SUKABUMIUPDATE.com - MotoGP sebagai level tertinggi untuk seri balapan Grand Prix sepeda motor bukan hanya menjadi ajang adu tangkas para rider di sirkut saja, tetapi menjadi inspirasi lahirnya teknologi masa depan bagi dunia motor.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini empat teknologi canggih yang digunakan dalam dunia MotoGp. Beberapa teknologi diantaranya bahkan telah diwariskan ke motor-motor pabrikan.
1. Traction Control System
Sebagian besar motor yang tampil dalam MotoGp menggunakan traction control system. Teknologi ini berfungsi untuk mencegah guncangan atau selip saat melintasi tikungan.
Dengan menggunakan traction control system ini akselerasi seorang rider akan jauh lebih maksimal. Teknologi tersebut lebih fokus pada ban belakang agar terhindar dari slip.
2. Komunikasi Radio
Awalnya teknologi yang satu ini sempat dianggap tidak terlalu penting dalam arena MotoGP. Bagaimana tidak, selama ini teradpat pemikiran bahwa pembalap akan sepenuhnya mandiri tanpa tim dalam menentukan strategi saat berada di sirkuit.
Nyatanya komunikasi radio ini dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan pembalap. Sebab pesan yang dikirimkan melalui teknologi tersebut berupa peringatan kemungkinan bahaya di trek. Termasuk menjadi notifikasi penalti jika ada rider yang melakukan pelanggaran.
Ilustrasi: Pembalap motor - (Freepik)</span3. Swing Arm
Teknologi Swing arm melekat pada bagian roda belakang serta rangka utama motor. Fungsinya untuk menjaga stabilitas motor agar tidak terguncang di trak yang tidak rata.
Teknologi tersebut menjadikan suspensi roda belakang menjadi jauh lebih ringan. Dengan begitu keseimbangan motor akan lebih stabil.
4. Blue Core
Pembalap Valentino Rossi semakin mempopulerkan teknologi yang satu ini, setelah digunakannya pada motor YZR-M1. Namanya Blue core, berfungsi untuk mengoptimalkan tenaga motor namun tetap hemat bahan bakar.
Hebatnya lagi, ini adalah teknologi yang ramah lingkungan. Blue Core hasil dari pengembangan mesin yang mengefisiensikan pembakaran, namun diimbangi dengan peningkatan pendinginan.
Editor : Toni Kamajaya