Sukabumi Update

Kominfo Blokir 1.321 Hoaks Politik Jelang Pemilu 2024

Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kominfo telah melakukan penanganan terhadap ribuan hoaks politik jelang Pemilu 2024. |Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyatakan Kominfo telah melakukan penanganan terhadap ribuan hoaks politik jelang Pemilu 2024. 

Dia menyatakan, konten-konten yang terkait isu politik itu telah diblokir Kominfo. Hal itu, kata Johnny, dalam upaya mengawasi ruang digital jelang Pemilu 2024.

"Hingga 4 Januari 2023, informasi yang terkait dengan hoaks sudah dilakukan penutupan, atau kami telah melakukan penanganan konten sebanyak 1.321 hoaks politik," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Tak hanya itu, Plate juga mengklaim telah memblokir 11 streaming TV dan 86 URL karena dianggap radikal.

Baca Juga: Dari 8 Kini Hanya 6, SMA-SMA di Sukabumi Dalam Daftar Sekolah Terbaik Nasional 2022

Untuk mengantisipasi penyebaran hoaks di Pemilu 2024, Plate mengklaim telah melakukan beragam kerja sama dengan berbagai lembaga. Salah satu terbarunya adalah penandatanganan nota kesepahaman atau MoU bersama Polri.

Adapun poin kerja sama itu mencakup pertukaran data dan/atau informasi, pencegahan penyebarluasan dan penggunaan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang dilarang, hingga bantuan keamanan.

Keempat adalah penegakan hukum, penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, hingga peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia.

Baca Juga: 5 Ramalan Jayabaya 2023, Maraknya Fenomena Cocokologi Faktual Masa Depan

Selain itu, Kominfo juga telah memberikan dukungan kepada Komisi Pemilihan Umum berupa menyediakan layanan informasi untuk kepentingan Pemilu. MoU Kominfo dan KPU ini telah ditandatangani sejak 22 November lalu.

"Kami berharap sinergi antar kedua lembaga makin kuat. Terlebih di tengah ancaman kejahatan siber yang kian canggih saat ini, yang bisa menyerang tiap saat, tiap hari, bahkan tiap detik," jelasnya.

Sumber: Suara.com

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT