Sukabumi Update

Identifikasi Pemicunya, Ini 5 Cara Membantu Anak Menghentikan Kebiasaan Buruk

Ilustrasi membantu anak menghentikan kebiasaan buruk. | Foto: Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Kebiasaan buruk di masa kanak-kanak biasanya berupa tindakan atau perilaku yang diulang-ulang, dan paling sering untuk membantu menenangkan anak saat merasa cemas atau tidak nyaman. Kebanyakan anak tidak sadar bahwa mereka melakukan kebiasaan buruk, dan kebiasaan buruk ini dapat muncul kapan saja karena berbagai alasan.

Kebiasaan buruk yang paling umum terlihat pada anak-anak antara lain menggigit kuku, mengupil, memutar-mutar rambut, menghisap jempol, menggeretakkan gigi, menggigit atau menjilat bibir, atau terlalu lama menatap layar. Kebiasaan buruk yang lebih serius termasuk berbohong, memukul, dan menggigit.

Jika melihat anak Anda melakukan kebiasaan buruk, sebaiknya orang tua segera bertindak untuk membantu mengurangi perilaku negatif tersebut. Berikut beberapa cara orang tua dan pengasuh dapat mendukung anak mereka dalam mengatasi kebiasaan buruk:

1. Terimalah kebiasaan buruk tersebut dan kenali seberapa buruknya kebiasaan tersebut

Hal pertama yang dapat dilakukan orang tua dan pengasuh adalah mengakui bahwa sesuatu telah menjadi kebiasaan, dan kemudian memandangnya secara objektif. Seberapa buruk? Apakah itu merugikan orang lain? Apakah hal ini berdampak pada kesehatan dan keselamatan mereka? Setelah Anda menilai apa yang Anda hadapi, buatlah komitmen mental untuk bekerja sama dengan anak Anda dalam menghentikan suatu kebiasaan.

Kebiasaan buruk tidak bisa dihentikan dengan paksaan, sehingga orang tua harus lebih fokus dalam memberikan pengertian dan dukungan.

2. Identifikasi pemicunya

Berusahalah mencari tahu mengapa anak Anda melakukan kebiasaan buruknya. Apakah ini cara untuk meredakan kecemasan atau stres? Mengisap jempol dan memutar-mutar rambut adalah cara yang umum dilakukan anak untuk menenangkan diri.

Kebosanan sering kali menjadi penyebab orang yang suka menggigit kuku. Cobalah untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum kebiasaan buruk anak Anda dimulai, dan kemudian Anda dapat berupaya mengurangi jumlah pemicunya. Mengidentifikasi pemicu kebiasaan buruk juga memungkinkan Anda mengajak anak Anda ke dalam percakapan: “Saya perhatikan ketika Anda merasa gugup, Anda mulai memilin-milin rambut Anda. Pernahkah kamu memperhatikan hal itu?”

Baca Juga: Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

3. Berikan alternatif

Membantu anak Anda menyadari apa yang mereka lakukan dan mengapa mereka melakukannya adalah langkah besar dalam menghentikan kebiasaan buruk. Namun setelah membantu mereka memahami mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan, berikan mereka alternatif. Jika anak Anda meraih ibu jarinya sebelum tidur, tawarkan untuk memegang tangannya sampai ia tertidur.

Untuk anak-anak yang cenderung menggigit kuku saat menonton TV, berikan mereka bola untuk diremas atau mainan sensorik untuk menyibukkan tangan mereka. Jauh lebih mudah bagi orang tua dan pengasuh untuk mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang lebih baik daripada menghentikannya sama sekali.

4. Bersikaplah lembut dan sabar

Saat melihat anak Anda melakukan kebiasaan buruknya, bersikaplah lembut dalam mengingatkannya untuk berhenti. Omelan verbal yang terus-menerus dapat menjadi kontraproduktif dan menimbulkan perasaan malu pada anak. Cobalah untuk memberi mereka pengingat yang halus, bahkan mungkin dengan isyarat khusus, dan percayalah bahwa menghentikan kebiasaan buruk akan membutuhkan banyak koreksi dan arahan yang penuh kasih dari orang tua atau pengasuh yang dapat dipercaya.

Bersabarlah saat mereka mengatasi kebiasaan buruknya dan ingatlah bahwa membentak atau menghukum anak Anda umumnya tidak berhasil mengurangi kebiasaan buruknya. Terakhir, jika anak Anda memiliki lebih dari satu kebiasaan buruk yang ingin Anda hentikan, fokuslah pada satu kebiasaan buruk pada satu waktu daripada memperbaiki semuanya sekaligus.

5. Beri pujian dan penghargaan

Perhatikan saat-saat anak Anda menolak kebiasaan buruknya sendiri. Ketika mereka berhasil mengatasinya sendiri, berikan banyak pujian dan dukungan positif. Bagi banyak anak, sistem penghargaan juga merupakan cara yang baik untuk tetap termotivasi dalam menghentikan kebiasaan buruk mereka.

Untuk anak-anak usia prasekolah, sesuatu seperti bagan stiker yang menandai kesuksesan setiap hari adalah ide yang bagus. Untuk anak-anak yang lebih besar, imbalan yang lebih besar selama seminggu tanpa kebiasaan buruknya mungkin hanyalah motivasi ekstra yang mereka butuhkan.

Peran orang tua dan pengasuh harus selalu mendukung anak-anak mereka dalam mengatasi atau mengelola kebiasaan buruk, jangan pernah mempermalukan atau memaksa mereka untuk menghentikan suatu kebiasaan. Mempermalukan seorang anak hampir selalu menjadi bumerang. Orang tua harus merencanakan untuk bersikap fleksibel dan penuh perhatian dan tidak mengharapkan perbaikan yang cepat atau mudah. Namun, dengan bimbingan dan waktu yang berdedikasi, banyak kebiasaan buruk masa kanak-kanak yang tersingkirkan.

Sumber: Abcquality.org

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT