Sukabumi Update

Dirilis di Sukabumi, Sejarah Rompi Oranye KPK Alias Seragam Koruptor

Rompi oranye KPK yang ternyata dirilis di Sukabumi. | Foto: kpk.go.id

SUKABUMIUPDATE.com - Di Indonesia, koruptor masih bisa bergaya trendi. Saat difoto wartawan, mereka justru menebar senyum sana sini. Perlu upaya agar orang-orang itu sadar korupsi perbuatan busuk, bukan prestasi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memulainya dengan rompi, dan sejarah ini datang dari Sukabumi.

Mengutip situs resmi KPK pada Kamis (12/1/2023), transformasi baju tahanan tersebut bermula saat penampilan terdakwa kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom menarik perhatian media.

Dia muncul ke hadapan publik dengan jaket putih berlogo KPK, dipadukan dengan ikat pinggang besar warna hitam. Di bagian bawah, Miranda mengenakan rok warna hitam-putih bermotif batik, lengkap dengan sepatu hak tinggi warna hitam mengkilap.

Meski jaket ini dibordir tulisan 'Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi', Miranda tetap tampil modis. Padahal kebijakan tahanan KPK menggunakan jaket tersebut supaya para koruptor mempunyai ciri khusus dan memberi efek malu atas perilakunya.

Baca Juga: KPK Sebut Sukabumi, Tempat yang Digeledah Terkait Kasus Lukas Enembe

Ketua KPK saat itu, Abraham Samad mengatakan, sejak diluncurkan pada 13 Juli 2012, jaket berwarna putih itu memang banyak mendapat kritik dari sejumlah pihak, mulai politisi hingga pelajar. Mereka meminta warna jaket diubah.

Abraham menuturkan warna putih dinilai tidak memberikan efek jera dan malu. Dia mengakui banyak surat masuk untuk meminta warna tersebut diganti.

Diketahui, lima tahun sebelum KPK menetapkan penggunaan jaket warna putih, pada 12 Agustus 2008, Koalisi Masyarakat Sipil sempat mengusulkan sejumlah contoh pakaian untuk tahanan lembaga antirasuah tersebut.

Kala itu, aktivis antikorupsi melakukan semacam peragaan busana dari area parkir Gedung KPK menuju lokasi konferensi pers. Ada tiga model dalam peragaan itu. Ketiganya menggunakan busana berupa terusan berlengan dengan celana panjang, lengkap rantai hitam dan pemberat yang dilingkarkan di kakinya. Mirip narapidana di beberapa buku cerita.

Saat itu tampak satu aktivis mengenakan pakaian berwarna oranye. Pakaian tersebut dia sulap dari baju bekas petugas kebersihan. Sementara aktivis lainnya mengenakan pakaian berwarna merah yang dimodifikasi dari seragam montir. Kemudian aktivis yang terakhir mengenakan pakaian praktik siswa sekolah kejuruan berwarna hitam. Di bagian belakang ketiga pakaian tersebut tertulis 'Tahanan KPK'.

Baca Juga: Lukas Enembe Ditangkap KPK, Jokowi: Proses Penegakan Hukum Harus Dihormati

Setelah fenomena jaket modis tahanan KPK mencuat ke permukaan, lembaga antikorupsi ini kembali memikirkan bagaimana desain pakaian tahanan pada pertengahan 2013. Pimpinan lembaga tersebut kemudian menugaskan Kepala Bagian Rumah Tangga, Harry Hidayati, untuk mendesain bagaimana model rompi tahanan yang baru, berangkat dari masukan Koalisi Masyarakat Sipil.

Harry selanjutnya membuat desain sejumlah pakaian dengan beragam pilihan warna seperti loreng-loreng, hijau, dan oranye. Akhirnya, Pimpinan KPK saat itu, Bambang Widjojanto, memilih oranye sebagai warna baru untuk baju para tahanan.

Bambang mengatakan alasan dipilihnya warna oranye adalah agar para koruptor diketahui masyarakat bahwa mereka merupakan tahanan KPK. Jika mereka kabur, maka warna oranye dianggap mudah dikenali dan terang.

Awalnya rompi warna oranye itu diberi satu garis hitam. Belakangan muncul pendapat, rompi tersebut mesti mempunyai tiga garis hitam untuk menandakan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa. Keputusan itu akhirnya disetujui.

Setelah mendapat persetujuan, Harry lalu ke Pasar Tanah Abang untuk membeli bahan pakaian tersebut. Dia membuatnya sendiri, termasuk menyusun pola dan menjahitnya.

Seragam baru tahanan KPK ini kemudian dirilis pertama kali pada 24 Mei 2013 ketika lokakarya media di Sukabumi. Setelah diluncurkan, rompi itu langsung diterapkan hingga saat ini.

Dalam penelusuran sukabumiupdate.com, sejumlah tersangka kasus korupsi yang ditetapkan KPK dalam beberapa waktu terakhir, terlihat mengenakan rompi oranye dengan tiga garis hitam.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT