Sukabumi Update

10 Paribasa Sunda dan Artinya, Nilai Budaya Kearifan Lokal dalam Memberi Nasihat

10 Paribasa Sunda dan Artinya, Nilai Budaya Kearifan Lokal dalam Memberi Nasihat
Ilustrasi. Nilai Budaya Kearifan Lokal dalam Memberi Nasihat Tercermin dari Paribasa Sunda. (Sumber : Pexels/Quang Nguyen Vinh)

SUKABUMIUPDATE.com - Peribahasa Sunda atau Paribasa Sunda adalah ungkapan atau kalimat yang digunakan untuk menyampaikan pesan moral, nasihat, atau kebijaksanaan dalam bahasa Sunda.

Peribahasa-Peribahasa Sunda mencerminkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Sunda dalam berkomunikasi dan memberi nasihat.

Berikut beberapa contoh peribahasa Sunda beserta artinya, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Contoh Paribasa Sunda dan Artinya

1. "Bagja dina katungkul, cilaka dina hulu."

  • Arti: Kebahagiaan bisa datang dalam kesederhanaan, sedangkan bencana bisa terjadi karena kesombongan.
  • Makna: Bersikaplah rendah hati dan sederhana, karena kebahagiaan tidak selalu ada pada hal-hal yang besar dan mencolok.

Baca Juga: Heboh Megathrust, Riset Ungkap 2 Wilayah di Palabuhanratu Ini Tidak Terdampak Tsunami

2. "Silih asih, silih asah, silih asuh."

  • Arti: Saling menyayangi, saling mengajarkan, dan saling mengasuh.
  • Makna: Hubungan antarmanusia harus didasari oleh cinta kasih, pengajaran, dan dukungan satu sama lain.

3. "Gancang nyarita, gancang nandangan."

  • Arti: Cepat bicara, cepat menanggung akibatnya.
  • Makna: Berhati-hatilah dalam berbicara, karena setiap kata yang diucapkan bisa membawa konsekuensi.

4. "Leutik-leutik cabé rawit."

  • Arti: Meskipun kecil, cabai rawit tetap pedas.
  • Makna: Jangan meremehkan seseorang hanya karena penampilannya yang kecil atau sederhana, karena mereka bisa memiliki kemampuan yang luar biasa.

Baca Juga: 10 Ciri Anak Ekstrovert yang Bisa Dikenali Orang Tua, Aktif dan Semangat!

5. "Daun suri maung."

  • Arti: Daun ketemu harimau.
  • Makna: Seseorang yang lemah atau tak berdaya menghadapi orang yang kuat atau berkuasa.

6. "Anjing ngagogogan, kalong nyuruwuk bulan."

  • Arti: Anjing menggonggong, kelelawar mengejar bulan.
  • Makna: Tindakan yang sia-sia, seperti usaha yang tidak mungkin tercapai.

7. "Indit ka cai, balik ka caian."

  • Arti: Pergi ke air, pulang ke air.
  • Makna: Menghadapi masalah yang sama secara berulang-ulang tanpa penyelesaian.

8. "Ngeduk balong buta lauk."

  • Arti: Menggali kolam tapi tidak tahu ada ikan di dalamnya.
  • Makna: Bekerja tanpa tujuan yang jelas atau tanpa memahami hasil dari usaha tersebut.

Baca Juga: #IStandWithArhan, Coach hingga Fans Timnas Indonesia Soal Isu Azizah Salsha Selingkuh

9. "Basa mulut lemes, basa tonggong curuk."

  • Arti: Di depan berbicara halus, di belakang menjelek-jelekkan.
  • Makna: Orang yang bermuka dua, berpura-pura baik di depan tapi berkhianat di belakang.

10. "Galura mudik ka hulu."

  • Arti: Ombak besar yang naik ke hulu.
  • Makna: Orang yang pantang menyerah dalam menghadapi tantangan atau kesulitan.

Baca Juga: Profil Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan yang Diduga Selingkuh dengan Salim Nauderer

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT