Sukabumi Update

Gaya Hidup Stoik: Mencapai Kebahagiaan dengan Filosofi Teras

Hidup tenang bukan berarti tanpa masalah, tapi tahu mana yang bisa dikendalikan. Terapkan Filosofi Teras: fokus pada kebajikan, terima kenyataan, dan jalani hidup dengan ketahanan mental. (Sumber : freepik)

SUJABUMIUPDATE.com - Dalam kehidupan modern yang penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk hidup lebih tenang dan bahagia. Salah satu pendekatan yang bisa diadopsi adalah filosofi Stoisisme, yang dijelaskan dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Filosofi ini menawarkan prinsip-prinsip sederhana namun mendalam untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijaksana.

1. Mengontrol Apa yang Bisa Dikendalikan

Salah satu konsep utama dalam Stoisisme adalah membedakan antara hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghabiskan energi untuk mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali kita, seperti opini orang lain, cuaca, atau keputusan orang lain.

Filosofi Stoik mengajarkan bahwa kita hanya perlu fokus pada apa yang bisa kita kendalikan, yaitu:

- Pikiran dan tindakan kita sendiri
- Reaksi kita terhadap situasi
- Usaha dan keputusan yang kita buat

Dengan memahami batasan ini, kita bisa menghindari stres yang tidak perlu dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar bisa kita perbaiki.

Baca Juga: 6 Ciri Orang yang Hedon, Gaya Hidupnya Konsumtif dan Haus Pujian

2. Berlatih Menerima dan Bersikap Tenang

Stoisisme menekankan pentingnya amor fati, yaitu mencintai takdir dan menerima segala sesuatu yang terjadi dengan lapang dada. Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, dan sering kali kita menghadapi situasi yang tidak kita inginkan.

Dengan menerima realitas sebagaimana adanya, tanpa perlawanan emosional yang berlebihan, kita bisa menjalani hidup dengan lebih damai. Seperti kata Epictetus:

"Bukan kejadian yang membuat kita menderita, tetapi cara kita menafsirkan kejadian itu."

Misalnya, jika kita terkena macet saat perjalanan ke kantor, daripada marah-marah, kita bisa menggunakan waktu itu untuk mendengarkan audiobook atau merenungkan hal-hal positif dalam hidup.

3. Melatih Diri dalam Kesederhanaan

Stoisisme juga mengajarkan tentang pentingnya hidup sederhana dan tidak terjebak dalam keinginan materialistis. Dalam Filosofi Teras, Henry Manampiring menjelaskan bahwa banyak dari kita merasa tidak bahagia karena terlalu terobsesi dengan status sosial, harta benda, atau pengakuan dari orang lain.

Sebagai latihan, kita bisa mencoba:

- Mengurangi keinginan akan barang-barang mewah yang tidak benar-benar kita butuhkan
- Bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki
- Fokus pada pengalaman dan hubungan yang bermakna daripada benda material

Dengan hidup lebih sederhana, kita bisa lebih tenang dan tidak mudah terganggu oleh hal-hal eksternal.

Baca Juga: Quiet Luxury vs. Flexing: Gaya Hidup Mana yang Lebih Berpengaruh di Indonesia?

4. Berlatih dalam Ketahanan Mental (Resilience)

Filosofi Stoik mengajarkan bahwa penderitaan adalah bagian alami dari kehidupan. Oleh karena itu, alih-alih menghindarinya, kita perlu berlatih menghadapi kesulitan dengan ketahanan mental.

Salah satu cara yang diajarkan dalam Stoisisme adalah dengan melakukan *"Premeditatio Malorum"*, yaitu latihan membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi.

Misalnya, sebelum menghadapi wawancara kerja, kita bisa membayangkan skenario di mana kita gagal mendapatkan pekerjaan tersebut. Dengan begitu, kita akan lebih siap menghadapi kenyataan apa pun tanpa terlalu kecewa.

5. Hidup dengan Nilai-Nilai Kebajikan

Menurut Stoisisme, kebahagiaan sejati tidak datang dari kekayaan atau kesuksesan, tetapi dari hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Empat kebajikan utama dalam Stoisisme adalah:

1. Kebijaksanaan (Wisdom) – Memahami apa yang baik dan buruk serta bertindak dengan bijak
2. Keberanian (Courage) – Berani menghadapi tantangan dan kesulitan hidup
3. Pengendalian Diri (Temperance) – Tidak berlebihan dalam keinginan atau emosi
4. Keadilan (Justice) – Bertindak adil dan benar dalam setiap situasi

Dengan menjadikan kebajikan sebagai pedoman hidup, kita bisa menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan tidak mudah goyah oleh hal-hal eksternal.

Baca Juga: 6 Ciri Orang yang Hedon, Gaya Hidupnya Konsumtif dan Haus Pujian

Filosofi Stoisisme, seperti yang dijelaskan dalam Filosofi Teras, menawarkan panduan praktis untuk menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Dengan berfokus pada hal yang bisa kita kendalikan, menerima kenyataan dengan lapang dada, hidup sederhana, melatih ketahanan mental, dan menjunjung nilai kebajikan, kita bisa menghadapi hidup dengan lebih bijaksana.

Dalam dunia yang penuh distraksi dan tekanan sosial, filosofi ini dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan sejati.


Sumber : Filosofi Teras Karya Henry Manampiring

Editor : Maya Santika

Tags :
BERITA TERKAIT