Sukabumi Update

Bikin Gaduh dan Bisa Merusak Mesin, Ini 7 Dampak Negatif Menggunakan Knalpot Brong

Ilustrasi. Menggunakan knalpot brong memiliki dampak negatif baik bagi kendaraan itu sendiri maupun manusia | Foto: Unplash/Adam Rhodes

SUKABUMIUPDATE.com - Masih banyak pengendara yang menggunakan knalpot brong di kendaraan mereka. Penggunaan knalpot semacam itu kerap menimbulkan rasa tidak nyaman bagi masyarakat akibat suara yang ditimbulkan.

Padahal penggunaan knalpot brong telah dilarang, seperti mengacu pada laman humas.polri.go.id aksi pemasangan knalpot brong merupakan pelanggaran lalu lintas yang dapat ditindak secara hukum.

Selain itu, penggunaan knalpot brong juga memiliki dampak negatif baik bagi kendaraan itu sendiri maupun manusia. Nah, dikutip dari Tempo.co, berikut tujuh dampak negatifnya.

Baca Juga: Pakai Knalpot Brong, Puluhan Pemotor di Jalanan Kota Sukabumi Ditilang

1. Mengganggu Ketentraman

Tentunya tidak etis jika membuat bising dengan knalpot di jam-jam istirahat seperti ketika tidur siang ataupun tengah malam. Masih dari sumber yang sama menyatakan, bahwa masyarakat sering mengeluh akibat kebisingan suara terutama bagi yang memiliki anak bayi serta balita yang begitu sensitif. Dan tentunya itu sangat merugikan warga yang memiliki tempat tinggal dekat jalan.

2. Mengurangi Rasio Bahan Bakar dan Udara pada Kendaraan

Dikutip dari publikasi ilmiah Universitas Negeri Padang berjudul Pengaruh Penggunaan Knalpot karya Putra, dan kawan-kawan, gas pembuangan yang telah melalui knalpot dapat menekan kembali ke sistem kendaraan.

Fenomena itu dikenal dengan back pressure, dan masuknya gas buang tersebut ke dalam kendaraan dapat mengurangi efisiensi bahan bakar karena bertemu dengan bensin. Akibatnya yang terjadi yaitu rasio bahan bakar serta udara pada mesin terkikis.

Baca Juga: Spesifikasi Motor Matic Yamaha Lexi LX 155 yang Dirilis Mulai Rp 25 Jutaan

3. Merusak Indra Pendengaran Telinga

Masih dari sumber yang sama, aturan standar kendaraan telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 07/2009. Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor untuk kendaraan volume 80 cc ke bawah harus memiliki desibel knalpot maksimal 85, 80-175 cc 90 desibel, dan 175 cc ke atas maksimal 90 desibel. Karena suara itu yang mampu ditoleransi oleh telinga manusia, jika lebih maka dapat merusak telinga si pengendara maupun warga sekitar.

4. Tinggalkan Polusi Asap bagi Pengendara Lain serta Lingkungan

Tak jarang kendaraan bermotor yang memasang knalpot brong mengeluarkan asap hitam yang mengganggu penglihatan pengendara lain. Dilansir atas laman resmi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magetan, asap knalpot brong sangat kotor dan tidak bagus bagi pernapasan manusia. Selain itu, dampaknya bagi lingkungan juga buruk karena terkontaminasi polusi kendaraan.

Baca Juga: Tampil Imut, Mobil Listrik Wuling Binguo EV Edisi Mickey Mouse Resmi Dirilis

5. Kendaraan Menjadi Lebih Panas

Pemasangan knalpot brong kadang kala terjadi kebocoran yang membuat sirkulasi pendingin dalam mesin kendaraan tidak berfungsi. Dari astramotor.co, efek itu disebut membuat suhu pada kendaraan menjadi lebih panas walaupun digunakan tidak berlebihan. Akibatnya mesin menjadi lebih berat dan kecepatan kendaraan melambat.

6. Pembakaran Mesin Tidak Optimal

Masih dari sumber yang sama, knalpot brong dalam pemasangannya tidak jarang membuat lebih cepat karatan serta lubang tertentu. Akibatnya proses pembuangan gas terganggu dan pengendara sendiri yang tidak nyaman dalam menggunakan kendaraan tersebut. Pembakaran yang tidak optimal juga kadang membuat aus mesin.

Baca Juga: Tak Jauh dari Jakarta, Tempat Glamping di Bogor yang Punya View Cantik

7. Membutuhkan Pasokan Bahan Bakar yang Lebih Banyak

Mengutip atas deltalube.com, knalpot brong umumnya mengalirkan gas buang bervolume besar, sehingga untuk pasokan bahan bakar memerlukan lebih banyak dibandingkan kendaraan dengan knalpot normal. Tentunya ini sangat boros dan merugikan pengendara dari segi ekonomi.

Sumber: Tempo.co

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT