Sukabumi Update

Jangan Beri Tekanan, Berikut 6 Cara Membantu Mengatasi Stres Anak di Sekolah

Ilustrasi anak mengalami stres di sekolah. | Foto: Freepik/@jcomp

SUKABUMIUPDATE.com - Stres di sekolah adalah masalah yang serius. Laporan American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2007 menunjukkan bahwa bagi anak-anak dan remaja, terlalu banyak bekerja dan terlalu sedikit bermain dapat menjadi bumerang.

Tentu saja, tidak semua siswa menganggap ruang kelas sebagai wadah yang sulit. Namun di tengah kondisi pengujian yang berisiko tinggi dan tingginya tingkat penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi, para ahli khawatir bahwa stres di sekolah akan berdampak buruk pada banyak orang.

Inilah yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meringankan stres di sekolah yang dialami anak-anak:

1. Perhatikan tanda-tanda stres yang berhubungan dengan sekolah

Pada remaja, orang tua harus mewaspadai perilaku yang berhubungan dengan stres, seperti sengaja melukai diri sendiri, atau ekspresi putus asa. Anak-anak yang lebih kecil mungkin memiliki tanda-tanda stres sekolah yang lebih tidak kentara, seperti sakit kepala, sakit perut, atau keengganan untuk pergi ke sekolah, tambahnya.

2. Ajari anak keterampilan manajemen waktu

Dengan banyaknya pekerjaan rumah saat ini, manajemen waktu dan keterampilan berorganisasi adalah senjata penting untuk melawan stres. Ajari anak-anak untuk menganggarkan waktu mereka dengan bijak dengan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Dapat Tumbuhkan Sifat Positif, Kenali 2 Manfaat Penerapan Pola Asuh yang Lembut

3. Pertimbangkan apakah anak Anda mempunyai jadwal yang berlebihan

Penjadwalan yang berlebihan adalah sumber stres sekolah yang besar, kata para ahli. Banyak siswa sekolah menengah yang mengikuti lebih banyak kursus Kehormatan atau Penempatan Lanjutan daripada yang bisa mereka tangani, dan kemudian menambah kegiatan ekstrakurikuler di atasnya.

Tantangannya adalah mencapai keseimbangan antara bekerja dan bermain. Jika anak Anda merasa terlalu stres dan kelelahan, carilah cara untuk mengurangi tugas sekolah dan aktivitas tambahan meskipun hal ini tidak mudah didengar oleh orang yang berprestasi.

4. Anjurkan tidur, olahraga, dan waktu makan keluarga

Bukan hal yang aneh jika 30% atau 40% siswa mendapat waktu 6 jam atau kurang untuk tidur, maka dari itu cobalah anjurkan anak-anak untuk tidur yang cukup agar hari esok segar kembali. Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengatasi stres.

Waktu bersama keluarga juga penting untuk meredam stres. Maka dari itu, disarankan waktu makan sebagai cara untuk terhubung dengan anak Anda, minimal 20 menit duduk bersama setidaknya 4 hingga 5 kali seminggu, serta dengarkan cerita dan keluh kesah anak-anak.

5. Jangan memberi tekanan pada anak-anak

Beberapa orang tua mungkin tidak menyadari bahwa mereka memperburuk stres di sekolah dengan menekan anak-anak mereka untuk berprestasi. Namun orang tua yang ingin meredakan stres pada anak harus mengubah perspektif mereka.

Pikirkan baik-baik bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan dalam keluarga Anda Jika pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Anda adalah, 'Bagaimana hasil ujian sejarah hari ini?' maka kamu mengirimkan pesan bahwa kamu menghargai nilai lebih dari apa pun. Dan tanpa disadari, yang lebih buruk lagi, hal ini dapat memicu kecurangan akademis.

6. Pertahankan kesenangan di masa kanak-kanak dan remaja

Anak-anak sering kali mempunyai terlalu sedikit waktu tidak terstruktur untuk bersantai dan bermain, mulai dari bersepeda santai bersama teman hingga nongkrong di pantai pada hari Sabtu.

Maka dari itu, untuk menghindari stres, dorong anak-anak untuk bermain bersama teman, atau hanya sekedar menonton dirumah dengan acara kesukaannya.

Sumber: Webmd.com

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT