Sukabumi Update

Minyak Kayu Putih Bisa Tingkatkan Performa dan Irit Bensin? Ini Kata Ahli

Ilustrasi. Benarkah mencampurkan minyak kayu putih dengan bensin bisa meningkatkan performa mesin dan bikin irit (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak yang penasaran mengenai mencampurkan minyak kayu putih dengan bensin bisa meningkatkan performa mesin. Selain itu dengan mencampurkan minyak kayu putih juga bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi irit.

Lalu apakah anggapan tersebut benar? Mengenai hal tersebut, Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan tanggapan.

Melansir dari poptren, Ia membeberkan fakta bahwa jika mencampur minyak kayu putih sebagai aditif BBM, justru akan membuat performa mesin menjadi menurun.

Baca Juga: Knalpot Motor Keluar Asap Putih? Kenali 6 Faktor Penyebabnya

"Minyak kayu putih memang sudah lama memiliki isu meningkatkan oktan dan bikin irit. Tapi karakternya yang kesat berpotensi mengurangi lubricity bahan bakar," ujar Dr. Yus.

"Jadi kalau saya lihat kemungkinan malah mengurangi kemampuan bahan bakar untuk melumasi jika digunakan jangka panjang," sambungnya.

Mencampur minyak kayu putih pada BBM hanya memberikan sensasi irit dan performa yang sifatnya sesaat, pendapat Yus. "Sebenarnya efeknya kecil, jadi orang itu hanya tersugesti bahwa saya menggunakan itu (minyak kayu putih) menjadi lebih enak," jelas Dr. Yus.

Baca Juga: Spesifikasi Motor KTM 890 Adventure R Rally, Hanya Ada 700 Unit di Dunia

Karya ilmiah yang menuliskan penggunaan minyak kayu putih sebagai bahan aditif BBM ditulis oleh satu satu mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Malang, dengan judul 'Pengaruh campuran minyak kayu putih pada Pertalite terhadap kinerja motor bensin Honda Supra X 125 R'.

Di dalamnya dijelaskan, bahwa dengan menambahkan zat aditif minyak kayu putih sebesar empat ml dalam satu liter bensin, maka akan dapat menaikkan performa motor dan menurunkan konsumsi bahan bakar.

Namun untuk membuktikannya, masih perlu adanya penelitian jangka panjang.

"Saya cari belum ada penelitian itu untuk jarak tempuh panjang, jadi paling tidak tiga kali penggantian oli," ungkap Yus.

Baca Juga: Mengenal 3 Komponen Utama Penggerak pada Motor Listrik, Lebih Simple

"Tapi apakah dalam jangka panjang akan irit, kalau menyebabkan keausan pada mesin justru setelah tiga kali ganti oli akan turun artinya mesin kendaraan kita akan lebih cepat aus," pungkasnya.

Sumber: Poptren

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT