Sukabumi Update

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kecemasan Agorafobia

Ilustrasi. Sedih. Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kecemasan Agorafobia (Sumber : Freepik.com/jcomp)

 

SUKABUMIUPDATE.com - Agorafobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai oleh ketakutan atau kecemasan yang berlebihan terhadap situasi atau tempat tertentu.

Seseorang dengan agorafobia khawatir tidak dapat melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika mengalami serangan panik atau gejala kecemasan yang parah. 

Gejala agorafobia dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi ada ciri-ciri umum yang dapat dikenali. Melansir dari betterhealth.vic.gov.au, berikut beberapa diantaranya:

Baca Juga: Mengenal Agorafobia, Gangguan Kecemasan Saat Seseorang Takut di Tempat Umum

Ciri Orang Mengalami Gangguan Kecemasan Agorafobia

1. Kecemasan sebagai respons berada jauh dari lingkungan yang dirasa 'aman'

2. Ketakutan yang intens terhadap situasi-situasi tertentu atau tempat-tempat tertentu.

3. Serangan panik termasuk gejala seperti sesak napas, berkeringat, pusing, detak jantung cepat, sensasi tersedak, mual, dan perasaan sangat takut atau takut.

Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres Sendiri Karena Kurang Kasih Sayang Orang Tua

4. Menghindari situasi-situasi tertentu dengan cara menghindari tempat-tempat tersebut sepenuhnya atau pergi ke tempat-tempat tersebut hanya jika didampingi oleh orang lain.

5. Harga diri rendah dan hilangnya kepercayaan diri

6. Kecemasan atau kepanikan yang meningkat ketika berada di situasi yang ditakuti.

7. Enggan meninggalkan rumah atau menjelajah ke luar lingkungan yang sudah dikenalnya

Baca Juga: 39 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya, "Dibere Sabuku Menta Sajeungkal"

8. Gejala fisik lainnya seperti gemetar ketika berada di situasi yang menimbulkan kecemasan.

9. Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari karena perasaan takut atau keterbatasan yang disebabkan oleh agorafobia.

10. Depresi, yang terkadang menyertai gejala lain agorafobia.

Baca Juga: 20 Contoh Babasan Sunda dan Artinya: Ngarasa Ieu Aing Alias Adigung

Agorafobia sering kali terkait erat dengan gangguan panik, di mana serangan panik yang parah atau terulang dapat memicu atau memperburuk kecemasan terhadap situasi atau tempat tertentu. 

Pengobatan untuk agorafobia biasanya melibatkan terapi kognitif perilaku (CBT), terapi eksposur. 

Terkadang, penggunaan obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang digunakan untuk membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan agorafobia.

Sumber: betterhealth.vic.gov.au

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT