SUKABUMIUPDATE.com - Istilah silent majority telah ada sejak dulu dan kerap terjadi saat pemilu. Istilah ini sendiri saat ini ramai di media sosial seperti Instagram, X dan TikTok setelah quick count muncul di pemilu 2024.
Mungkin banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya silent majority dan kenapa fenomena tersebut kerap terjadi saat pemilu.
Silent majority sendiri mengacu pada sekelompok orang dalam suatu masyarakat yang tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka, khususnya mengenai isu-isu politik.
Baca Juga: Apa Itu People Pleaser? Istilah Orang yang Memiliki Sifat Gak Enakan
Dilansir dari berbagai sumber, istilah ini pertama kali dipopulerkan Presiden AS Richard Nixon dalam pidatonya di televisi pada 3 November 1969 selama Perang Vietnam.
Ketika itu Nixon menggunakan istilah ini untuk menunjukkan bahwa meskipun terdapat protes vokal terhadap perang, terdapat sebagian besar masyarakat yang mendukung kebijakan pemerintahannya namun tetap diam.
Pada saat itu banyak orang-orang Amerika yang tidak bergabung dalam demonstrasi besar-besaran menentang Perang Vietnam dan tidak bergabung dalam budaya tandingan, serta yang tidak berpartisipasi dalam wacana publik.
Baca Juga: Istilah Politik yang Populer di Pemilu 2024 dan Pengertiannya
Presiden Nixon sendiri harus menghadapi tekanan kuat dari sekelompok kecil pengunjuk rasa anti perang yang sangat aktif. Namun, dengan mengumpulkan mayoritas yang diam, Nixon akhirnya mampu memperoleh dukungan terhadap kebijakannya dan memenangkan pemilihan kembali.
Selain itu, istilah silent majority ini juga digunakan pada tahun 1919 oleh kampanye Calvin Coolidge untuk nominasi presiden tahun 1920.
Dan, pada abad ke-19 istilah silent majority juga digunakan sebagai eufemisme yang mengacu pada semua orang yang telah meninggal.
Hingga saat ini istilah tersebut terus digunakan untuk merujuk pada kelompok pemilih di berbagai negara di dunia.
Editor : Dede Imran