Sukabumi Update

Waspada! 7 Bahaya Game Online terhadap Kesehatan Mental dan Psikis Anak

Ilustrasi bahaya game online bagi kesehatan mental anak (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Game online sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak anak di era digital. Meski menyenangkan dan bisa menjadi sarana interaksi sosial, penggunaan yang tidak terkontrol dapat membawa dampak serius bagi kesehatan mental dan psikis anak. Berikut ini tujuh bahaya utama yang perlu orang tua dan pendidik waspadai.

1. Kecanduan Game (Gaming Disorder)

Game online memiliki potensi membuat anak mengalami kecanduan jika dimainkan secara berlebihan dan kompulsif. Dikutip dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa Internet Gaming Disorder sebagai gangguan yang ditandai dengan kesulitan mengontrol dorongan bermain, prioritas bermain di atas kegiatan lain, dan kelanjutan meski ada konsekuensi negatif. Hal ini dapat mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari anak, seperti sekolah dan hubungan sosial.

2. Gangguan Konsentrasi dan Fokus Belajar

Anak yang terlalu banyak bermain game online cenderung kehilangan fokus pada kegiatan akademik. Anak dengan pola bermain game yang intens sering mengalami gangguan konsentrasi di sekolah, kurang perhatian terhadap tugas, dan prestasi belajar yang menurun.

Baca Juga: Polling Sukabumipudate.com: 62% Warganet Tak Setuju MBG Disalurkan Saat Libur Sekolah

3. Kecemasan dan Depresi

Berdasarkan berbagai sumber, hubungan antara keterlibatan bermasalah dalam game online dan meningkatnya risiko gejala mental seperti kecemasan dan depresi. Permainan yang intens dapat memperburuk suasana hati anak, terutama jika digunakan sebagai pelarian dari masalah kehidupan nyata.

4. Gangguan Tidur

Bermain game online dalam durasi panjang, terutama pada malam hari, sering menyebabkan gangguan pola tidur. Kurang tidur dapat memperburuk suasana hati, mengurangi kemampuan mengatur emosi, serta memperkecil kemampuan belajar dan perhatian anak.

5. Isolasi Sosial

Meski game online bisa menyediakan ruang pertemanan digital, keterlibatan berlebihan dapat membuat anak mengurangi interaksi sosial secara langsung. Anak menjadi lebih fokus pada dunia virtual daripada hubungan di kehidupan nyata, sehingga mengurangi keterampilan bersosialisasi.

Baca Juga: Kisah Bocah Jakarta Tertinggal di SPBU Sukabumi Bak Film Home Alone, Begini Cerita Ayahnya

6. Perubahan Perilaku dan Emosi

Durasi bermain yang panjang, konten kompetitif intens, dan tekanan dalam game dapat memicu perubahan emosi dan perilaku pada anak. Beberapa anak menunjukkan lebih banyak agresivitas, mood yang tidak stabil, dan frustrasi tinggi saat bermain atau ketika harus berhenti bermain.

7. Penurunan Kesejahteraan Psikologis Secara Umum

Keterlibatan bermasalah dalam game online terutama yang dikombinasikan dengan gangguan seperti ADHD dapat meningkatkan risiko gangguan psikologis lain seperti pengalaman psikotik ringan, penurunan kesejahteraan secara keseluruhan, dan kesulitan dalam regulasi emosi.

Game online bukan sekadar hiburan bila digunakan secara berlebihan dan tanpa pengawasan, dapat berpotensi membahayakan kesehatan mental dan psikis anak. Risiko-risiko seperti kecanduan, gangguan konsentrasi, emosi, dan tidur perlu menjadi perhatian serius bagi orang tua, guru, dan komunitas pendidikan. Solusi awalnya adalah menerapkan batas waktu bermain, memilih konten yang sesuai umur, serta mendorong aktivitas fisik dan sosial di luar dunia digital.

Baca Juga: Diterjang Defisit, KDM Jamin Akselerasi Pembangunan Jawa Barat Tak Akan Berhenti

Sumber: Nature, WHO, Kids Mental Health Foundation

Editor : Silvi Maharani

Tags :
BERITA TERKAIT