SUKABUMIUPDATE.com - Banjir rob merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di wilayah pesisir Indonesia. Meski sudah menjadi kejadian yang akrab bagi masyarakat yang tinggal di dekat pantai, banjir rob tetap menimbulkan keresahan karena dapat mengganggu aktivitas, merusak infrastruktur, hingga mengganggu perekonomian warga. Untuk memahami fenomena ini secara lebih lengkap, berikut ulasan tentang penyebab, dampak, dan langkah penanganannya.
Apa Itu Banjir Rob?
Banjir rob adalah peristiwa meluapnya udara laut ke daratan ketika terjadi pasang tinggi. Fenomena ini biasanya terjadi pada wilayah pesisir yang berada lebih rendah dari permukaan udara laut. Ketika pasang mencapai titik tertinggi, udara akan menggenangi daratan, terutama daerah yang memiliki drainase buruk atau mengalami penurunan permukaan tanah.
Faktor Penyebab Terjadinya Banjir Rob
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan banjir rob, mulai dari kondisi alam hingga perubahan iklim global. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Kumpulan Doa Memohon Ketabahan dan Keikhlasan di Tengah Ujian Berat
1. Pemanasan Global dan Kenaikan Permukaan Laut
Suhu bumi yang terus meningkat menyebabkan mencairnya es di kutub dan mempercepat kenaikan permukaan laut. Kondisi ini membuat wilayah pesisir semakin rawan terendam setiap kali terjadi pasang tinggi.
2. Intensitas Hujan yang Tinggi
Curah hujan yang tinggi membuat saluran drainase tidak mampu menampung aliran udara. Ketika kondisi ini berbarengan dengan pasang laut, banjir rob menjadi sulit dihindari.
3. Penurunan Muka Tanah (Penurunan Tanah)
Penurunan permukaan tanah banyak terjadi di kota besar akibat penggunaan air tanah secara berlebihan dan pembangunan yang masif. Ketika daratan menjadi lebih rendah dari permukaan air laut, risiko terjadinya banjir rob meningkat tajam.
4. Pengaruh Pasang Surut Air Laut
Pasang surutnya air laut biasanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan juga matahari. Pada fase tertentu, seperti bulan purnama atau supermoon, pasang air laut bisa mencapai titik tertinggi, sehingga memicu banjir rob.
Baca Juga: Ngerinya Banjir Limpasan di Sukabumi: Jalan Salabintana Cimanggah Hingga Siliwangi Jadi Sungai
5. Faktor Eksternal Seperti Angin dan Gelombang Tinggi
Dorongan angin kencang, gelombang pasang dari jarak jauh, serta badai yang terjadi di laut dapat memperkuat naiknya udara ke daratan.
6. Badai dan Cuaca Ekstrem
Fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi di laut dapat meningkatkan gelombang tinggi, sehingga memicu naiknya udara ke wilayah pesisir.
Baca Juga: Ngerinya Banjir Limpasan di Sukabumi: Jalan Salabintana Cimanggah Hingga Siliwangi Jadi Sungai
Banjir rob tidak hanya menggenangi jalan atau daerah pemukiman, namun juga menimbulkan sejumlah dampak yang cukup serius, seperti:
1. Gangguan Aktivitas Harian
Warga kesulitan bekerja, bepergian, atau membuka usaha karena jalan tergenang.
2. Kerusakan Infrastruktur
Air laut yang mengandung garam dapat merusak dinding, lantai, hingga fasilitas umum seperti jalan dan jembatan
3. Menurunnya Kualitas Lingkungan
Air laut yang telah tercampur limbah membuat lingkungan semakin kotor dan berpotensi menimbulkan penyakit.
4. Kerugian Ekonomi
Usaha kecil seperti warung, bengkel, dan perikanan biasanya terdampak langsung karena akses dan fasilitas yang rusak
5. Perawatan Kesehatan
Genangan air yang terjadi berulang dapat menjadi sumber penyakit kulit, diare, dan infeksi akibat air kotor
Cara Mengurangi Risiko Banjir Rob
Meski banjir rob tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dan frekuensi kejadian, di antaranya:
1. Meninggikan Tanggul Laut dan Pintu Air
Pemerintah rutin membangun dan memperbaiki tanggul untuk menahan naiknya udara laut.
2. Meningkatkan Sistem Drainase
Saluran udara harus dibersihkan dan diperbesar agar air hujan cepat mengalir.
3. Menghentikan Penggunaan Air Tanah Berlebihan
Penggunaan udara perlu dibatasi untuk mencegah penurunan tanah lebih lanjut.
4. Relokasi Wilayah Pesisir yang Sangat Rendah
Pada beberapa daerah yang sudah terlalu rendah, relokasi menjadi solusi jangka panjang.
5. Edukasi dan Peringatan Dini kepada Warga
Masyarakat perlu mengetahui waktu pasang tertinggi agar bisa bersiap.
6. Penghijauan dan Pemulihan Ekosistem Mangrove
Mangrove berfungsi menahan gelombang dan mengurangi dampak luapan udara laut.
Sumber: kemkes
Editor : Emi Amelia