Sukabumi Update

Histori Stadhuis van Batavia, Museum Sejarah Jakarta yang Penuh Cerita Masa Lalu

Histori Stadhuis van Batavia, Museum Sejarah Jakarta yang Penuh Cerita Masa Lalu. Foto: IG/@arsip_jakarta

SUKABUMIUPDATE.com - Museum Sejarah Jakarta , juga dikenal sebagai Fatahillah Museum atau Batavia Museum, terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat.

Museum Sejarah Jakarta adalah tempat yang sempurna untuk mempelajari sejarah perkembangan Jakarta dan menghargai warisan budaya yang telah dilestarikan.

Museum Sejarah Jakarta dahulu dikenal sebagai Stadhuis van Batavia yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

Sejarah Bangunan

Awalnya, Museum Sejarah Jakarta merupakan Balai Kota Batavia atau "Stadhuis van Batavia" dalam bahasa Belanda. Bangunan ini didirikan antara tahun 1707 hingga 1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

Bangunan Stadhuis van Batavia ini kemudian diresmikan pada tanggal 10 Juli 1710 oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck. Kala itu, bangunan ini pernah berfungsi sebagai kantor administrasi bagi Kompeni Belanda (VOC) dan kemudian pemerintah kolonial Belanda.

Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini digunakan sebagai kantor Gubernur Jawa Barat hingga tahun 1961, kemudian menjadi markas TNI KODIM 0503 Jakarta Barat.

Museum Sejarah Jakarta

Pada tanggal 30 Maret 1974, bangunan Stadhuis van Batavia ini diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta oleh Gubernur DKI Ali Sadikin.

Museum Sejarah Jakarta ini menyimpan berbagai koleksi yang mencerminkan sejarah perkembangan Jakarta dari masa prasejarah, pendirian Jayakarta pada tahun 1527, hingga masa kolonial Belanda dan kemerdekaan Indonesia.

Terinspirasi dari Istana Dam di Amsterdam, bangunan ini terdiri dari bangunan utama dengan dua sayap di timur dan barat, serta bangunan tambahan yang berfungsi sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara.

Sejak tahun 1925 hingga 1942, gedung ini berfungsi sebagai kantor Provinsi Jawa Barat, kemudian digunakan sebagai markas Dainipon dari tahun 1942 hingga 1945. Setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat hingga tahun 1963 dan digunakan sebagai markas TNI KODIM 0503 Jakarta Barat pada tahun 1964.

Pada tahun 1972, gedung ini diserahkan kepada pemerintah DKI Jakarta yang kemudian diperbaiki dan diresmikan sebagai Museum Sejarah Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada tanggal 30 Maret 1974.

Fasilitas dan Kegiatan di Museum Sejarah Jakarta

  • Koloni Belanda

Museum Sejarah Jakarta menampilkan berbagai peninggalan dari masa kolonial Belanda, termasuk senjata, peralatan, dan dokumen sejarah.

  • Pameran

Museum Sejarah Jakarta sering mengadakan pameran yang berkaitan dengan sejarah Jakarta, budaya, masyarakat, dan politiknya.

Fasilitas Umum

Museum Sejarah Jakarta juga dilengkapi dengan fasilitas seperti kantor, ruang pertemuan, kantin, dan musholla.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT