SUKABUMIUPDATE.com - Platform YouTube membuktikan dirinya sebagai corong informasi yang efektif dan katalisator diskusi publik yang masif melalui siaran langsung di kanal Rocky Gerung Official berjudul "Gagal memitigasi dan mengelola bencana, beberapa menteri harusnya tahu diri dan mundur!". Keberhasilan platform ini tidak hanya terletak pada kecepatan penyampaian pandangan kritis Rocky Gerung yang menuntut pertanggungjawaban etis menteri seperti Raja Juli Antoni dan Zulkifli Hasan tetapi juga dalam kemampuannya memfasilitasi interaksi dua arah secara real-time.
Kolom komentar pada siaran live tersebut segera bertransformasi menjadi forum publik virtual, memungkinkan ribuan warganet untuk menyuarakan kekecewaan mereka, menuntut tindakan hukum, dan bahkan melebar ke kritik fundamental terhadap kepemimpinan nasional dan isu oligarki, memastikan bahwa diskursus kritis ini tidak terhenti di level elite, melainkan terdistribusi dan teramplifikasi langsung ke akar rumput.
Sebuah perhelatan akal sehat yang baru berhasil mencuri 50.867 pasang mata takjub saat premier pada 6 Desember 2025 sebuah angka yang tentu saja membuktikan bahwa masyarakat kita sedang sibuk-sibuknya mencari hiburan edukatif, bukan sekadar konten remeh-temeh. Hebatnya, di tengah banjir informasi yang konon katanya menyesatkan, tayangan ini menjadi mercusuar kejujuran, bahkan mungkin terlalu jujur hingga membuat beberapa pihak sakit kepala karena terpaksa mengakui kenyataan.
Chanel Rocky Gerung Official menuliskan caption satire dalam videonya; Mari kita berkomentar dengan gaya ngibul dan penuh pujian selangit sebab hanya dengan berpura-pura bahwa semuanya sudah baik-baik saja di negara ini, akal sehat kita bisa tetap terjaga dari hantaman realitas yang kurang menyenangkan. Jangan lupa, demi melestarikan tradisi berpura-pura ini, wajib bagi kita untuk subscribe, like, dan share agar jejak akal sehat yang kini tinggal sehelai benang itu hidup kembali sebagai bangsa yang paling optimis (dalam hal fiksi) di dunia.
Krisis Ekologis Jeritan Hutan Primer Indonesia SUKABUPDATE.com - Data mencengangkan dari Global Forest Watch menjadi alarm keras bagi Indonesia dan dunia: dalam rentang waktu dua dekade, dari tahun 2002 hingga 2023, Indonesia telah kehilangan 10.5 juta
Dalam video tersebut, pengamat politik dan filsuf, Rocky Gerung, melontarkan kritik pedas terhadap penanganan bencana, khususnya banjir bandang di Sumatra, dengan menyoroti beberapa menteri dan pejabat yang dinilainya seharusnya mundur karena gagal mengelola, memitigasi, atau bahkan mempermainkan isu bencana tersebut. Menurutnya, jika menggunakan ukuran peradaban dan etika, sosok-sosok tersebut mestinya sudah tidak terlihat di media massa.Kritik tajam Rocky Gerung, yang disampaikannya melalui kanal YouTube resminya, secara eksplisit menargetkan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni (Sekjen PSI), dan Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN).
Baca Juga: Yaya Moektio, Drummer Penting God Bless & Gong 2000, Meninggal Dunia
Meskipun mengaku sebagai sahabat Raja Juli Antoni, Rocky Gerung menilai ada kegagalan prestasi yang mendasar dalam urusan bencana. Kegagalan tersebut seharusnya memicu teguran dari atasan atau bahkan teguran diri sendiri yang berujung pada pengunduran diri, demi menegakkan etika publik. Kritik ini terkait erat dengan tanggung jawab Menteri Kehutanan dalam isu kerusakan lingkungan dan mitigasi bencana alam yang berulang.
Rocky Gerung juga menyoroti aksi Zulkifli Hasan yang terekam memanggul-manggul beras di lokasi bencana. Menurutnya, tindakan tersebut bukan murni respons kemanusiaan, melainkan sebuah perencanaan untuk pameran atau upaya pencitraan. Ia menilai hal ini seolah-olah mengesankan bahwa persoalan bencana dapat selesai hanya dengan membawa beras. Gerung menegaskan, Zulkifli Hasan seharusnya mundur, bukan sekadar terpojok oleh kritikan netizen, namun karena aksi tersebut dianggap sebagai "pameran kemanusiaan yang palsu" dan tidak mencerminkan etika pertanggungjawaban publik yang matang.
Secara umum, Rocky Gerung menyatakan bahwa bencana yang berulang kali terjadi merupakan bukti kegagalan negara dalam mitigasi dan pengelolaan risiko. Ia mendesak agar etika mendahului regulasi, di mana pertanggungjawaban moral tertinggi, seperti pengunduran diri, menjadi cara untuk mengembalikan kepercayaan publik dan menunjukkan bahwa Indonesia masih menjunjung tinggi etika. Ia bahkan menyebut ada sekitar 5 hingga 7 menteri yang seharusnya menunjukkan tahu diri dan mundur. Selain menteri, ia juga mengkritik seorang wakil menteri yang dianggap mengolok-olok mahasiswa terkait penanganan bencana, yang dinilainya sebagai cerminan cara berpikir dangkal dan tidak berbasis pada kemanusiaan yang adil dan beradab.
Baca Juga: Bah Uwo Kembali Dipercaya Pimpin PDI Perjuangan Kota Sukabumi 2025-2030
Gelombang kekecewaan publik memuncak menyusul kritik pedas filsuf Rocky Gerung terhadap para pembantu Presiden yang dinilai gagal total dalam memitigasi dan mengelola bencana alam. Tuntutan mundur yang dilayangkan Gerung segera diamplifikasi oleh warganet, yang kini melebar, menuntut pertanggungjawaban etis hingga hukum, tidak hanya dari menteri, tetapi juga dari pucuk pimpinan negara.
Titik Tolak Kritik Kegagalan Etis dan "Peradaban"
Rocky Gerung menegaskan bahwa beberapa menteri seharusnya sudah tidak lagi layak terlihat di media massa jika menggunakan ukuran peradaban dan etika. Ia menyebut kegagalan itu terjadi karena mereka "mengelola, memitigasi atau bahkan mempermainkan isu bencana itu."
Dua nama secara eksplisit disebut:
- Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan): Meski bersahabat, Gerung menilai Sekjen PSI itu gagal. "Saya sahabat, bersahabat dengan dia, tetapi di dalam urusan bencana kemarin harusnya dia sudah ditegur atau menegur diri sendiri bahwa ada yang gagal dia prestasikan selama menjadi menteri," kata Gerung.
- Zulkifli Hasan (Menteri Koordinator Pangan): Aksi Ketua Umum PAN "memanggul beras" dinilai sebagai sandiwara politik. Gerung menyebut tindakan itu sebagai "perencanaan untuk pameran" yang membuat persoalan seolah selesai dengan sembako.
Baca Juga: Link Live Streaming Indonesia U-23 vs Filipina U-23 di Ajang SEA Games 2025
Krisis Moral Pejabat
Komentar warganet di kanal Rocky Gerung Official menunjukkan bahwa tuntutan mundur didasari krisis moral yang parah di kalangan elite. Pengguna @pinokio3580 menyindir, "Pejabat di Indonesia mana ada budaya takut dan malu lahh wong sama tuhan'y aja gk pernah takut apalagi sm rakyat...!"
Komentar lain menuntut tindakan yang lebih keras, melebihi sekadar pengunduran diri. @safmogan6320 secara tegas meminta, "Raja Juli, Zulhas, dan Bahlil gak usah mundur .. pecat aja dengan tidak hormat!" Tuntutan serupa datang dari @davidanantoananto6666: "Wajib copot, Raja juli, Zulhas, Bahlil, mereka harus bertanggung jawab, proses hukum."
Kritik Merambat ke Puncak Kekuasaan dan Oligarki
Kekecewaan publik tidak berhenti pada menteri. Sejumlah warganet melihat kegagalan kabinet sebagai cerminan kepemimpinan yang lebih tinggi, mengarahkan kritik langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Hal ini terkait dugaan konflik kepentingan dan keterlibatan perusahaan yang terafiliasi dengan kekuasaan dalam perusakan lingkungan.
Pengguna @badaruddindjafar1045 berkomentar lugas: "Para menteri itu adalah cerminan dari presiden nya..berhenti kita mengutuk para menteri tapi mari kita mengutuk kepemimpinan prabowo."
Isu konflik kepentingan bisnis juga disorot. @asepsulaeman6249 menulis, "Masalahnya perusahaan prabowo juga terlibat dalam peruksaan daya dukung alam," sementara @Raryrary menambahkan, "bung rocky, mestinya juga senggol presiden prabowo yg juga punya kebon sawit!"
Kondisi ini, menurut @__-wt8qk, adalah bagian dari kemunduran demokrasi, di mana "kekuasaan tersentralisasi, aparat diberi ruang lebih besar, dan politik dinasti menguat... Kondisi ini membuka jalan kleptokrasi, kebijakan/kekuasaan cenderung berpihak pada elit dan patronase, bukan pada kepentingan publik."
Bagi warganet, bencana ini adalah puncak dari kegagalan tata kelola negara yang diurus oleh orang-orang "yang tidak kompeten, tidak amanah, dan tidak takut dosa," seperti yang disimpulkan oleh @asepsulaeman6249.
Dan, kritik tajam Rocky Gerung, yang disampaikannya melalui kanal YouTube resminya, secara eksplisit menargetkan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni (Sekjen PSI), dan Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN). Meskipun mengaku sebagai sahabat Raja Juli Antoni, Rocky Gerung menilai ada kegagalan prestasi yang mendasar dalam urusan bencana, terkait erat dengan tanggung jawab Menteri Kehutanan dalam isu kerusakan lingkungan dan mitigasi bencana alam yang berulang.
Sementara itu, Gerung juga menyoroti aksi Zulkifli Hasan yang terekam memanggul-manggul beras di lokasi bencana. Ia menilai hal ini seolah-olah mengesankan bahwa persoalan bencana dapat selesai hanya dengan membawa beras, dan Gerung dengan tegas menyebut tindakan tersebut sebagai "perencanaan untuk pameran" atau upaya pencitraan yang dangkal.
(Sumber: YOUTUBE)
Editor : Danang Hamid