Sukabumi Update

5 Penyebab Kenapa Anak Punya Sifat Matre Saat Dewasa, Orang Tua Wajib Tahu!

Ilustrasi. Pola Asuh Orang Tua. Ketahui Sederet Penyebab Kenapa Anak Jadi Orang Matre Saat Dewasa. Sumber Foto : Peexels/Shizek

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang anak yang saat dewasa cenderung bersifat matrealistis atau matre umumnya disebabkan pengasuhan orang tua sejak belia.

Oleh karena itu, bukan tanpa sebab jika saat dewasa, anak yang matre lebih memandang materi adalah segalanya di hidupnya.

Lantas, apa penyebab utama kenapa anak tumbuh dengan sifat matre saat dewasa? Simak ulasan yang dilansir dari laman halodoc, Rabu (27/3/2024).

Penyebab Anak Punya Sifat Matre

1. Keyakinan yang Salah

Dalam studi, anak yang tumbuh menjadi matre dipengaruhi oleh dua keyakinan utama semenjak belia.

Baca Juga: 4 Jenis Daging Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik

Pertama, memandang kesuksesan terletak pada kepemilikan barang mewah dan mahal dan kekayaan.

Kedua, tertanamnya mindset terkait bisnis, mendapatkan barang yang tidak dimiliki oleh orang lain.

2. Penghasilan Keluarga

Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang kaya raya, bisnisman, dan konglomerat. Maka kecil kemugkinan untuk menjadi matrealistis.

Sedangkan anak yang tumbuh dari keluarga yang berpenghasilan rendah, apalagi miskin. Kemugkinan besar akan cenderung lebih matrealistis.

3. Masalah keluarga

Seorang anak yang tumbuh berkembang di kondisi orang tua yang tidak lengkap, sangat berpengaruh terhadap cara berpikirnya saat dewasa.

Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Membuat Diri Lebih Dewasa dan Bijaksana, Terapkan Sekarang!

Ditambah jika penghasilan orang tua tunggalnya rendah, maka akan membentuk pola pikirnya yang semakin realistis dan matrealistis.

Anak ini akan tumbuh keras, sebab mengerti akan kondisi orang tuanya yang berkecukupan dan tidak lengkap.

4. Gaya Komunikasi Keluarga

Jika anak terlalu dididik untuk meraih status sosial, kepemilikan barang sampai kesuksesan, biasanya akan mempengaruhi jalan matrealistisme pikirannya.

Sedangkan orang tua yang memperhatikan pentingnya suatu nilai-nilai kehidupan akan mengurangi cara pandang realistisnya anak.

Baca Juga: 7 Makanan Tinggi Purin yang Bisa Menyebabkan Asam Urat Naik

Maka dari itu, semakin anak diajarkan tentang nilai, makin mengerti makna hidup yang jauh lebih luas. Ketimbang didikan yang memandang materi adalah tujuan hidup.

5. Tipe Sekolah

Lingkungan sekolah yang lebih mementingkan materi, status sosial, kekayaan dan kepemilikan barang akan membentuk anak lebih matrealistik.

Sedangkan anak yang dididik di lingkungan sekolah yang menekankan kepedulian sosial, keberdayaan dan kualitas diri akan mengurangi potensi tumbuh menjadi matrealistik.

Baca Juga: Anxiety Disorder, Kenali 10 Ciri Anak Mengalami Gangguan Kecemasan

Meski begitu, menjadi catatan penting, matre yang dimaksud bukan dalam kategori asmara yang konotasinya cenderung di maknai mata duitan.

***

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT