Sukabumi Update

Kasus Pembunuhan Berantai: Wowon Tipu 11 TKW dengan Trik Ubah Uang dalam Amplop

3 tersangka pembunuhan berantai yaitu Wowon, Dede dan Solihin. Kasus ini dilatarbelakangi keinginan pelaku untuk menguasai harta korban dengan modus penggandaan uang. |Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Polisi terus mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs. Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi keinginan pelaku untuk menguasai harta milik korbannya dengan modus penggandaan uang. Dalam kasus ini 11 orang TKW kena tipu dan 2 diantaranya dibunuh. 

Para TKW tergiur praktik Wowon yang disebut bisa melakukan penggandaan uang dengan menyentuh amplop berisi uang.

Padahal pada kenyataannya itu hanyalah trik, sebab yang dilakukan Wowon adalah menukar uang dalam amplop dengan jumlah berkali-kali lipat.

"Amplop yang dimasukkan uang oleh korban ditukar jumlah uangnya berkali lipat dari jumlah uang yang dimasukkan korban," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023) dilansir dari tempo.co.

Dari praktik seperti itu, korban kemudian mempercayai Wowon bisa menggandakan uang. Para TKW ini menyetor sekitar Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulannya.

Baca Juga: Geger Video Syur Hubungan Terlarang Betrand Peto dengan Sarwendah, Cek Faktanya!

11 orang TKW yang jadi korban penipuan Wowon adalah Yeni, Farida, Siti Fatimah, Aslem, Entin, Hamidah, Evi, Hana, Yanti, Nene, dan Sulastini. Farida dan Siti turut menjadi korban pembunuhan.

Trunoyudo menjelaskan, modus penggandaan uang ini diperkenalkan oleh dua orang TKW yang jadi korban penipuan. "Dari hasil pemeriksaan terhadap dua saksi (Hana dan Aslem), mayoritas korban diperkenalkan modus penggandaan uang ini dari Yeni dan Siti," katanya.

Korban bernama Aslem diduga telah mengikuti penggandaan uang selama enam tahun. Kerugian yang dialaminya hingga Rp 288 juta.

Baca Juga: 56.234 KPM Kota Sukabumi Terima Bansos, Bagaimana Jika Tidak Terdaftar?

Sedangkan Hana mengikuti penggandaan uang selama dua tahun, dia merupakan TKW yang bekerja di Arab Saudi. Kerugian yang ditanggungnya sekitar Rp 75 juta.

Hana selamat dari upaya pembunuhan oleh Solihin alias Duloh pada akhir Desember 2022. Saat itu dia diminta datang ke rumah tersangka itu dengan alasan mengambil uang hasil penggandaan.

Trunoyudo mengatakan Hana dan Aslem shock karena kehilangan uang puluhan hingga ratusan juta dan mendengar kejadian pembunuhan yang dilakukan Wowon, Duloh dan Dede.

Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet

Pembunuhan berantai ini terungkap setelah polisi menyelidiki kasus sekeluarga keracunan di Bekasi pada 12 Januari 2023. Tiga di antaranya tewas dan dua orang selamat, salah satunya adalah tersangka M. Dede Solehudin yang ikut meminum kopi mengandung pestisida.

Sementara ini korban tewas dibunuh Wowon dan kelompoknya ada 9 orang. Tersangka dalam kasus ini adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M. Dede Solihudin.

Motif pembunuhan Wowon Serial Killer adalah untuk menguasai harta kekayaan korban dengan modus menawarkan janji manis penggandaan uang serta untuk menghilangkan jejak. Wowon diduga sebagai otaknya. Solihin sebagai eksekutor, dan Dede sebagai penadah uang korban.

Sumber: Tempo.co

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERKAIT