Sukabumi Update

8 Ciri Anak Stres dan Depresi Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Ilustrasi. Anak yang sering dimarahi orang tua dapat mengalami stres dan depresi. Stres dan depresi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. (Sumber : pixabay.com/@Myriams-Fotos)

SUKABUMIUPDATE.com - Stres dan depresi adalah dua kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak-anak. Stres adalah respons normal terhadap situasi yang penuh tekanan, sedangkan depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, pola pikir, dan perilaku.

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka lebih berisiko mengalami stres dan depresi. Marah adalah emosi yang normal, tetapi jika diekspresikan secara berlebihan atau tidak sehat, dapat menyebabkan dampak negatif pada anak-anak.

Berikut adalah beberapa ciri anak stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua:

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin, Kamu Mengalaminya Juga?

1. Perubahan Suasana Hati

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati yang drastis, seperti menjadi mudah marah, murung, atau cemas. Mereka juga mungkin lebih mudah tersinggung atau merasa tidak aman.

2. Masalah Perilaku

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami masalah perilaku, seperti agresi, menarik diri, atau hiperaktif. Mereka juga mungkin lebih sulit berkonsentrasi atau belajar.

3. Perubahan Fisik

Anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau masalah tidur. Mereka juga mungkin kehilangan nafsu makan atau mengalami kenaikan berat badan.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita Meskipun Bersikap Baik Padamu

4. Perubahan Hubungan

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan hubungan dengan orang tua, saudara kandung, dan teman-teman mereka. Mereka mungkin menjadi lebih pendiam atau menarik diri dari orang lain.

5. Perubahan dalam Pola Tidur atau Makan

Stres dan depresi dapat mempengaruhi pola tidur dan makan anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau malah tidur berlebihan. Perubahan nafsu makan, baik peningkatan atau penurunan, juga bisa terjadi.

6. Menunjukkan Tanda-tanda Kecemasan

Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan seperti gemetar, berkeringat berlebihan, atau kesulitan bernapas. Kecemasan ini bisa muncul sebagai respons terhadap tekanan dan ketegangan yang dialami.

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Pura-Pura Baik Padahal Nyatanya Tidak Suka dengan Kita

7. Prestasi Akademis Menurun

Depresi dapat mempengaruhi kinerja akademis anak. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi di sekolah, mengalami penurunan dalam nilai, atau bahkan absen lebih sering.

8. Pemikiran Negatif atau Pesimis

Anak mungkin cenderung memiliki pemikiran negatif atau pesimis tentang diri mereka sendiri, kehidupan, atau masa depan. Ini bisa jadi karena mereka stres dan depresi terlalu sering dimarahi orang tuanya.

 

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT