Sukabumi Update

Mengenal Evina, Mobil Listrik Rancangan Pria Asal Ciemas Sukabumi Dasep Ahmadi

SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin sudah banyak yang lupa dengan mobil listrik bernama Evina yang dirancang oleh pria asal Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, yakni Dasep Ahmadi. Seperti halnya Tucuxi, Selo dan lain-lain, Evina menjadi salah satu mobil listrik rancangan anak bangsa yang diharapkan bisa menjadi kendaraan listrik masa depan.

Evina yang memiliki arti Electric Vehicle Indonesia ini sempat populer di tahun 2013. Nama Evina diberikan oleh direktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji.

Hal tersebut karena pihak Ahmadi melalui PT Sarimas Ahmadi Pratama menggandeng PLN dalam pengembangan mobil listrik ini. Di sini PLN berperan sebagai penyedia infrastruktur bagi mobil listrik.

Baca Juga :

Mengenal Mobil Listrik Evina

photoMobil listrik Evina yang dirancang oleh pria asal Ciemas, Sukabumi yakni Dasep Ahmadi - (via museumlistrikpln.com)</span

Mobil listrik Evina merupakan kendaraan listrik berbentuk city car yang memiliki lima pintu dan mampu menampung hingga lima orang penumpang.

Mobil ini ditenagai oleh baterai lithium ion berkapasitas 21 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 135 Km untuk sekali pengisian baterai.

Dilengkapi mesin yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 50 horsepower menjadikan mobil listrik mungil ini mampu melaju hingga kecepatan 120 Km per jam.

Evina sendiri memiliki dimensi panjang 345 cm, lebar 149 cm, tinggi 160 cm dan memiliki berat kosong hingga 900 Kg.

Namun, seperti mobil listrik karya anak bangsa lainya, mobil listrik Evina tidak pernah diproduksi masal dan nasibnya pun tidak jelas hingga saat ini.

Dasep Ahmadi, sang Perancang Evina

photoDasep Ahmadi, perancang mobil listrik Evina - (Istimewa)</span

Dasep Ahmadi lahir di Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 18 Januari 1965.

Pria yang konsen dengan dunia otomotif ini merupakan lulusan Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung.

Dasep Ahmadi lulus dari ITB tahun 1990 kemudian bekerja di PT Pindad (Perindustrian Angkatan Darat), kemudian pada tahun 1992 Ia pindah ke PT Astra International, disana Dasep menjadi bagian pengembangan teknologi.

Saat bekerja di Astra itu pula Ia mendapat beasiswa ke Jerman hingga kemampuannya di bidang mekatronika semakin kuat.

Untuk diketahui, mengutip dari laman p2 Telimek LIPI, Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi, mengoperasikan dan memelihara sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan.

Di tahun 1998, Dasep Ahmadi keluar dari Astra dan mendirikan perusahaan bernama PT Sarimas Ahmadi Pratama. Dari sinilah perjalanan pria kelahiran Sukabumi merancang mobil listrik dimulai.

Saat itu Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN menjajaki proyek mobil nasional dan mengajak Dasep bergabung kedalam tim Putra Petir yang berisi para ahli mesin dan elektronik.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI