Sukabumi Update

Band Radja Terima Ancaman Pembunuhan di Malaysia, Polisi Tangkap Dua Tersangka

Polisi mengamankan dua orang tersangka usai Band Radja diancam dibunuh saat melakukan konser di Malaysia | Foto: Instagram/@bandradjaofficial

SUKABUMIUPDATE.com - Kejadian cukup menyeramkan menimpa salah satu band asal indonesia Radja saat melakukan konser di Malaysia. Band Radja menerima ancaman pembunuhan. Hal tersebut juga diungkapkan salah satu personil band tersebut.

Vokalis Band Radja, Ian Kasela mengatakan bandnya itu menerima ancaman pembunuhan setelah konser di Larkin Arena Indoor Stadium di sini sekitar pukul 11.15 malam pada hari Sabtu, 11 Maret 2023.

Menurut sang vokalis, telah terjadi kesalahpahaman antara mereka dan penyelenggara. Mengutip dari Tempo.co, Polisi Johor, Malaysia menangkap dua tersangka berusia 37 dan 48 tahun yang disebut mengancam Band Radja.

Baca Juga: Fakta Menarik Rosé  BLACKPINK yang Saat Ini Sedang Trending

Menurut Kepala Polisi Johor Datuk Kamarul Zaman Mamat para tersangka ditangkap di markas polisi distrik selatan Johor Baru pada pukul 15.30 hari Minggu, 12 Maret 2023. "Kasus ini sedang diselidiki berdasarkan Bagian 506 KUHP untuk intimidasi kriminal dan Bagian 14 Undang-Undang Pelanggaran Kecil tahun 1955 untuk perilaku menghina.

Investigasi mengungkapkan bahwa salah satu tersangka adalah warga lokal dan yang lainnya warga asing," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Yang memiliki informasi bisa datang atau hubungi kantor polisi terdekat," katanya.

Kementerian Komunikasi dan Digital akan menunggu penyelidikan polisi menyusul kasus ancaman pembunuhan terhadap band rock populer Indonesia Radja. Menteri Komunikasi, Fahmi Fadzi mengatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati dengan kata-kata mereka, terutama di media online. Sebabnya perkataan tersebut bisa dengan mudah disalahartikan oleh orang lain.

Baca Juga: Aura Sumringah, Grup Musik yang Memberi Warna Baru di Skena Musik Sukabumi

“Kami akan membiarkan polisi melanjutkan penyelidikan. Saya diberitahu bahwa beberapa orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, jadi kami akan menunggu informasi baru dari pihak berwenang,” katanya dilansir dari The Star.

“Saya pikir kita harus memperhatikan apa yang kita katakan secara online, dan itulah mengapa literasi digital atau internet itu penting. Kadang-kadang, apa yang kita anggap lelucon bisa jadi berbeda dengan orang lain,” ujar Fahmi.

Fahmi juga ditanya soal apakah kasus yang menimpa Band Radja akan mempengaruhi status Malaysia dalam menyambut artis asing ke negara itu. “Malaysia selalu terbuka untuk bisnis, dan Korporasi Pengembangan Film Nasional Malaysia (Finas) telah membuat laporan yang mengharapkan investasi senilai RM 1,02 miliar dalam produksi film lokal di negara itu tahun ini,” katanya.

Sebelumnya Mamat mengakui polisi telah menerima laporan soal ancaman pembunuhan terhadap Band Radja. Polisi mulai merekam pernyataan dari para korban dan melacak orang-orang yang dicurigai setelah menerima laporan pada pukul 5.34 pagi.

Baca Juga: Ramaikan Skena Musik Sukabumi, Himalayan Band Rilis Single Bertajuk ‘Menjaga Rasa’

"Penyelidikan sedang dilakukan berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Kecil 1955 dan Pasal 506 KUHP," katanya dalam sebuah pernyataan hari ini.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Ian Kasela mengatakan kesalahpahaman terjadi setelah Band Radja manggung di Malaysia. Dia mengaku sangat takut atas ancaman itu. "Maaf ya, kami sangat takut sekali karena tak ada perlindungan, mereka dengan bodyguard full," tulis Ian Kasela dalam unggahan lainnya di Instagram setelah peristiwa terjadi pada Sabtu lalu.

Sumber: Tempo.co (The Star | Instagram)

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT