sayang Orang Tua
7. Menghindari Komitmen Jangka Panjang
Selingkuhan semu biasanya tidak berencana untuk menjalani hubungan jangka panjang dengan pasangan selingkuhannya. Pasangan yang selingkuh ini mungkin menunda diskusi tentang masa depan bersama atau pernikahan.
8. Menghindari Perencanaan Masa Depan
Selingkuhan palsu akan cenderung menghindari pembicaraan tentang perencanaan masa depan, seperti pembelian rumah bersama atau memiliki anak bersama.
9. Tertutup
Pasangan selingkuhan mungkin tidak mau berbagi detail tentang kehidupan pribadi mereka, seperti pekerjaan, keluarga, atau teman-teman, dengan pasangan selingkuhannya.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Anak Menderita Kelainan ADHD, Orang Tua Wajib Aware!
Hati-hati, Pasangan yang pura-pura jadi suami istri cenderung tertutup dan sama sekali tidak mau terbuka tentang kehidupan asmaranya.
10. Perilaku Tidak Konsisten
Selingkuhan semu mungkin menunjukkan perilaku yang tidak konsisten dalam hubungannya dengan pasangan selingkuhannya. Misalnya, menjauh secara tiba-tiba atau tidak memberi tahu tentang perubahan rencana.
Penting untuk diingat bahwa selingkuhan semu adalah perilaku yang tidak etis dan dapat menyakitkan bagi semua pihak yang terlibat. Keselamatan emosional dan kesejahteraan selalu menjadi prioritas dalam hubungan, dan kejujuran adalah fondasi utama dalam menjaga hubungan yang sehat.
Jika Updaters merasa terlibat dalam selingkuhan semu atau mengetahui seseorang yang terlibat, penting untuk mencari bantuan dan mendiskusikan situasi tersebut dengan profesional atau konselor pernikahan.
Sumber: Berbagai Sumber.
Editor : Nida Salma