SUKABUMIUPDATE.com - Musim hujan sering kali membawa perubahan suasana dan cuaca yang membuat banyak orang berpikir ulang tentang beberapa hal yang berhubungan dengan hujan. Tak jarang, muncul berbagai mitos yang berkembang di masyarakat seputar musim hujan.
Beberapa mitos ini sering membuat kita bingung, apakah benar atau tidak. Artikel ini akan mengungkap beberapa mitos populer tentang musim hujan dan memberikan penjelasan fakta ilmiah di baliknya.
1. Mitos: Hujan Bisa Menyebabkan Flu
Fakta: Hujan sendiri tidak langsung menyebabkan flu atau penyakit pernapasan. Flu disebabkan oleh infeksi virus influenza, yang menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Namun, musim hujan dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi karena perubahan suhu yang drastis, kelembaban yang tinggi, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Jadi, meskipun hujan tak langsung menyebabkan flu, kita tetap harus menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit.
2. Mitos: Berjalan Kaki di Hujan Dapat Menyebabkan Pilek atau Demam
Fakta: Pilek atau demam bukan akibat dari kehujanan. Kedua penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bukan oleh paparan air hujan. Namun, hujan bisa menurunkan suhu tubuh dan membuat kita lebih rentan terhadap virus yang ada di sekitar kita. Jika tubuh sudah basah kuyup dan tidak segera diganti dengan pakaian kering, suhu tubuh bisa turun, yang akhirnya mengurangi daya tahan tubuh. Oleh karena itu, meskipun kehujanan bukan penyebab utama, tetap disarankan untuk segera mengganti pakaian basah dan menjaga tubuh tetap hangat.
Baca Juga: 7 Tips Liburan di Sukabumi Saat Musim Hujan, Tetap Seru dan Menyenangkan
3. Mitos: Hujan Membuat Udara Jadi Lebih Bersih
Fakta: Hujan memang dapat membersihkan udara dari debu dan polutan ringan, tetapi tidak sepenuhnya. Di beberapa kota besar dengan tingkat polusi yang tinggi, hujan justru membawa polutan lebih berat ke permukaan, seperti logam berat dan partikel halus yang terperangkap di udara. Oleh karena itu, meskipun sesaat setelah hujan udara terasa lebih segar, kualitas udara tidak selalu membaik secara signifikan.
4. Mitos: Menggunakan Payung Bisa Meningkatkan Risiko Tersambar Petir
Fakta: Mitos ini cukup populer, tetapi tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Menggunakan payung saat hujan tidak akan meningkatkan risiko tersambar petir. Risiko tersambar petir lebih berkaitan dengan posisi kita di tempat terbuka dan objek-objek tinggi di sekitar kita. Jika ada petir, objek tinggi seperti pohon atau tiang listrik lebih rentan menjadi tempat petir menyambar. Jadi, jika terjadi petir, hindari berdiri di bawah objek tinggi dan cari tempat berlindung yang aman.
5. Mitos: Musim Hujan Membuat Tanaman Cepat Tumbuh dan Subur
Fakta: Hujan memang penting bagi tanaman, tetapi terlalu banyak hujan atau tanah yang terlalu basah justru bisa merusak akar dan memperburuk pertumbuhan tanaman. Tanaman akan tumbuh subur jika curah hujan cukup, tanah tidak tergenang, dan sistem drainase baik. Hujan yang terus-menerus bisa menyebabkan penyakit jamur dan membusuknya akar tanaman. Jadi, keseimbangan antara curah hujan yang cukup dan drainase yang baik sangat penting bagi kesehatan tanaman.
6. Mitos: Hujan Mengurangi Polusi Suara di Kota
Fakta: Hujan memang dapat mengurangi beberapa jenis polusi suara, terutama suara kendaraan, karena air hujan dapat menyerap sebagian gelombang suara. Namun, hujan deras sering kali menciptakan kebisingan lain, seperti suara air yang mengalir atau gemuruh petir. Sebagian besar suara yang kita dengar setelah hujan bukan hanya berasal dari kendaraan, tetapi juga dari air yang jatuh, yang bisa menambah kebisingan. Dengan kata lain, meskipun suara kendaraan berkurang, polusi suara secara keseluruhan tidak selalu menurun secara signifikan.
Musim hujan memang penuh dengan berbagai fenomena menarik dan kadang membingungkan. Mitos-mitos yang berkembang seputar hujan sering kali berasal dari kepercayaan yang salah kaprah. Dengan memahami fakta ilmiah dibalik mitos-mitos tersebut, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi musim hujan dan menjaga kesehatan serta keselamatan. Yang terpenting adalah menjaga tubuh tetap sehat, berpakaian yang sesuai, dan selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.
Baca Juga: 6 Makanan Khas Bogor yang Cocok untuk Dinikmati Saat Musim Hujan
Sumber : Jurnal (CDC, EPA, National Weather Service, Royal Horticultural Society)
Editor : Silvi Maharani