Sukabumi Update

6 Cara Mudah Mengelola Amukan Pada Balita yang Dapat Bunda Terapkan

Ilustrasi. Amukan pada balita. Sumber: pexels.com/@David peinado

SUKABUMIUPDATE.com - Tantrum atau amukan merupakan hal yang wajar terjadi pada balita, bahkan hal ini sudah melegenda. Hampir semua balita merasa begitu bergairah terhadap segala hal, dan mereka belum memiliki kapasitas korteks frontal yang cukup untuk mengendalikan diri ketika sedang merasa kesal.

Meski begitu, Anda akan senang mengetahui bahwa banyak kemarahan yang bisa dihindari. 

Karena sebagian besar tantrum diakibatkan oleh perasaan tidak berdaya, jadi balita yang merasa memiliki kendali atas hidupnya akan lebih sedikit mengamuk. Sebab, merasa lelah dan lapar sehingga tidak memiliki sumber daya batin untuk menangani rasa frustrasinya.

Baca Juga: Inilah 7 Tepung Bebas Gluten: Sehat, Enak dan Aman Untuk Penderita Diabetes

Berikut cara mengatasi amukan pada anak, dilansir dari 

Cara Mengelola Amukan Balita

1. Tetap tenang dan terhubung kembali

Ingatlah bahwa ketika balita sedang kesal, otaknya tidak mampu menenangkan dirinya sendiri.

Dia membutuhkan orang dewasa yang tenang untuk menenangkannya sehingga dia dapat mengatur ulang. Jadi ketika merasa terputus atau kewalahan, prioritas Anda adalah menenangkan diri dan berhubungan kembali dengannya.

2. Cobalah untuk menangani kekesalan agar tidak bertambah parah

Sungguh menakjubkan bagaimana mengakui kemarahan anak agar dapat menghentikan kemarahannya. Sebelum Anda menetapkan batasan, akui apa yang diinginkan oleh mereka.

3. Pastikan anak mendapat kasih sayang dan perhatian Anda sepenuhnya

Anak-anak yang merasa membutuhkan lebih besar kemungkinannya untuk mengamuk. Jika berpisah sepanjang hari dengan si kecil, pastikan Anda terhubung kembali dengan suasana kasar dan tawa sebelum mencoba berbelanja untuk makan malam.

Baca Juga: 5 Manfaat Teh Mawar Untuk Kesehatan Wanita, Bisa Bikin Awet Muda, Lho!

4. Menghindari perebutan kekuasaan

Anda tidak perlu membuktikan bahwa Anda benar. Anak akan mencoba untuk menegaskan bahwa dia adalah orang yang nyata, dengan kekuatan nyata di dunia. Biarkan dia mengatakan tidak kapanpun Anda bisa melakukannya tanpa mengorbankan keselamatan, kesehatan, atau hak orang lain.

5. Saat anak marah, ingatlah bahwa kemarahan adalah pertahanan terhadap perasaan yang lebih tidak nyaman

Jika Anda dapat membantu anak menyadari perasaan-perasaan mendasar yang lebih rentan seperti rasa takut, sakit hati, atau kesedihan, maka kemarahan tidak diperlukan sebagai pembelaan dan akan hilang.

6. Ciptakan keamanan

Ketika si kecil begitu kesal hingga mengamuk, jangan coba-coba membujuknya untuk tidak melakukannya. Tetaplah dekat, meskipun dia tidak mengizinkan Anda menyentuhnya.

Dia perlu tahu kamu ada di sana dan masih mencintainya. Bersikaplah tenang dan meyakinkan. Jangan mencoba berunding dengannya. Tujuan Anda hanyalah menciptakan rasa aman, sehingga dia bisa membiarkan semua perasaan itu muncul. Begitu dia mendapat kesempatan untuk menunjukkan perasaan kesalnya, dia akan merasakan dan bertindak jauh lebih baik.

Baca Juga: Hanya dengan 7 Minuman Sehat Ini BB Kamu Bisa Ideal, Yuk Bikin di Rumah!

Sumber : psychologytoday.com

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT