Sukabumi Update

Lirik Lagu Galang Rambu Anarki dari Iwan Fals, Suara Resah Kenaikan Harga BBM?

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak warganet yang memakai lirik lagu Galang Rambu Anarki karya Iwan Fals sebagai bentuk penyampaian protes, karena dianggap sesuai dengan yang mereka rasakan ditengah kenaikan harga BBM yang saat ini terjadi.

Mengutip dari Tempo.co, sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kenaikan harga Solar subsidi menjadi Rp6.800 per liter, Pertalite menjadi Rp10.000 per liter, dan Pertamax Rp14.500 per liter. Secara sederhana, kenaikannya berkisar Rp1.700-2.550 per liter.

Makna Lagu Rambu Galang Anarki karya Iwan Fals

Berdasarkan cerita di kanal YouTube Iwan Fals Musica berjudul Ngalor Ngidulnya Iwan Fals – Galang Rambu Anarki, penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu bercerita mengenai cerita di balik pembuatan lagu Galang Rambu Anarki dalam album Opini. Khusus untuk lagu ini, Iwan Fals bekerja sama dengan Ian Antono dalam pembuatannya.

Menurutnya, lagu ini dibuat menyambut kelahiran anaknya yang namanya dipakai dalam judul lagu tersebut. Hari kelahiran anaknya sendiri bertepatan pada tahun baru, yaitu pada 1 Januari 1982.

Namun saat itu juga telah terjadi harga BBM naik yang membuat Iwan Fals semakin cemas dengan kekhawatiran kondisi keluarganya.

Baca Juga :

“Kelahirannya bersamaan dengan keputusan pemerintah saat itu untuk menaikan harga BBM. Saya pun buah gelisah membayangkan kalau habis ini harga-harga yang lain tentu akan naik juga,” ujarnya dalam kanal YouTubenya, diunggah pada 24 Maret 2021.

Meskipun saat itu ia telah mengeluarkan lagu berjudul Guru Oemar Bakrie yang dirilis pada 1981 yang membuat namanya naik daun, tetapi ia merasa belum pasti mencukupi penghasilanya waktu itu.

Sebagai pemusik, Iwan Fals mengaku bahwa ketika membuat lagu ini sangat memikirkan anaknya di masa depan. Oleh karenanya, kecemasannya membuat ingin agar Galang tumbuh cepat dewasa dan membantu keluarganya. Namun Galang meninggal pada umur 15 tahun.

Lebih rinci mengenai lagu ini, Iwan Fals terinspirasi dari pulau Galang yang menampung orang-orang dalam perahu dari Vietnam.

Mereka disinyalir tidak ingin mengikuti paham komunis sehingga melarikan diri dari negaranya. Dengan demikian, mereka ingin juga mendapatkan harapan baru di tanah baru.

Maka dari itu, dengan kehadiran anaknya itu ia berharap seperti Pulau Galang. Yang memungkinkan dapat menampung ribuan orang jumlahnya dalam diri Galang.

“Saya berharap ya Galang seperti itu. Dia dapat menampung segala keluh kesah atau tentang berbagai mimpi manusia tentang masa depannya. Selain itu niat baik dari diri Galang mampu untuk menghimpun orang-orang tersebut,” ujarnya.

Jika diamati dari makna kata ‘Rambu’ dalam judul lagunya. Hal ini dapat diartikan sebagai petunjuk hidup seseorang. Misalnya ada seseorang yang kebingungan, maka Galang dapat jadi petunjuk sekaligus menjadi obor penyuluh

“Paling nggak kita secara naluri butuh kabar. Kalau nggak, tentu akan tersesat hidup kita nantinya. Atau selebihnya jadi petunjuk yang masuk akal untuk arah kehidupan,” lanjutnya.

Kemudian kata ‘Anarki’ menurutnya sering disalahartikan oleh banyak orang sebagai perusuh atau perusakan. Menurutnya arti tersebut lebih cocok diartikan kepada sikap vandalisme.

"Kalau anarki berbeda, dia cuma seseorang yang nggak suka sama negara. Lalu nggak suka juga dengan hierarki atau berbagai aturannya. Sesungguhnya anarki sendiri nggak suka perang dan lebih cinta damai,” tambahnya.

Baca Juga :

Nama Galang sendiri sebelumnya akan dinamakan Al Amin oleh neneknya, sedangkan oleh ibunya akan dinamakan Lanang. Namun suara terbesar tetap dimenangkan oleh sang vokalis Iwan Fals.

Bahkan dalam lagunya, Rosana, istri Iwan Fals menyumbang suara pada bagian lirik "BBM naik tinggi, susu tak terbeli"  dan yang suara "tak mampu beli susu" itu suara istrinya sendiri.

photo(Ilustrasi) Iwan Fals saat tampil diatas panggung - (Instagram/iwanfals)</span

Lirik Lagu Galang Rambu Anarki Ciptaan Iwan Fals

Galang rambu anarki anakku

Lahir awal januari menjelang pemilu

Galang rambu anarki dengarlah

Terompet tahun baru menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah

Tangisan pertamamu ditandai bbm

Membumbung tinggi

Maafkan kedua orangtuamu

Kalau tak mampu beli susu

Bbm naik tinggi

Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi

Mungkin bayi kurang gizi

Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Galang rambu anarki dengarlah

Terompet tahun baru menyambutmu

Galang rambu anarki ingatlah

Tangisan pertamamu ditandai bbm

Melambung tinggi

Maafkan kedua orangtuamu

Kalau tak mampu beli susu

Bbm naik tinggi

Susu tak terbeli orang pintar tarik subsidi

Mungkin bayi kurang gizi

Galang rambu anarki anakku

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Cepatlah besar matahariku

Menangis yang keras janganlah ragu

Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu

Baca Juga :

SUMBER: SDA | TEMPO.CO/FATHUR RACHMAN

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI