Sukabumi Update

Doa Malam Nisfu Sya’ban dan Amalan-amalan yang Dianjurkan

Pada malam Nisfu Sya'ban umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa dan melakukan amalan-amalan sholeh. | Sumber: Freepik.com (wayhomestudio)

SUKABUMIUPDATE.com - Malam Nisfu Sya'ban memiliki makna istimewa dalam penanggalan Islam. Umat Muslim di seluruh dunia biasanya memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, serta mempererat hubungan spiritual dengan Allah.

Secara etimologi, kata "Nisfu" berarti pertengahan, sedangkan "Sya'ban" merujuk pada bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Oleh karena itu, Nisfu Sya'ban mengacu pada malam ke-15 di bulan Sya'ban.

Malam ini diyakini sebagai waktu yang baik untuk memperbanyak doa, beristighfar, serta melaksanakan berbagai amalan ibadah lainnya. Pada tahun 2025, Nisfu Sya'ban akan jatuh pada Kamis malam, 13 Februari 2025, setelah matahari terbenam, yang bertepatan dengan tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah.

Bagi umat Islam, malam ini merupakan kesempatan istimewa untuk meningkatkan ibadah dan memohon ampunan kepada Allah. Mengetahui waktu pastinya memungkinkan mereka untuk lebih mempersiapkan diri dalam menyambutnya.

Berikut adalah bacaan doa Nisfu Sya'ban serta amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Doa Nisfu Sya’ban

Mengutip NU Online, di malam Nisfu Sya'ban, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah agar diberikan umur yang panjang, rezeki yang luas, serta keimanan yang kuat. Selain itu, banyak Muslim yang membiasakan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali di sela-sela doa mereka.

Menurut Sayyid Utsman bin Yahya, terdapat doa khusus yang disunnahkan untuk dibaca pada malam Nisfu Sya'ban guna memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah.

 اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ   اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ      

Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn. 

Artinya:

“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.” 

Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Sya'ban

1. Mengerjakan Shalat Malam

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat malam sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Mengetahui kapan Nisfu Sya'ban jatuh memungkinkan seseorang untuk menyediakan waktu guna menunaikan salat tahajud dengan lebih khusyuk.

2. Membaca Al-Qur'an

Malam Nisfu Sya'ban merupakan kesempatan yang baik untuk memperbanyak bacaan Al-Qur'an. Dengan mengetahui jadwalnya, umat Muslim dapat merencanakan waktu khusus untuk memperdalam pemahaman terhadap kitab suci.

3. Berpuasa di Siang Harinya

Selain menghidupkan malamnya dengan ibadah, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa di siang hari setelahnya. Pada tahun 2025, puasa Nisfu Sya'ban dapat dilakukan pada Jumat, 14 Februari, sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

4. Memperbanyak Istighfar dan Doa

Malam Nisfu Sya'ban adalah waktu yang istimewa untuk memohon ampunan kepada Allah. Dengan mengetahui kapan malam ini tiba, umat Islam dapat bersiap lebih awal agar tidak melewatkan kesempatan emas ini.



Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT