Sukabumi Update

Berkendara Saat Hujan, Ini 6 Tips Menghindari Bahaya Aquaplaning

SUKABUMIUPDATE.com - Berkendara saat hujan mengguyur memang perlu kehati-hatian serta konsentrasi penuh agar kamu selalu waspada terhadap banyak hal, termasuk genangan air di tengah jalan karena dapat memicu terjadinya aquaplaning.

Namun sepertinya banyak yang belum mengetahui bahaya tersebut dan berikut penjelasannya.

Apa Itu Aquaplaning?

Aquaplaning atau terkadang disebut Hydroplaning merupakan kondisi dimana roda kendaraan kehilangan traksi atau daya cengkram terhadap permukaan jalan.

Hal ini menyebabkan kendaraan tergelincir atau hilang kendali dan tak jarang berujung kecelakaan lalu lintas yang fatal.

Baca Juga :

Penyebab Aquaplaning

photo(Ilustrasi) Genangan air di permukaan jalan menjadi penyebab terjadinya aquaplaning - (Pexels.com Collin Ferl)</span

Penyebab utamanya adalah genangan air di permukaan jalan yang sedang dilewati. Genangan air ini mampu mengakibatkan ban kehilangan traksi dan menyebabkan mobil menjadi tergelincir hingga sulit dikendalikan.

Air memiliki viskositas atau tingkat kekentalan yang membuat air perlu waktu untuk mengalir, meski mendapat tekanan dari bobot mobil yang melewatinya.

Air yang tidak sempat dipindahkan atau dipecah oleh alur ban akan tetap bertahan dibawah permukaan ban dan membentuk lapisan tipis.

Meski tipis, genangan air mampu menahan ban untuk menyentuh permukaan jalan dan menyebabkan ban kehilangan traksi.

Tipisnya lapisan air ini menyebabkan kamu tidak menyadari potensi bahaya yang dapat terjadi sehingga kurang berhati-hati.

Apalagi jika kondisi ban sudah gundul, resiko mengalami aquaplaning sangat tinggi karena kemampuan ban dalam memecah genangan air akan berkurang.

Faktor lain adalah kecepatan dan bobot mobil. Jika melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang tergenang air dan ditambah bobot mobil yang ringan,

maka downforce akan berkurang sehingga mobil akan mudah terangkat dan seolah-olah melayang.

Mobil-mobil dengan ground clearance tinggi seperti jenis MPV atau SUV lebih beresiko mengalami aquaplaning jika dibandingkan dengan mobil jenis sedan atau hatchback yang memiliki ground clearance rendah.

Jika disimpulkan, aquaplaning disebabkan oleh genangan air, ban yang gundul, kecepatan tinggi dan downforce (gaya tekan ke bawah) yang kurang.

Aquaplaning ini terjadi begitu cepat, mungkin hanya sepersekian detik saja. Analogi sederhana seperti ketika kamu terpeleset di ubin yang licin.

Karena begitu cepat menjadikan kamu salah melakukan antisipasi dan tak jarang mengakibatkan kecelakaan.

Tips Menghindari Bahaya Aquaplaning

Meskipun bisa sangat mebahayakan, aquaplaning ini bisa kamu hindari dengan melakukan cara-cara berikut.

1. Kurangi Kecepatan

photo(Ilustrasi) Mengemudi dalam kondisi hujan - (Unplash.com Thái An)</span

Ketika berkendara di waktu hujan kamu diwajibkan untuk menurunkan kecepatan mobil untuk mengurangi resiko ban kehilangan traksi.

Dengan menurunkan kecepatan maka akan memberikan waktu pada ban mobil untuk memindahkan lapisan air di bawah permukaan ban sehingga traksi tidak sampai hilang total.

Selain itu kamu juga menjadi lebih leluasa mengamati kondisi sekitar dan memiliki waktu untuk menghindari hal-hal yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

2. Fokus Saat Mengemudi

Biasakan untuk tetap fokus saat mengemudi apalagi ketika mengemudi saat hujan, potensi bahaya akan bertambah.

Jangan melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi kamu meski itu dilakukan hanya sesaat.

Misalnya menggunakan handphone entah itu berkirim pesan atau menelpon, mengutak-atik head unit.

Hal seperti ini dapat mengalihkan fokus kamu saat mengemudi. Jika hal itu penting untuk dilakukan, sebaiknya kamu menepi lebih dulu sehingga tidak membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

3. Hindari Manuver Mendadak

Jangan melakukan manuver mendadak apalagi ketika hujan seperti menikung tajam dengan cepat atau menyalip kendaraan lain dengan cepat. Hal ini akan memperbesar resiko mengalami aquaplaning.

Mengemudilah secara halus, baik saat mengatur kemudi ataupun kecepatan, serta tidak melakukan pengereman mendadak yang dapat menyebabkan ban kehilangan traksi.

4. Periksa Kondisi Ban

photo(Ilustrasi) Mengecek kondisi ban mobil - (Pexels.com Andrea Piacquadio)</span

Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, kondisi ban sangat perlu diperhatikan.

Rutinlah memeriksa kondisi ban mobil, pastikan ban tidak dalam kondisi gundul. Ban yang gundul akan mengurangi kemampuannya dalam memecah genangan air.

Jangan lupa juga untuk memeriksa tekanan angin ban, dan pastikan tetap dalam kondisi ideal.

Lakukan pemeriksaan pada semua ban sebelum kamu berkendara. Ban dengan kondisi yang baik akan memberikan performa yang baik pula dan meminimalisir resiko mengalami aquaplaning.

5. Perhatikan Kebersihan Kaca Jendela Mobil

Saat mengemudi waktu hujan, kebersihan kaca mobil perlu diperhatikan agar tidak mengganggu visibilitas kamu.

Karena itu pastikan wiper berfungsi dengan baik sehingga dapat membersihkan kaca mobil setiap saat.

Dengan kondisi kaca yang bersih, kamu akan lebih jelas mengamati kondisi jalan yang dilalui.

6. Matikan Mode Cruise Control

Beberapa kendaraan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur cruise control yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan secara otomatis pada mobil.

Sehingga mobil dengan fitur ini dapat dijalankan dengan kecepatan yang sudah diatur dan pengemudi tidak perlu sering menginjak pedal gas.

Jika mobil yang kamu gunakan memiliki fitur ini, sebaiknya jangan digunakan ketika kondisi hujan atau melewati jalan yang dirasa kurang aman, sehingga kamu memiliki kendali penuh terhadap mobil yang kamu kendarai.

Pada intinya kamu harus selalu waspada ketika mengemudikan sebuah kendaraan karena bahaya bisa datang dari manapun bahkan dari hal yang tidak kamu duga sebelumnya.

Kondisi kendaraan yang prima, tubuh dan pikiran yang fit akan dapat menghindarkan dari resiko kecelakaan.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI