Sukabumi Update

Apakah Bipolar Bisa Sembuh? Yuk Cari Tahu di Sini

Ilustrasi seorang mengalami bipolar dan sedang dalam suasana hati yang tidak baik. | Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk

SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan bipolar merupakan gangguan kesehatan mental jangka panjang yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati secara dramatis. Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami suka dan duka, yang masing-masing dikenal sebagai mania dan depresi.

Apakah Bipolar Bisa Sembuh?

Penyakit bipolar tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat diatasi dengan terapi dan pengobatan. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan gangguan bipolar, namun banyak orang yang mampu mencapai stabilitas dengan pengobatan, kata Aimee Daramus , PsyD, psikolog klinis berlisensi dan penulis “Understanding Bipolar Disorder.”

Perawatan untuk Gangguan Bipolar

1. Terapi

Terapi dapat membantu Anda mengidentifikasi permulaan episode depresi, manik, atau hipomanik dan bekerja sama dengan terapis, pemberi resep, dan sistem pendukung sehingga Anda bisa mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan.

Terapi memiliki dua bentuk psikoterapi yang dapat membantu mengatasi bipolar, yaitu:

Terapi Ritme Interpersonal

Terapi ini dapat membantu penderita bipolar dalam hal: membantu mengatur pola tidur agar lebih teratur, memberikan pendidikan psiko mengenai penyakit yang dialami, mengetahui suasana hati lebih dalam agar dapat menjalani keseharian dengan baik dan konsisten, mengidentifikasi serta berupaya menyelesaikan masalah pribadi dan mengeksplorasi kesedihan karena kehilangan diri yang sebenarnya.

Baca Juga: 3 Penyebab Bipolar Pada Anak, Faktor Genetik Salah Satunya?

Terapi Kognitif

Terapi kognitif ini dapat membantu menangani gangguan bipolar. Hal ini membantu pasien untuk mengenali hubungan antara pikiran dan gejala suasana hati, menggunakan latihan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi pikiran dan perilaku, serta membantu strategi pembelajaran untuk mendeteksi episode suasana hati baru.

2. Pengobatan

Berikut beberapa jenis pengobatan yang dapat membantu gangguan bipolar :

Penstabil Suasana Hati

Obat penstabil suasana hati yang umum digunakan pada gangguan bipolar yaitu lithium. Lithium adalah penstabil suasana hati primer yang paling umum. Meskipun seringkali efektif, tindakan ini memerlukan pemantauan kadar darah serta fungsi lainnya, termasuk ginjal dan tiroid.

Antikonvulsan

Antikonvulsan tertentu, yang juga disebut obat anti kejang, dan memiliki sifat menstabilkan suasana hati. Asam valproat (depakote) dan lamotrigine (lamictal) adalah dua obat yang paling umum.

Antidepresan

Obat antidepresan dapat membantu mengatasi episode depresi. Namun obat ini perlu digunakan bahkan hindari dengan obat penstabil suasana hati, karena dapat menyebabkan episode manik.

Antipsikotik

Obat antipsikotik dapat membantu mengendalikan gejala mania, depresi, serta gejala psikosis seperti halusinasi dan delusi yang mungkin menyertai episode mood.

3. Neuroterapi

Terkadang, pasien dengan gangguan bipolar tidak memberikan respons yang memadai terhadap psikoterapi dan pengobatan. Intervensi neuroterapi diberikan melalui perangkat yang berdampak pada sirkuit otak. Ada beberapa di antaranya:

Terapi elektrokonvulsif (ECT): ECT adalah prosedur dimana sejumlah kecil listrik diberikan ke otak dengan anestesi. Hal ini menyebabkan kejang singkat dan terkontrol. Pemberian ECT terkadang efektif untuk episode depresi atau manik yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan konvensional.

Stimulasi magnetik transkranial (TMS): TMS adalah prosedur di mana medan magnet diberikan ke area tertentu di otak dan berpotensi membantu gejala suasana hati tertentu.

Terapi cahaya: Terkadang, orang dengan gangguan mood, seperti gangguan bipolar, memiliki pola gejala musiman, dan sering kali gejala depresi akan memburuk dalam waktu selama bulan-bulan musim dingin yang lebih singkat. Terapi cahaya terang mungkin membantu mengatasi depresi musiman.

4. Grup Pendukung

Dukungan sosial selalu dapat membantu ketika seseorang sedang menangani kondisi kesehatan mental. Seringkali sulit menjelaskan bagaimana rasanya menderita gangguan bipolar bagi seseorang yang tidak memahaminya.

Sumber: healthline

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT