Sukabumi Update

Sering Dimarahi Orang Tua? 10 Efek Psikologis Anak yang Stres dan Depresi

Ilustrasi - Anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tuanya dapat mengalami berbagai efek psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan mereka.. (Sumber : Pixabay.com/@jarmoluk)

SUKABUMIUPDATE.com - Efek psikologis anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi oleh orang tua atau pengasuhnya dapat bermacam-macam dan kompleks. Seiring bertambahnya usia anak, mereka akan mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu pertumbuhannya.

Anak yang sering dimarahi oleh orang tua dapat mengalami berbagai efek psikologis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu para orang tua harus bisa membedakan mana sikap tegas dan atau galak.

Nah berikut ini ada beberapa efek psikologis yang mungkin muncul ketika anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tuanya.

Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres dan Depresi Karena Sering Dimarahi Orang Tua

1. Rasa Rendah Diri

Anak mungkin merasa tidak berharga atau tidak mampu karena sering mendengar kritik dan kata-kata negatif dari orang dewasa. Hal itu membuat anak akan merasa rendah diri ketika mereka dewasa.

2. Gangguan Mental

Dalam kasus yang parah, anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua dapat mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian.

3. Kecemasan dan Takut

Anak dapat mengembangkan kecemasan atau rasa takut terhadap orang yang sering marah, atau bahkan secara umum mengembangkan kecemasan karena takut melakukan kesalahan.

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin, Kamu Mengalaminya Juga?

Efek psikologis dari anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya akan berdampak pada rasa ketakutan dan tidak memiliki percaya diri.

4. Perilaku yang Bermasalah

Pada beberapa anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua dapat menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan, seperti menjadi nakal atau menarik diri sebagai cara untuk melindungi diri dari konfrontasi.

Akibat sering dimarahi akan membuat anak memiliki masalah pada perilakunya di masa depan seperti bicara kasar, berontak, keras kepala hingga sifat agresif.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita Meskipun Bersikap Baik Padamu

5. Masalah Belajar

Lingkungan yang tidak aman akibat sering dimarahi dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar dengan baik di sekolah. Hingga akhirnya sang anak akan merasa kesulitan ketika menangkap pelajaran di Sekolah.

6. Tidak Percaya Orang Dewasa

Anak mungkin mengembangkan ketidakpercayaan terhadap orang dewasa secara umum jika pengalaman negatif ini berlangsung terus menerus.

7. Gangguan Emosional

Efek psikologis yang kuat dari sering dimarahi dapat menyebabkan gangguan emosional, seperti depresi atau perasaan terisolasi.

Baca Juga: 12 Ciri-ciri Orang yang Iri dan Tidak Suka dengan Kita, Yuk Kenali!

8. Gangguan Hubungan Sosial

Anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan sosial yang sehat dengan teman-teman dan anggota keluarga lainnya.

Oleh karenanya, jangan salahkan anak sepenuhnya jika saat ia dewasa tidak memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman atau keluarganya sendiri.

Sebab, mereka terbentuk sesuai dengan didikan orang tuanya sejak kecil. Maka penting untuk diingat bahwa setiap anak bereaksi berbeda terhadap pengalaman ini, dan beberapa anak mungkin lebih rentan terhadap efek psikologis negatif daripada yang lain.

Baca Juga: 8 Ciri Orang yang Tidak Suka dengan Kita, Dilihat dari Sikap dan Bahasa Tubuhnya

9. Perilaku Agresif

Anak yang sering dimarahi dapat menjadi lebih agresif. Mereka mungkin akan mengekspresikan kemarahan mereka dengan cara yang tidak sehat, seperti memukul, menendang, atau bahkan menyakiti diri sendiri.

10. Ketidakpercayaan terhadap Orang Dewasa

Anak yang stres dan depresi karena sering dimarahi orang tua mungkin mengembangkan ketidakpercayaan terhadap figur dewasa, seperti orang tua atau guru. Mereka dapat merasa bahwa dunia sekitarnya tidak dapat diandalkan atau tidak aman.

Penting bagi orang tua dan penjaga untuk memahami bahwa komunikasi yang positif, dukungan emosional, dan pemahaman yang tepat tentang perkembangan anak adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pertumbuhan mereka.

Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Pura-Pura Baik Padahal Nyatanya Tidak Suka dengan Kita

 

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT