Sukabumi Update

3 Dampak Negatif Kebiasaan Berbicara Baby Talk Pada Anak

Ilustrasi. Dampak Negatif Kebiasaan Berbicara Baby Talk Pada Anak (Sumber : Pexels/Pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Baby talk atau bahasa bayi adalah cara berbicara yang biasanya digunakan oleh orang dewasa ketika berkomunikasi dengan bayi atau anak kecil.

Bahasa bayi ini sering kali melibatkan intonasi tinggi, pelafalan yang lebih sederhana, pengulangan kata, dan penggunaan kata-kata yang lebih mudah diucapkan atau dimengerti oleh bayi. Contoh baby talk adalah menggunakan kata "mimi" untuk susu atau "bobok" untuk tidur.

Tujuan baby talk biasanya untuk menarik perhatian bayi dan membantu mereka memahami dan mempelajari bahasa. Namun, seperti diketahui, penting untuk tidak terlalu sering menggunakan baby talk agar tidak menghambat perkembangan bahasa anak dalam jangka panjang.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak, Kulit Jadi Kering Hingga Terasa Kasar

Berbicara dengan bahasa bayi atau "baby talk" memang bisa menggemaskan, tetapi jika dilakukan terlalu sering, bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Berikut beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Dampak Negatif Kebiasaan Berbicara Baby Talk Pada Anak

1. Perkembangan Bahasa yang Lambat

Anak membutuhkan kosakata yang kaya untuk perkembangan bahasanya. Jika orang tua terlalu sering menggunakan baby talk, anak mungkin hanya mengenal kata-kata yang sederhana dan tidak belajar kata-kata yang lebih kompleks.

2. Kesulitan Pengucapan

Kebiasaan berbicara dengan pengucapan yang tidak jelas, seperti mengganti huruf "R" dengan "L", bisa membuat anak kesulitan belajar pengucapan yang benar. Ini bisa menyebabkan anak menjadi cadel.

3. Terbawa Hingga Dewasa

Jika kebiasaan baby talk terus dilakukan, anak bisa membawa cara bicara ini hingga dewasa, yang bisa mempengaruhi kemampuan komunikasi mereka di kemudian hari.

Baca Juga: Link Live Streaming Pelantikan Kepala Daerah Seluruh Indonesia Periode 2025-2030

Untuk mendukung perkembangan bahasa anak, sebaiknya orang tua berbicara dengan intonasi dan kosakata yang sewajar mungkin sejak anak lahir. Dengan begitu, anak akan terbiasa mendengar dan belajar bahasa yang benar.

Sumber: Berbagai Sumber.

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT