Sukabumi Update

Orkes Baragajul, Band Asal Surade Sukabumi dengan Lirik Kritik Sosial

SUKABUMIUPDATE.com - Nama band asal Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi ini cukup unik yaitu Orkes Baragajul yang disingkat OKB. Baragajul sendiri yang merupakan bahasa sunda dengan arti nakal itu. Kendati namanya demikian, tapi OKB, justru membawa pesan sosial mengenai kehidupan saat ini.

Diantaranya, lagu Parabola (Parawan Jebol Tiheula - perawan jebol duluan) yang mengkritik pergaulan remaja sekarang. Band dengan lirik sunda ini dibentuk tahun 2019.

Beranggotakan 7 orang personil. Mereka adalah Ibenk (29 tahun) vocalis, Dena (27 tahun) vocal 2, Bonol (27 tahun) Basis, Abah (31 tahun) gendang 1, Tia (33 tahun) gendang 2, Epul (27 tahun) gitar 1, Agung (26 tahun) drum serta Jangkis (32 tahun) gitar 2.

Baca Juga :

Penamaan Orkes Baragajul (OKB) merupakan kesepakatan dari para personilnya, karena dulu mereka ini memiliki latar belakang orang urakan. "Kami bersepakat menamai Orkes Baragajul (nakal), karena rata - rata kami itu dulu bisa dibilang urakan, tapi kami tetap penyayang keluarga dan mengedepankan tatakrama," jelas Ibenk, salah satu pendiri OKB kepada Sukabumiupdate.com, Senin (7/6/2021).

Nama Orkes Baragajul juga bertujuan menguatkan konsepnya sebagai band yang mengangkat isu sosial. "Jadi baragajul bukan sifat, tetapi baragajul tuh nama yang berani tampil di tengah banyak problema yang melanda ditengah masyarakat," jelasnya. 

Menurut pria bernama Epul ini, pada tahun 2019 tiga lagu berhasil diciptakan yaitu Parabola, Tua Bangka dan Salome. Seluruh lagu itu, terinspirasi dari sisi kehidupan anak - anak muda jaman sekarang dengan sasaran pesan moral masalah kehidupan sosial dan pergaulan dapat tersampaikan. "Membawa pesan nyereud (menyinggung) kelakuan anak - anak [remaja] sekarang, supaya bercermin bahwa gaul bebas tidak baik juga," terangnya.

Dia menyatakan, OKB mendapat banyak permintaan tampil dari mulai acara hajatan maupun kegiatan komunitas. Tak hanya di Sukabumi, mereka bahkan pernah pentas di salah satu acara di Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.  

Tapi semuanya berubah saat Pandemi Covid-19, panggilan untuk tampil tak ada. Kegiatan pun hanya diisi sebatas latihan saja 1 kali seminggu. Kendati demikian, para personil dari band ini tetap sibuk dengan pekerjaan sehari-harinya.

"Para personil juga sudah berkeluarga, mereka pun berupaya untuk tetap mengutamakan kebutuhan keluarga. Ada yang jualan ayam potong di pasar, tukang cukur,ada yang kerja sound system, serta jualan roti," ungkapnya.

Untuk cek lagu-lagunya klik disini!

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI