Sukabumi Update

Perhatikan Dampaknya, Terapkan 6 Cara Ini untuk Mengajari Anak Bersikap Baik

Ilustrasi anak bersikap baik. | Foto: Freepik/@freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik adalah dengan menciptakan budaya kebaikan di rumah sendiri. Pertimbangkan cara-cara berikut untuk menunjukkan kepada anak-anak Anda mengapa Aturan Emas berlaku.

Kebaikan adalah tentang "melihat dengan hati Anda," jelas Angela C. Santomero, penulis Radical Kindness: The Life-Changing Power of Giving and Re Creating dan salah satu pencipta Daniel Tiger's Neighborhood . Bagi anak-anak kita yang paling kecil, ini mungkin berarti menepuk punggung temannya yang sedang khawatir, melambaikan tangan kepada tetangganya yang lanjut usia, atau memecahkan kue menjadi dua untuk dibagikan kepada adiknya.

Untuk anak-anak yang lebih besar, kebaikan dapat berupa mengundang teman sekelas yang kesepian untuk ikut makan siang, menghibur seseorang yang sedih atau takut, atau menyumbangkan sebagian uang sakunya untuk tujuan yang mereka pedulikan. Apa pun artinya bagi Anda, penting untuk membantu memupuknya pada anak-anak Anda sejak usia muda.

Menjadikan negara kita tempat yang lebih baik mungkin tampak sulit, namun menumbuhkan rasa kasih sayang dalam keluarga Anda sepenuhnya bisa dilakukan. Fokus saja pada kebiasaan penuh perhatian dalam kehidupan sehari-hari, beberapa tindakan nyata, dan sedikit refleksi untuk mengukur kebaikan. Inilah cara untuk melangkah maju dan berkomitmen untuk membesarkan generasi penerus yang benar-benar baik.

Baca Juga: Tetapkan Peraturan, Terapkan 5 Tips Berikut untuk Mengasuh Anak Keras Kepala

1. Bantu Mereka Memahami Arti Kebaikan

Bahkan sebelum anak cukup besar untuk bersikap baik, Anda bisa mulai membicarakannya. Perlu kita ketahui, empati tertanam dalam diri kita sejak lahir melalui apa yang dikenal sebagai sistem mirror-neuron, dan kita secara intuitif merasakan apa yang dirasakan orang lain. Itu sebabnya anak Anda yang berusia 2 tahun mungkin menangis ketika dia melihat balita lainnya terjatuh di taman bermain, dan ini adalah kesempatan sempurna untuk mengutarakan pengalaman itu untuknya.

2. Menginspirasi Imajinasi Mereka

Permainan berpura-pura adalah cara yang bagus bagi anak kecil untuk melatih empati. Anda bisa mengatakan kepada anak Anda, "Bonekamu jatuh dan kepalanya terbentur! Menurutmu apa yang harus kita lakukan untuknya?" Seiring bertambahnya usia anak, Anda dapat meminta mereka membayangkan skenario kehidupan nyata yang lebih rumit saat Anda menghadapinya.

Seiring berjalannya waktu, pemikiran seperti ini menjadi otomatis, begitu pula respons anak terhadap pemikiran tersebut. Ketika anak Anda melihat seorang anak yang lupa makan siangnya, mereka mungkin menyadari bahwa anak tersebut lapar, dan menawarkan untuk berbagi makan siangnya sendiri.

3. Teladan Kebaikan ke Mana Saja Anda Pergi

Dalam hal membesarkan anak-anak yang bijaksana, ini adalah hal terpenting yang dapat kita lakukan Kita tidak bisa mengendalikan perilaku mereka, tapi kita bisa mencari cara untuk menunjukkan perilaku baik kita sendiri. Untungnya, anak-anak ingin sekali meniru kita sejak kecil, jadi Anda bisa memberi contoh kebaikan sejak mereka masih bayi.

Seiring bertambahnya usia, anak-anak Anda juga akan memperhatikan cara Anda memperlakukan orang lain, mulai dari interaksi halus, seperti meletakkan ponsel untuk melakukan kontak mata dan mengucapkan terima kasih hingga tindakan kebaikan yang lebih nyata, seperti mengundang orang yang kesepian untuk berbagi liburan, membawakan makanan untuk tetangga yang sakit, menghibur orang yang berduka, dan menyumbangkan waktu dan uang untuk merawat orang-orang yang membutuhkan.

4. Mendorong Kebiasaan Baik

Bantulah anak-anak Anda mencocokkan konsep kebaikan yang agak abstrak dengan banyak kata kerja konkret yang mewujudkannya seperti berbagi, sukarela, memberi, termasuk menghibur, mendukung, memperjuangkan, berkompromi, mendengarkan, dan memperhatikan ketika seseorang membutuhkan bantuan teman sekelas yang punya kemampuan matematika.

5. Memahami Bahwa Kebaikan Tidak Selalu Mudah

Kita harus mengingatkan diri kita sendiri dan anak-anak bahwa kebaikan terkadang sulit, dan itu tidak selalu mengalir. Mungkin sulit untuk bermurah hati kepada saudara yang mengganggu Anda, dan membela teman atau teman sekelas yang tidak diperlakukan dengan baik bisa jadi menakutkan. Yang bisa kita lakukan hanyalah dengan lembut melatih anak-anak kita untuk mengingat bagaimana perasaan orang lain dan kemudian mendorong mereka untuk mengambil tanggung jawab atas kesalahan apa pun yang mungkin mereka lakukan, karena meminta maaf itu sendiri merupakan bentuk kebaikan.

6. Perhatikan Dampak Kebaikan

Bantulah anak Anda menyadari bagaimana rasanya bersikap baik dan bagaimana tanggapan orang lain. Anda dapat mempraktekkannya untuk mendapatkan imbalan dan karena rasanya menyenangkan.

Demikian pula, Anda ingin anak-anak memperhatikan ketika orang-orang bersikap baik kepada mereka, yang pada gilirannya akan menimbulkan rasa terima kasih. Bayangkan kebaikan dan rasa syukur sebagai dua untaian yang menyatu menjadi spiral kebahagiaan anak Anda. Dalam jangka panjang, kebaikan akan memberikan manfaat bagi semua orang dalam jutaan cara yang berbeda.

Sumber: Parents.com

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT