SUKABUMIUPDATE.COM - Kelompok laki-laki penyuka sesama jenis, gay di Kota Sukabumi menjadi sorotan. Hal ini akibat jumlah komunitas lelaki suka lelaki (LSL) ini, terindikasi terus alami peningkatan.
Ada ribuan gay yang disinyalir intens beraktivitas di Kota Mochi ini. Dari hasil survey, sedikitnya terdapat 42 spot lokasi mangkal atau tempat mereka berkumpul. Beberapa di antaranya mungkin sudah dikenal luas masyarakat, yakni Taman Alun-alun dan seputaran Lapang Merdeka.
"Ya kita data ada 42 lokasi mangkal atau tempat berinteraksi kelompok gay di Kota Sukabumi," ujar salah aktivis Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Yanti Rosdiana Parta, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (25/12).
KPA sangat berkepentingan menelusuri keberadaan kelompok ini, karena perilaku seksual gay dinilai rentan menjadi penular HIV/AIDS dibandingkan pasangan sesama jenis wanita suka wanita atau lesbian.
"Data ini kita dapat dari survey gay di wilayah Kota Sukabumi. Kita gunakan metode mobilisasi yaitu mendata aktivitas berkumpul dari seorang gay di wilayah Kota Sukabumi," lanjut Parta.
Menurut Yanti, mereka perlu berinteraksi, sama seperti masyarakat pada umumnya. Karenanya, tak heran jika kelompok gay menjadikan dua lokasi publik tersebut sebagai tempat berinteraksi dan kongkow.
"Ada banyak lokasi lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat makan, atau ruang publik lainnya seperti tempat wisata. Namun yang paling banyak adalah kos-kosan atau kontrakan tempat mereka tinggal bersama. Data ini dari pengakuan mereka sendiri lho," lanjut Parta.
Seperti diberitakan sukabumiupdate.com sebelumnya, KPA mendata jumlah gay yang beraktivitas di Kota Sukabumi mencapai 1.230 orang. Angka ini didapat dari survey yang sama dilakukan KPA, Dinas Kesehatan, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli HIV/Aids.
KPA merilis, sejauh ini sudah 22 Gay di Kabupaten Sukabumi yang dinyatakan positif terinfeksi HIV/AIDS. Hal inilah yang mendorong KPA bergerak cepat untuk menghentikan penularan lebih luas HIV/AIDS dikalangan gay, karena kelompok ini cenderung berhubungan satu sama lain dengan cukup intens, dan tidak dibatasi wilayah kota saja atau kabupaten saja.