Sukabumi Update

Jadilah Teladan, Berikut 10 Strategi Peraturan di Rumah Agar Lebih Efektif bagi Anak

Ilustrasi menerapkan strategi peraturan rumah. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun saudara perempuan Anda mungkin mengizinkan anak-anaknya untuk melompat-lompat di atas furniture, tetapi Anda mungkin berpikir bahwa hal itu tidak diperbolehkan di rumah Anda. Atau mungkin anak-anak diperbolehkan menggedor panci dan wajan di dapur Anda, tetapi di rumah Nenek, hal itu tidak boleh dilakukan.

Maka dari itu, penting untuk membuat seperangkat peraturan rumah yang jelas sehingga anak Anda tahu apa yang diperbolehkan dan jenis perilaku apa yang dilarang. Menetapkan aturan yang jelas adalah cara sederhana untuk mengurangi masalah perilaku dan meningkatkan konsistensi dengan disiplin Anda.

Setiap anak membutuhkan aturan yang cukup untuk merasa aman serta tenteram. Namun, jika Anda memberi mereka terlalu banyak aturan, Anda mungkin juga akan menghambat perkembangan mereka.

Tips Membuat Daftar Peraturan Rumah

Buatlah daftar formal peraturan rumah tertulis. Tutupi aturan-aturan utama yang menurut Anda paling penting. Misalnya, jika menjaga ketertiban rumah sangat penting bagi Anda, aturannya mungkin adalah "Ambil sendiri" atau "Rapikan tempat tidur Anda setiap pagi".

Baca Juga: Perhatian Positif Bisa Kurangi Masalah Perilaku, Terapkan 3 Tips Ini untuk Bantu Anak

Berikut adalah beberapa strategi yang akan membuat peraturan Anda menjadi paling efektif:

1. Biarkan anak-anak memberikan masukan

Pada akhirnya, peraturan rumah menjadi terserah Anda, tetapi anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti peraturan ketika mereka merasa memiliki kesempatan untuk memberikan masukan. Maka dari itu, bersikaplah terbuka sehingga anak mungkin akan memunculkan ide-ide baru dan hal-hal yang bahkan belum pernah Anda pikirkan.

2. Jadilah teladan yang baik

Peraturan rumah Anda harus menjadi peraturan yang dipatuhi semua orang termasuk Anda sendiri. Jadi, jangan sertakan aturan yang tidak ingin Anda ikuti. Jika aturan di rumah adalah mengatakan yang sebenarnya, jangan katakan anak Anda yang berusia 13 tahun baru berusia 12 tahun hanya untuk mendapatkan tiket bioskop yang lebih murah.

3. Bersiaplah untuk menegakkan aturan

Jika Anda ingin memasukkan aturan ke dalam daftar, bersiaplah untuk menegakkannya. Jika Anda tidak benar-benar ingin mengatasi masalah seperti mengumpat atau tidak membereskan tempat tidur, maka jangan tambahkan masalah tersebut ke dalam daftar. Jika tidak, Anda akan mengirimkan pesan bahwa item dalam daftar adalah saran, bukan aturan.

4. Jelaskan pengecualian terhadap aturan tersebut

Entah itu hari libur atau keadaan khusus yang menyebabkan Anda melanggar peraturan, jelaskan bahwa alasan Anda melanggar peraturan kepada anak-anak. Biarkan mereka tahu bahwa Anda kadang-kadang bersedia membuat pengecualian terhadap peraturan.

5. Akui kesalahan Anda

Bahkan orang dewasa pun terkadang melanggar aturan. Namun jika Anda mencoba meremehkan perilaku Anda sendiri atau membuat alasan, maka anak-anak akan melakukan hal yang sama ketika mereka melanggar peraturan. Jadi jika Anda mengumpat atau berbohong, bertanggung jawablah sepenuhnya atas perilaku yang telah Anda perbuat.

6. Posting daftar aturan Anda

Gantungkan daftar peraturan tertulis Anda di tempat yang dapat dilihat semua orang, seperti di lemari es. Pastikan daftarnya tidak terlalu panjang atau terlalu rumit karena Anda tentu tidak ingin daftar tersebut menjadi lebih seperti manual kebijakan daripada daftar peraturan rumah.

7. Berikan penjelasan singkat tentang aturannya

Anak-anak akan lebih mungkin melihat pentingnya suatu aturan jika mereka memahami alasan di balik aturan tersebut. Jadi jelaskan, "Kami masuk ke dalam rumah karena tidak ada cukup ruang untuk berlarian dan seseorang mungkin terluka."

8. Memberikan konsekuensi terhadap aturan yang dilanggar

Anak-anak membutuhkan konsekuensi untuk membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik di waktu berikutnya. Konsekuensi yang sesuai jika melanggar peraturan dapat mencakup hal-hal seperti hilangnya hak istimewa atau restitusi.

9. Sering-seringlah meninjau peraturannya

Peraturan yang Anda perlukan saat anak masih prasekolah akan jauh berbeda dengan peraturan yang Anda perlukan saat mereka remaja. Maka sesuaikan aturan rumah Anda seiring pertumbuhan dan perubahan keluarga Anda.

10. Gunakan penyampaian positif

Cobalah untuk menyusun aturan dengan cara yang positif jika memungkinkan. Misalnya, Anda bisa berkata, "Gunakan bahasa yang penuh hormat", alih-alih "Jangan mengumpat ".

Sumber: Very Well Family

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT