Sukabumi Update

5 Tips Meraih Lailatul Qadar di Sepuluh Malam Terakhir Bulan Ramadan

Ilustrasi. Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kesempatan untuk mencapai malam yang sangat istimewa ini dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. (Sumber : pixabay.com/@John)

SUKABUMIUPDATE.com - Lailatul Qadar adalah malam yang mulia di bulan Ramadhan yang lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul Qadar juga jatuh pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Pada malam ini, langit dibuka, malaikat turun ke bumi, dan rahmat Allah SWT melimpah kepada mereka yang beribadah dan memohon ampunan.

Di malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, doa, dzikir, membaca Al-Quran, bersedekah, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Banyak umat Islam yang berpuasa sepanjang 10 malam terakhir bulan Ramadan dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar.

Meskipun tidak ada tanggal pasti yang ditetapkan untuk Lailatul Qadar, tradisi umat Islam menempatkannya pada salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam ganjil, seperti malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau ke-29.

Umat Islam dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ini dengan melakukan ibadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh.

Mengutip Jatim NU Online, terkait kemuliaan dan keutamaan di malam lailatul qadar ini diterangkan langsung dalam surat Al-Qadr ayat 3. Allah SWTberfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ


Artinya: "Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Cara Meraih Lailatul Qadar di Sepuluh Terakhir Bulan Ramadan

Meraih malam Lailatul Qadar merupakan tujuan yang sangat diinginkan bagi umat Islam karena keistimewaannya yang luar biasa. Meskipun tidak ada cara pasti untuk menjamin mencapai malam Lailatul Qadar, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesempatan meraih keberkahan pada malam yang sangat istimewa ini.

1. Umat Muslim Harus Meningkatkan Ibadah

Memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadan seperti shalat malam (tahajud), membaca Al-Quran, berdoa, hingga berdzikir. Rasulullah SAW juga di malam 10 terakhir Ramadan senantiasa mengisi dengan ibadah kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَر

Artinya: “Rasulullah saw bila memasuki 10 hari, yakni 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR Al-Bukhari).

2. I’tikaf di Masjid

Demi meraih Lailatul Qadar umat Muslim harus mengisi waktunya dengan melaksanakan i'tikaf di masjid. Apalagi di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini sebagaimana hadits yang bersumber dari Imam Muslim, Nabi saw bersabda;

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان

Artinya: “Bahwa Rasulullah saw, beliau melekasanakan iktikaf di malam 10 terakhir bulan Ramadhan.”

Tujuan Rasulullah SAW melaksanakan i'tikaf, untuk mendapatkan kemuliaan di malam Lailatul Qadar. Sebab, pada malam tersebut disebutkan lebih mulia dari 1000 bulan (83 tahun 4 bulan). Orang yang mendapatkan malam lailatul qadar, akan memperoleh ampunan dan rahmat Allah, yang tidak ada bandingannya.

3. Berinfak dan Bersedekah

Infak dan sedekah di malam lailatul qadar sangat dianjurkan untuk umat Muslim. Hal ini dilakukan demi meningkatkan pahala serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Simak firmannya;

إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِينَ وَٱلۡمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقۡرَضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ أَجۡرٌ كَرِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).”

Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW yang termaktub dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim;

انَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

Artinya: “Rasulullah saw adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan.”

4. Berdoa dengan Khusyuk

Berdoa dengan khusyuk, tawadhu', dan memohon ampunan kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan di malam Lailatul Qadar. Terdapat salah satu satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada istrinya Aisyah RA, yang sangat tepat diamalkan di bulan Ramadhan.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Artinya: “Dari Sayidah Aisyah, dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau jika aku tahu bahwa malam tertentu adalah Lailatul Qadar, lantas apa doa yang mesti saya ucapkan?’ Nabi Saw menjawab, ‘Bacalah doa berikut ini: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni’, (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).”

5. Meningkatkan Kebaikan

Sepanjang di 10 malam terakhir Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak melakukan kebaikan seperti membantu orang lain, berbakti kepada orang tua, dan hal positif lainnya.

من قام ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه. رواه البخاري

Artinya: “ِBarang siapa yang mengisi Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhari). Wallahu a’lam.

Sumber: NU Online (Ustadz Zainudin Lubis)

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT