SUKABUMIUPDATE.com - Mobbing di tempat kerja adalah fenomena yang tidak hanya merusak dinamika tim, tetapi juga dapat menimbulkan dampak psikologis yang parah bagi korban. Perilaku mobbing di mana sekelompok individu melakukan intimidasi atau pengecualian terhadap satu orang dapat terjadi secara terbuka atau tersembunyi, namun dampaknya sama: merusak kesehatan mental dan fisik korban. Artikel ini akan membahas mengapa mobbing di tempat kerja bisa menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental yang serius.
Apa Itu Mobbing di Tempat Kerja?
Mobbing di tempat kerja mengacu pada tindakan agresif atau intimidasi yang dilakukan oleh rekan kerja atau atasan terhadap individu yang menjadi sasaran. Ini dapat berupa perilaku verbal, sosial, atau emosional yang dilakukan secara berulang dan terorganisir dengan tujuan untuk melemahkan atau merendahkan seseorang. Mobbing seringkali melibatkan pengucilan, penyebaran rumor negatif, atau penilaian tidak adil terhadap kemampuan seseorang.
Mobbing di tempat kerja bisa terjadi dengan berbagai cara, termasuk:
- Penyebaran gosip atau fitnah tentang individu.
- Pengucilan sosial, di mana korban diabaikan atau tidak dilibatkan dalam pertemuan atau kegiatan penting.
- Pemerasan atau intimidasi verbal, seperti ejekan atau hinaan yang merendahkan harga diri korban.
- Pemaksaan untuk bekerja di luar kapasitas, seperti diberikan tugas yang tidak sesuai atau berlebihan.
Baca Juga: Mobbing vs Bullying: Kenapa Perilaku Ini Lebih Berbahaya daripada yang Dibayangkan?
Mengapa Mobbing Bisa Menyebabkan Stres?
Stres yang dialami oleh korban mobbing berasal dari tekanan yang mereka rasakan akibat perlakuan tidak adil dan seringnya ketidakpastian yang dihadapi di tempat kerja. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mobbing dapat menyebabkan stres yang intens:
1. Ketidakpastian dan Ketakutan Konstan
Korban mobbing sering kali hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian, karena mereka tidak tahu kapan atau dalam bentuk apa intimidasi itu akan datang. Ketidakmampuan untuk memprediksi serangan selanjutnya menciptakan perasaan cemas yang berkelanjutan. Rasa takut ini bisa memperburuk kondisi mental dan emosional seseorang, memicu gejala stres yang berkepanjangan.
2. Penghancuran Kepercayaan Diri dan Harga Diri
Mobbing berulang dapat merusak rasa percaya diri seseorang, karena mereka sering merasa tidak dihargai atau tidak dipedulikan oleh rekan-rekannya. Penghinaan atau kritik yang terus-menerus bisa menyebabkan perasaan rendah diri. Korban mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak dihargai oleh orang lain, yang berujung pada stres emosional.
Baca Juga: 8 Penyebab Perempuan Tumbuh Jadi Orang Plin-Plan, Pola Asuh Berpengaruh!
3. Kepanikan dan Kecemasan Sosial
Pengalaman mobbing sering kali menyebabkan kecemasan sosial yang parah. Korban menjadi takut untuk berinteraksi dengan rekan kerja lainnya, bahkan merasa terasing di tempat kerja mereka sendiri. Perasaan terisolasi ini bisa memperburuk stres yang sudah ada dan menyebabkan gangguan kecemasan.
Dampak Kesehatan Mental Akibat Mobbing di Tempat Kerja
Mobbing di tempat kerja tidak hanya menyebabkan stres sementara; dampaknya bisa jauh lebih serius dan berjangka panjang. Berikut beberapa gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi akibat mobbing:
1. Depresi
Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi akibat mobbing. Korban mobbing sering merasa putus asa dan tidak berdaya, terutama ketika mereka tidak merasa didukung oleh rekan kerja atau atasan. Perasaan terisolasi, tidak dihargai, dan terhina yang berulang kali bisa menyebabkan seseorang merasa terperangkap dalam kondisi emosional yang sangat berat.
2. Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD)
Mobbing yang berlangsung lama dapat menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Meskipun PTSD lebih sering dikaitkan dengan trauma fisik atau pertempuran, bentuk stres psikologis yang dihasilkan oleh mobbing juga dapat menyebabkan kondisi ini. Korban mobbing dapat mengalami kilas balik, kecemasan yang intens, dan kesulitan berfungsi secara normal setelah pengalaman traumatis ini.
Baca Juga: Rahasia Kecantikan Alami: Perawatan Kulit dengan Bahan Dapur yang Ampuh
3. Kecemasan yang Berlebihan
Mobbing juga dapat menyebabkan gangguan kecemasan yang berlebihan. Korban yang terus-menerus merasa dihina atau dikucilkan mungkin merasa khawatir sepanjang waktu, bahkan ketika tidak ada ancaman nyata. Rasa khawatir yang berkelanjutan ini bisa mengganggu kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi kemampuan untuk bekerja atau berinteraksi dengan orang lain.
4. Burnout
Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang terjadi akibat stres berkepanjangan. Dalam konteks mobbing, korban sering kali merasa tertekan karena harus terus-menerus menghadapi intimidasi, yang menyebabkan kelelahan yang sangat parah. Mereka merasa kehilangan motivasi dan energi, yang berujung pada penurunan kinerja di tempat kerja dan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Mengapa Mobbing di Tempat Kerja Bisa Terjadi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mobbing dapat berkembang di tempat kerja, antara lain:
- Lingkungan yang Toksik: Lingkungan kerja yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat, kebijakan yang tidak adil, atau atasan yang tidak mendukung bisa menciptakan suasana dimana mobbing berkembang. Ketika karyawan merasa tidak dihargai atau diperlakukan tidak adil, mereka mungkin terlibat dalam atau menjadi korban mobbing.
- Kurangnya Pengawasan dan Kebijakan: Jika perusahaan tidak memiliki kebijakan yang jelas mengenai perilaku tidak etis atau intimidasi, mobbing bisa berkembang tanpa ada konsekuensi. Ketiadaan dukungan hukum atau prosedur pelaporan yang jelas membuat korban merasa tidak ada jalan keluar.
- Ketidakmatangan Emosional di Tempat Kerja: Karyawan yang tidak memiliki keterampilan dalam mengelola konflik atau emosi mereka dapat lebih cenderung melakukan mobbing, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terkadang, mobbing juga terjadi karena perasaan iri atau cemburu terhadap keberhasilan atau posisi seseorang di tempat kerja.
Baca Juga: Dispar Sukabumi: Integrasi CPUGGp dan Sektor Pariwisata Kunci Pelestarian Geopark
Solusi untuk Mengatasi Mobbing di Tempat Kerja
- Pendidikan dan Kesadaran: Perusahaan harus menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran tentang mobbing dan cara menghadapinya. Menyadarkan karyawan tentang dampak negatif mobbing terhadap individu dan tim sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.
- Dukungan dan Konseling: Menyediakan dukungan psikologis atau konseling untuk korban mobbing dapat membantu mereka mengatasi dampak emosional dari intimidasi ini. Mengajak korban untuk berbicara dan mendapatkan dukungan bisa membantu mereka mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
- Kebijakan yang Tegas: Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas tentang mobbing dan intimidasi di tempat kerja, serta prosedur pelaporan yang mudah diakses. Tindakan disipliner yang tegas terhadap pelaku mobbing juga sangat penting untuk mencegah terjadinya kembali perilaku tersebut.
- Lingkungan Kerja yang Sehat dan Mendukung: Untuk mencegah mobbing, penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi, keterbukaan, dan rasa saling menghormati. Ini bisa membantu mengurangi persaingan yang tidak sehat dan memperbaiki hubungan antar karyawan.
Mobbing di tempat kerja adalah perilaku yang dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan mental korban, mulai dari stres dan kecemasan hingga gangguan mental yang lebih berat seperti depresi dan PTSD. Untuk itu, penting bagi setiap organisasi untuk memahami betapa bahayanya mobbing dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan mendukung. Dengan pendekatan yang tepat, mobbing dapat diatasi, dan lingkungan kerja yang lebih sehat dapat tercipta untuk semua pihak.
Baca Juga: BMKG Catat 106 Gempa Guncang Jawa Barat Sepanjang Januari 2025
Sumber: NIOSH
Editor : Silvi Maharani