SUKABUMIUPDATE.COM - Anak-anak sering kali memproses dan menampilkan emosi kompleks seperti kesedihan dengan cara yang berbeda dari orang dewasa. Jadi ketika seorang anak sedang berduka, Anda mungkin tidak menyadarinya sebagai kesedihan.
Namun hanya karena kesedihannya tidak terlihat seperti yang biasa orang dewasa alami, bukan berarti kesedihan mereka tidak begitu nyata. Terlebih lagi, anak-anak belum terlalu kecil untuk berduka.
Duka pada anak-anak memang rumit karena mereka yang lebih kecil mungkin belum sepenuhnya memahami konsep kematian dan keabadiannya. Seorang anak bahkan mungkin percaya bahwa kematian itu bersifat sementara, keyakinan ini yang mungkin didukung oleh media (seperti kartun yang menampilkan tokoh-tokoh yang hidup kembali).
Akibatnya, anak-anak yang lebih kecil sering kali merindukan orang-orang terkasih yang meninggal dalam waktu singkat dan mungkin hanya sesekali mengungkapkan kesedihan selama beberapa menit.
Tanda-tanda Duka pada Anak
Ketika orang dewasa berduka, sering kali hal itu tampak selalu ada, bahkan di saat-saat bahagia. Namun, anak-anak yang sedang berduka seringkali tampak baik-baik saja pada satu saat, namun kemudian menjadi sangat sedih di saat berikutnya. Peralihan ini terjadi karena otak mereka sepertinya tidak mampu mengatasi kesedihan dalam jangka waktu yang lama.
1. Mencari Perhatian
Anak-anak mungkin menjadi sangat melekat setelah kehilangan. Mereka mungkin tidak ingin bersekolah atau meminta bantuan untuk tugas-tugas yang sebelumnya mereka kuasai hanya untuk mendapatkan perhatian Anda.
Bayi dan balita dapat merasakan tekanan yang ada pada pengasuhnya, sehingga mereka mungkin merespons dengan mudah tersinggung, lebih banyak menangis, dan ingin dipeluk meskipun mereka tidak menyadari kehilangannya.
2. Regresi Perkembangan
Balita dan anak prasekolah mungkin mulai mengompol atau berhenti tidur sepanjang malam. Sementara itu, anak kecil mungkin akan kembali merangkak, berbicara seperti bayi, atau ingin minum dari botol lagi.
3. Masalah Akademis
Anak-anak yang lebih besar dan remaja yang mengalami kehilangan seringkali menunjukkan kesedihan karena tertinggal dalam pelajaran atau gagal dalam kelas yang pernah mereka kuasai. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas atau gagal menyelesaikan tugas.
4. Masalah Tidur
Anak-anak yang dilanda kesedihan mungkin ingin tidur dengan orang tuanya atau orang lain yang dekat dengan mereka, atau mungkin mengalami mimpi buruk atau mimpi tentang orang yang meninggal. Sementara itu, anak-anak yang lebih besar mungkin mengalami sedikit insomnia atau mungkin takut mati sehingga membuat mereka tidak bisa tidur.
5. Kesulitan Berkonsentrasi
Terkadang anak-anak yang berduka tidak dapat fokus pada aktivitas tertentu atau kesulitan mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Mereka juga kesulitan untuk fokus dan mungkin tampak terganggu atau tersesat.
6. Kecemasan
Baik anak-anak maupun remaja mungkin mulai khawatir tentang segala hal, terutama tentang kematian orang lain dalam hidup mereka. Jika anak Anda mengalami kecemasan, mereka memerlukan kepastian bahwa ia akan aman dan dijaga setiap hari. Kebutuhan ini terutama terlihat pada anak-anak prasekolah.
7. Perasaan Ditinggalkan
Anak-anak mungkin merasa dikhianati, ditolak, atau ditinggalkan oleh orang yang meninggal, dan mungkin juga oleh orang lain. Oleh karena itu, mereka mungkin juga perlu diyakinkan bahwa Anda akan selalu ada untuk mereka.
Editor : Ikbal Juliansyah