Sukabumi Update

Body Roll Pada Mobil: Penyebab dan Cara Mencegahnya

SUKABUMIUPDATE.com - Body roll mungkin masih asing bagi sebagian orang. Istilah ini digunakan untuk  menggambarkan kondisi mobil yang terasa miring saat menikung.

Body mobil seolah-olah terlempar keluar jalur saat sedang berbelok atau bermanuver tajam, sehingga menyebabkan penumpang terasa terlempar ke arah berlawanan.

Contohnya ketika mobil berbelok ke kiri, maka penumpang akan merasa terlempar ke kanan, begitu pun sebaliknya. Kejadian ini biasanya terjadi pada mobil dengan body (badan) tinggi.

Namun mobil dengan body kecil pun dapat mengalami hal ini, tapi dampak yang dirasakan tidak akan separah mobil dengan body tinggi seperti bus, minibus, truk, dan SUV (Sport Utility Vehicle).

Baca Juga :

Ini terjadi sebagai efek gaya sentrifugal dimana benda yang bergerak melingkar dengan cepat maka efeknya benda tersebut akan menjauh dari pusat putaran.

Kondisi seperti ini perlu diperhatikan karena kendaraan bisa saja terpental atau terguling saat berbelok.

Penyebab mobil mengalami body roll

Ada beberapa penyebab mobil dapat mengalami body roll dan menjadikan perjalanan jadi membahayakan.

1. Karet Suspensi Sudah Aus

photo(Ilustrasi) Suspensi mobil - (via transgold.com.au)</span

Karet suspensi (bushing arm) yang  mulai aus akibat penggunaan jangka panjang akan berdampak buruk pada mobil.Hal ini dapat menyebabkan terjadinya fenomena body roll.

Ketika karet suspensi aus, perpindahan dan perubahan sudut kemudi akan semakin tidak merata dan menyebabkan kendaraan oleng.

2. Body Mobil Tinggi

Body mobil yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya fenomena body roll pada mobil.

Mobil dengan body tinggi akan mendapatkan gaya dorong lebih besar ketika sedang berbelok.

Hal itu dapat menyebabkan kemungkinan terbalik akan lebih besar, baik mobil sedang dalam keadaan kosong atau penuh. 

Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan mobil yang memiliki body pendek.

Contohnya mobil balap Formula one yang sering melewati tikungan dengan  kecepatan  tinggi. Namun mobil tetap stabil dan tidak terguling karena bodinya yang sangat rendah.

3. Shock Absorber Lemah

Shock absorber (peredam Kejut) yang sudah mulai melemah menjadi salah satu penyebab mobil mengalami body roll atau limbung.

Fungsinya dari komponen ini yaitu sebagai peredam hentakan yang dihasilkan kendaraan terutama ketika melewati jalan yang tidak rata.

Seiring waktu, shock absorber akan mengalami penurunan performa, salah satunya komponen ini akan melemah.Dan ketika shock absorber mulai melemah, maka akan kehilangan daya peredamnya.

Hal ini akan sangat membahayakan karena mobil akan mengalami guncangan yang berlebih saat melewati jalan yang tidak rata.

Selain itu, ketika melewati tikungan yang cukup tajam, mobil dapat mengalami limbung atau body roll.

4. Kurang Tekanan Angin Ban

photo(Ilustrasi) Ban mobil kekurangan tekanan angin - (Pixabay.com stux)</span

Tekanan angin ban yang kurang pada salah satu ban mobil juga dapat menyebabkan mobil mengalami body roll atau limbung. Namun, dampak yang ditimbulkan pada mobil tidak akan terlalu besar.

Pengemudi akan merasakan hal aneh atau berbeda ketika ban mobil mengalami kurang tekanan angin terutama saat berbelok.

Hal ini menyebabkan ban dengan tekanan angin yang kurang akan memiliki daya cengkram yang tidak sempurna.

Sehingga ketika berbelok, mobil dapat menjadi limbung dan seolah-olah akan terguling.

Untuk itu, tekanan angin ban  harus sering diperiksa terutama pada mobil dengan body besar.

Hal ini untuk mengurangi risiko mobil mengalami body roll atau limbung.

5. Ball Joint longgar

Penyebab mobil mengalami body roll selanjutnya adalah ball joint mulai longar dan aus.

Ball joint adalah komponen pada kaki-kaki mobil yang berfungsi menopang beban roda saat berbelok.

Kondisi ball joint yang mulai aus akan memberikan dampak negatif pada perubahan sudut kemudi, bagian ban dan suspensi mobil.

Bahkan jika ball joint mengalami aus dan longgar sedikit saja akan sangat terasa saat mobil berbelok.

6. Mengemudi Dengan Kecepatan Tinggi

photo(Ilustrasi) Mengemudi dengan kecepatan tinggi - (Pexels.com Jordan Hyde)</span

Body roll dapat dialami oleh kendaraan yang bermanuver atau berbelok dengan kecepatan cukup tinggi.

Kecepatan yang tinggi ini akan menyebabkan gaya dorong semakin meningkat.

Untuk itu, turunkan kecepatan ketika akan memasuki belokan terutama belokan tajam, karena gaya sentrifugal hanya akan terjadi pada kecepatan yang cukup tinggi.

Mencegah terjadinya body roll

photo(Ilustrasi) Anti roll bar - (via gaukmotors co uk)</span

Body roll atau limbung akan sangat mengganggu kenyamanan berkendara, baik pengemudi maupun penumpang.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko terjadinya body roll. Pertama kamu bisa mengganti suspensi dengan yang lebih keras.

Tapi, hal ini dapat mengurangi kenyamanan mobil saat digunakan karena suspensi jadi kurang baik dalam meredam getaran .

Kemudian, bisa dengan memperkuat. Caranya yaitu dengan memasang sway bar, stabilizer link atau anti roll bar.

Komponen ini berfungsi mengurangi kelenturan shockbreaker sehingga mobil akan lebih stabil saat berada di tikungan.

Bentuk dari komponen ini yaitu berupa besi yang melintang di bawah mobil bagian belakang. Biasanya komponen ini diberi warna yang mencolok seperti merah, biru atau kuning.

Lalu, cara yang paling mudah untuk mengurangi risiko body roll yaitu dengan mengurangi kecepatan saat akan berbelok.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI